Asam Traneksamat: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Asam Traneksamat: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Penulis: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 3 Oktober 2022

Asam traneksamat adalah obat yang mengontrol perdarahan. Obat ini umumnya berfungsi untuk mengatasi mimisan dan menstruasi yang berat. Asam traneksamat termasuk dalam kelas obat antifibrinolitik. Cara kerjanya yaitu dengan memperlambat pemecahan gumpalan darah untuk mencegah perdarahan berkepanjangan.

Obat ini juga dapat digunakan pada prosedur cabut gigi. Penggunaan obat kumur asam traneksamat dapat membantu menghentikan pendarahan.

Baca Juga: Kenali 13 Penyebab Gangguan Darah Menstruasi

Sebelum Pemakaian

Berikut ini merupakan hal- hal yang perlu Anda ketahui sebelum mengonsumsi obat ini, antara lain:

• Pastikan Anda tidak memiliki alergi terhadap obat ini atau bahan- bahan lain yang tercantum pada kemasan.
• Beritahu dokter jika Anda berencana atau sedang mengonsumsi obat lain termasuk vitamin, suplemen, dan obat herbal.
• Konsultasikan pada dokter apabila Anda pernah mengalami pendarahan pada otak (perdarahan subaraknoid), riwayat pembekuan darah (seperti pada kaki, paru-paru, otak, mata), dan perdarahan menstruasi tidak teratur yang tidak diketahui penyebabnya.
• Konsultasikan juga apabila Anda memiliki riwayat penyakit jantung (detak jantung tidak teratur atau masalah katup jantung) dan masalah ginjal (termasuk darah dalam urin).
• Beritahukan pada dokter jika waktu antara dimulainya periode menstruasi Anda kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.
• Konsultasikan pada dokter jika Anda sedang atau berencana untuk hamil. Segera hubungi dokter jika Anda hamil saat mengonsumsi obat ini.
• Obat ini mungkin dapat masuk ke dalam ASI. Konsultasikan pada dokter jika Anda sedang menyusui.

Aturan Pakai

Berikut ini aturan pakai yang umumnya disarankan untuk orang dewasa, antara lain:

Tablet dan kapsul

• Menorrhagia: 1 gram, 3 kali sehari saat haid. Penggunaan tidak boleh lebih dari 5 hari. Dosis dapat ditingkatkan apabila perdarahan semakin parah, dengan dosis maksimal 4 gram sehari. Namun, harus dengan resep dokter.
• Hereditary angioedema: 1 hingga 1,5 gram, 2–3 kali sehari.
• Perdarahan akut: 1 hingga 1,5 gram, 2–3 kali sehari.
• Perdarahan setelah tindakan cabut gigi pada pasien hemofilia: 1,5 gram, 3 kali sehari.

Cairan suntik

• Perdarahan akut: 0,5 hingga 1 gram, 2–3 kali sehari. Suntikan dilakukan melalui pembuluh darah vena (intravena/IV), setiap 6–8 jam.

Untuk menghindari kesalahan dalam penggunaan obat, berikut ini hal- hal yang perlu Anda ketahui, antara lain:

• Konsumsi obat sesuai dengan petunjuk dari dokter.
• Jangan menambah atau mengurangi dosis obat yang sudah ditentukan. Hal ini untuk menghindari kurangnya fungsi obat atau menghindari overdosis.
• Anda dapat meminumnya dengan atau tanpa makanan.
• Hindari mengunyah atau menghancurkan tabletnya. Telanlah secara utuh.
• Mulailah mengonsumsi obat setelah darah haid Anda keluar.
• Jangan mengonsumsi obat ini selama lebih dari 5 hari berturut-turut.
• Simpan obat pada suhu ruangan, hindari tempat yang panas dan lembab.

Efek Samping

Berikut ini efek samping umum yang seringkali muncul, antara lain:

• Sakit kepala
• Kelelahan
• Nyeri sinus
• Sakit punggung
• Sakit perut
• Nyeri tulang, sendi, atau otot

Selain efek samping tersebut, obat ini juga dapat menimbulkan efek samping yang cukup serius. Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala berikut ini, antara lain:

• Batuk darah
• Pingsan
• Nyeri atau bengkak
• Kesulitan bernapas atau menelan
• Rasa hangat pada selangkangan atau betis
• Terjadi bengkak, kemerahan, dan nyeri pada lengan atau kaki
• Muncul tanda-tanda stroke, seperti kelemahan pada satu sisi tubuh, bicara cadel, perubahan penglihatan mendadak, dan kebingungan.
• Perubahan penglihatan, seperti perubahan penglihatan warna, penurunan penglihatan atau buram.

Baca Juga: Waspadai Mimisan pada Anak