Bayi Belum Lahir Setelah Lewat Tanggal Prediksi, Apa yang Harus Dilakukan?

Bayi Belum Lahir Setelah Lewat Tanggal Prediksi, Apa yang Harus Dilakukan?

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Masa kehamilan merupakan momen penuh suka cita dan kehadiran buah hati pastinya sangat dinantikan oleh para orang tua. Namun, bagaimanakah jika bayi belum lahir setelah lewat tanggal prediksi?

Jika Anda mengalaminya, sebenarnya tidak perlu khawatir karena tak sedikit pula ibu hamil yang melahirkan bayi mereka lebih dari tanggal prediksi. Banyak ibu hamil yang justru harus menunggu lebih dari 2 minggu dari perkiraan lahir.

Hal ini karena bisa saja bayi lahir sedikit lebih lambat, tetapi tidak berbeda terlalu jauh. Meski demikian, ada beberapa poin penting yang perlu Anda perhatikan jika bayi belum lahir setelah tanggal prediksi. Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Begini Cara Tepat Menggendong Bayi Sesuai Usia

Bayi Belum Lahir Setelah Lewat Tanggal Prediksi

Walaupun tidak semua ibu hamil melahirkan di tanggal prediksi bayi mereka, Anda tetap perlu waspada jika bayi belum lahir setelah lewat tanggal prediksi.

Apabila Anda belum juga mengalami tanda-tanda melahirkan setelah usia janin memasuki 40 minggu, sebaiknya segera lakukan konsultasi dengan dokter kandungan.

Adapun beberapa hal yang perlu Anda lakukan jika bayi belum juga lahir setelah melewati tanggal prediksi:

1. Pantau Terus Gerakan Bayi

Jika bayi belum lahir setelah lewat tanggal prediksi, pastikan Anda terus memantau gerakan janin di dalam kandungan.

Caranya, dengan menghitung jumlah tendangan bayi. Cobalah hitung seberapa banyak janin Anda bergerak. Pastikan janin tetap aktif di dalam kandungan.

Apabila gerakan bayi berkurang, segera hubungi dokter kandungan untuk melakukan pemeriksaan. Hal ini karena gerakan bayi yang berkurang bisa jadi tanda adanya gawat janin.

Dengan pemeriksaan tersebut, dokter pun bisa membuat keputusan apakah Anda perlu melakukan persalinan segera atau tidak.

2. Tes Non-stres dan Tes Stres Kontraksi

Ketika memasuki usia 40 minggu dan bayi belum menunjukkan tanda-tanda akan lahir, dokter mungkin akan meminta Anda untuk melakukan serangkaian tes.

Ada 2 jenis tes yang direkomendasikan, yaitu:

  • Tes Non-stres

Tes non-stres merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk memantau janin secara elektronik.

Dalam hal ini, dokter akan menggunakan instrumen khusus untuk mengetahui bagaimana keadaan jantung bayi saat tubuh mereka bergerak.

Dengan tes non-stres, dokter juga dapat melihat apakah bayi dalam kondisi baik-baik saja atau justru sebaliknya.

  • Tes Stres Kontraksi

Tes selanjutnya yakni, tes stres kontraksi. Jadi, ketika Anda mengalami kontraksi, dokter akan menggunakan alat khusus untuk mencari tahu kondisi jantung bayi.

Dengan begitu, dokter bisa mengetahui kondisi bayi saat persalinan dan apakah ada gangguan lain pada buah hati Anda.

3. Lakukan Pemeriksaan USG

Selain kedua tes tersebut, Anda juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan ultrasound (USG).

Melalui USG, dokter bisa mengetahui ukuran, posisi, laju pernapasan, detak jantung, dan gerakan tubuh bayi Anda.

Dengan USG, dokter juga dapat melihat seberapa banyak cairan ketuban yang mengelilingi bayi Anda. Hal ini penting karena cairan ketuban yang tidak mencukupi dalam waktu yang lama dapat menyebabkan komplikasi persalinan.

Selain itu, USG memungkinkan dokter untuk mengetahui ukuran dan posisi plasenta yang membawa oksigen bagi bayi.

Baca Juga: Waspadai Asfiksia pada Bayi Baru Lahir

Risiko Bayi Belum Lahir Setelah Lewat Tanggal Prediksi

Bagaimanapun, Anda tetap perlu berhati-hati jika bayi belum lahir setelah lewat tanggal prediksi.

Jadi meski kondisi ini cukup umum terjadi, Anda harus terus memantau kondisi bayi di dalam kandungan.

Pasalnya, usia kehamilan lebih dari 42 minggu sangat berisiko bagi kesehatan bayi. Hal ini bisa meningkatkan risiko meninggalnya bayi di dalam kandungan.

Belum jelas mengapa hal ini dapat terjadi, tetapi para dokter menyebutkan bahwa mungkin plasenta tidak bisa berfungsi dengan baik ketika bayi telah melewati tanggal perkiraan lahir.

Oleh sebab itu, bayi berisiko kekurangan oksigen dan suplai nutrisi karena kondisi plasenta yang tidak berfungsi optimal.

Dari serangkaian pemeriksaan tadi, dokter mungkin akan membuat keputusan apakah Anda perlu melahirkan dengan segera atau tidak.

Dalam beberapa kasus bayi belum lahir setelah lewat tanggal prediksi, dokter juga mungkin akan membantu proses persalinan dengan induksi.

Induksi dapat merangsang kontraksi rahim dan mendorong persalinan sesegera mungkin sebelum kontraksi alami terjadi.

Meski demikian, induksi persalinan tidak dilakukan secara sembarangan. Maka, tidak semua ibu hamil akan diinduksi.

Dokter biasanya akan mempertimbangkan induksi dari usia dan riwayat kesehatan Anda, kesehatan kehamilan, dan keputusan calon orang tua itu sendiri.

Baca Juga: Penyebab Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah

Sumber

AiMS. How accurate is my ‘due date’?. aims.org.uk

BetterHealth. Overdue babies. betterhealth.vic.gov.au

Healthline. (2020). What You Should Know About Your Overdue Baby. healthline.com

KidsHealth. (2019). What if My Baby Isn’t Born by My Due Date. kidshealth.org