Apakah KB Implan Menyebabkan Kegemukan? Ini Faktanya!

Apakah KB Implan Menyebabkan Kegemukan? Ini Faktanya!

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 2 Januari 2023

 

KB implan dapat menjadi alternatif bagi Anda yang ingin menggunakan alat kontrasepsi tanpa harus mengonsumsi pil KB ataupun menjalani operasi. Pemasangan KB implan tidak memerlukan waktu yang lama dan dapat digunakan dalam jangka panjang.

Namun, alat kontrasepsi berbentuk balok kecil ini dirumorkan dapat menyebabkan kegemukan dan membuat beberapa orang menjadi ragu untuk memakainya. Apakah KB implan benar-benar bisa mengakibatkan kegemukan? Simak jawabannya di bawah!

Baca Juga: Program Keluarga Berencana (KB)

Apakah KB Implan Menaikkan Berat Badan?

KB implan umumnya diletakkan di bawah kulit bagian lengan atas. Alat kontrasepsi ini mengeluarkan hormon progesteron ke dalam aliran darah yang dapat mencegah kehamilan selama bertahun-tahun.

Hormon progesteron mencegah pelepasan dari sel telur, menebalkan lendir vagina yang membuat sperma sulit mencapai rahim, dan menipiskan dinding rahim agar sel telur yang telah dibuahi tidak dapat melekat di dinding rahim.

Sayangnya, bertambahnya jumlah hormon progesteron dalam tubuh dipercaya dapat mengganggu keseimbangan hormon dan memicu kegemukan. Sebenarnya, sampai saat ini penelitian mengenai kegemukan dan KB implan masih simpang siur.

Pada tahun 2015, sebuah riset menemukan adanya kenaikan kadar lemak tubuh sebanyak dua persen setelah pemakaian KB implan selama 12 bulan.

Akan tetapi, riset di tahun 2016 mendapati bahwa tidak ada kenaikan berat badan akibat dari KB implan. Para pengguna KB implan meyakini adanya pertambahan berat badan karena para pemakainya meyakini adanya efek samping kegemukan karena alat kontrasepsi tersebut.

Sementara itu penelitian yang dilakukan di tahun 2020 oleh Universitas Colorado menemukan bahwa terdapat kemungkinan, secara genetik, beberapa perempuan dapat mengalami kenaikan berat badan karena penggunaannya.

Pada dasarnya, banyak hal yang bisa memicu kegemukan. Kenaikan berat badan tidak selalu dikarenakan KB implan. Anda juga bisa mengalami pertambahan berat badan setelah penggunaan KB ini karena peningkatan berat air dalam tubuh, usia, kurangnya pergerakan, kondisi medis tertentu, gaya hidup, ataupun pola makan.

Efek Samping KB Implan

Tiap alat kontrasepsi memiliki efek sampingnya masing-masing, tidak terkecuali KB implan. Selain kegemukan, ada beberapa efek samping lain dari KB implan yang bisa dialami, seperti:

  • Jerawat
  • Rasa nyeri atau memar di bagian tempat penyuntikan implan
  • Sakit kepala
  • Nyeri punggung
  • Perubahan suasana hati
  • Depresi
  • Mual
  • Menurunnya hasrat seksual
  • Pusing
  • Mudah lelah
  • Peradangan di vagina
  • Penurunan jumlah ASI saat menyusui
  • Kista ovarium
  • Vagina kering
  • Nyeri di payudara
  • Sakit perut
  • Pendarahan sebelum atau setelah menstruasi

Segera konsultasikan ke dokter apabila Anda mengalami efek samping, seperti:

  • Adanya rasa nyeri, hangat, kemerahan, atau pembengkakan pada betis
  • Munculnya infeksi di lokasi tempat implan dimasukkan
  • Pendarahan yang parah dalam jangka waktu yang lama
  • Adanya benjolan di payudara
  • Mata dan kulit menguning

Bagaimana KB Implan Dimasukkan ke Tubuh?

Sebelum dokter memasukkannya ke dalam kulit, Anda akan diberikan obat bius lokal pada area tempat KB implan akan diletakkan. Injeksi KB implan serupa dengan suntikan pada umumnya dan hanya memerlukan waktu beberapa menit saja.

Jika Anda ingin mengganti atau mengeluarkannya, dokter akan mengeluarkannya dengan membuat goresan kecil di tempat KB implan ditanam. Proses ini juga berlangsung selama beberapa menit saja. Sama seperti injeksi KB implan, dokter akan memberikan obat bius lokal untuk mengurangi rasa sakit saat KB implan dikeluarkan.

Baca Juga: Tips Mencegah Kehamilan dengan KB Alami

Alternatif Selain KB Implan

KB implan bukanlah satu-satunya alat kontrasepsi yang bisa Anda gunakan. Jika Anda merasa tidak nyaman menggunakannya, Anda bisa mencoba beberapa alternatif lain, seperti:

  • Pil KB
  • Suntik KB
  • Kondom
  • Intrauterine device (IUD)
  • Intrauterine system (IUS)
  • Tempelan kontrasepsi (contraception patch)
  • Cincin vagina
  • Pil progesteron
  • Diafragma

Diskusikan dengan Dokter

Sebelum menggunakannya, Anda perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, seperti:

  • Sedang hamil
  • Alergi dengan senyawa tertentu
  • Mengalami pendarahan
  • Pernah mengalami masalah pembekuan darah
  • Menderita penyakit atau tumor hati
  • Memiliki kanker yang sensitif dengan hormom progesteron, seperti kanker payudara

Tidak perlu ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai efek samping yang Anda rasakan setelah menggunakannya.

Jika Anda ingin menggunakan alat kontrasepsi jenis lain, Anda juga bisa berdiskusi dengan dokter untuk menemukan alat kontrasepsi mana yang sesuai untuk Anda.

Baca Juga: Anti Gemuk dengan Alat KB ini

Sumber

Healthline. (2019). Do Birth Control Implants Cause Weight Gain?. www.healthline.com

Mayo Clinic. Contraceptive Implant. www.mayoclinic.com

Medical News Today. (2017). Do you gain weight with a birth control implant?. www.medicalnewstoday.com

NHS. Contraceptive Implant. www.nhs.uk

Researchgate. (2016). Association of Progestin Contraceptive Implant and Weight Gain. www.researchgate.net

ScienceDaily. (2020). Genes may play a role in weight gain from birth control. www.sciencedaily.com

SpringerLink. (2015). Body composition and bone mineral density in users of the etonogestrel-releasing contraceptive implant. www.link.springer.com

WebMD. (2020). Birth Control Implants and Weight Gain. www.webmd.com