Ketahui Penyebab Malaria, Gejala, dan Pengobatannya
Ketahui Penyebab Malaria, Gejala, dan Pengobatannya
Penulis: Ratna
Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida
Terakhir ditinjau: 18 September 2022
Malaria adalah suatu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh gigitan nyamuk yang menginfeksi tubuh manusia. Jika tidak segera mendapatkan pengobatan, penyakit ini bisa berakibat fatal bahkan menyebabkan kematian.
Plasmodium merupakan nama parasit yang menyebabkan malaria. Parasit ini masuk ke dalam aliran darah manusia dan menginfeksi darah merah.
Penyakit ini biasanya ditemukan di iklim tropis dan subtropis di mana parasit dapat hidup. Ada empat spesies protozoa plasmodium yang paling umum menyebabkan infeksi pada manusia yaitu Plasmodium vivax, P. ovale, P. malariae, dan P. falciparum. Malaria juga dapat ditularkan melalui transplantasi organ, transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik bersama.
Baca Juga: 3 Jenis Nyamuk yang Ada di Indonesia dan Bahayanya
Gejala Malaria
Gejala pada penyakit ini biasanya berkembang dalam 10 hari hingga 4 minggu setelah infeksi. Berikut ini gejala yang mungkin terjadi pada penderitanya, antara lain:
- Demam tinggi, hingga diatas 38 derajat
- Menggigil
- Banyak berkeringat
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Diare
- Anemia
- Nyeri otot
- Kejang
- Koma
- Tinja berdarah
Diagnosis Malaria
Diagnosis dini pada penderitanya dapat membantu mempercepat penanganan. Mendiagnosis penyakit ini umumnya dengan melakukan tes darah melalui laboratorium mikroskopis atau dengan uji diagnostik cepat (RDT), tergantung pada fasilitas yang tersedia. Tes darah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal berikut ini, antara lain:
- Apakah pasien benar menderitanya
- Jenis malaria apa yang menginfeksi
- Menentukan jenis obat yang tepat
- Apakah dapat menyebabkan anemia pada pasien
- Apakah penyakit ini telah mempengaruhi organ vital
Selain itu, dokter juga akan meninjau riwayat kesehatan pasien, termasuk riwayat perjalanan.
Baca Juga: Kenali Perbedaan Demam Biasa dengan Demam Berdarah
Pengobatan Malaria
Pengobatan pada malaria bertujuan untuk menghilangkan parasit dari aliran darah. Umumnya dokter akan memberikan obat antimalaria. Dosis dan lama pengobatan tergantung pada jenis malaria, riwayat perjalanan, usia, apakah penderita sedang hamil, dan gejala yang terjadi pada awal pengobatan.
Komplikasi
Penyakit ini merupakan penyakit yang serius dan dapat memburuk dengan sangat cepat. Bahkan penyakit ini dapat berakibat fatal jika tidak segera mendapatkan penanganan. Penyakit ini juga dapat menyebabkan komplikasi serius, antara lain:
- Anemia parah. Sel darah merah tidak dapat membawa cukup oksigen ke seluruh tubuh.
- Malaria serebral. Pembuluh darah kecil yang menuju ke otak dapat tersumbat, menyebabkan kejang, pembengkakan pembuluh otak, dan koma. Namun, untuk jenis ini jarang terjadi.
- Akumulasi cairan pada paru-paru yang menyebabkan masalah pernapasan, atau edema paru.
- Gagal organ ginjal, hati, atau limpa.
- Gula darah rendah.
- Efek penyakit ini biasanya lebih parah pada wanita hamil, bayi, anak kecil dan orang tua. Wanita hamil khususnya biasanya disarankan untuk tidak bepergian ke daerah berisiko terinveksi.
Pencegahan Malaria
Saat ini tidak tersedia vaksin untuk penyakit ini. Namun, perubahan gaya hidup dapat mencegah terjadinya infeksi. Berikut ini langkah pencegahan untuk mencegah gigitan nyamuk, antara lain:
- Menggunakan losion anti nyamuk
- Menggunakan obat anti nyamuk baik obat nyamuk bakar, elektrik, atau semprot
- Memasang kelambu untuk tempat tidur
- Mengenakan pakaian dan celana panjang
Baca Juga: 3 Fase Demam Berdarah yang Harus Diketahui
Sumber CDC. 2017. Malaria. www.cdc.gov Healthline. 2019. Malaria. www.healthline.com Medical News Today. What to know about malaria. www.medicalnewstoday.com NHS. 2018. Malaria. www.nhs.uk