Memahami Growth Spurt pada Bayi
Memahami Growth Spurt pada Bayi
Penulis: Dea | Editor: Umi
Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari
Terakhir ditinjau: 31 Januari 2023
Apakah Anda merasa si Kecil sering rewel dan menyusu lebih banyak dari biasanya? Kondisi tersebut bisa jadi menunjukkan bahwa bayi Anda sedang mengalami growth spurt.
Growth spurt merupakan periode di mana bayi mengalami lonjakan pertumbuhan yang pesat. Saat mengalami growth spurt, bayi akan lebih sering menyusui, mengantuk, dan menjadi lebih rewel. Kondisi ini sangatlah normal dan hanya berlangsung beberapa hari hingga seminggu.
Lalu apa tanda dan gejala growth spurt pada bayi? Bagaimana cara menangani bayi yang sedang growth spurt? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Baca Juga: Ketahui Kapan Bayi Dapat Melihat dengan Jelas
Kapan Growth Spurt Terjadi?
Perlu Anda ketahui bahwa bayi akan mengalami percepatan pertumbuhan pada satu tahun pertama kehidupannya. Kondisi inilah yang disebut sebagai growth spurt.
Pertumbuhan bayi yang pesat ini bisa terjadi pada waktu-waktu tertentu. Berikut ini adalah kisaran usia bayi yang sering mengalami growth spurt:
- 6 minggu
- 8 minggu
- 3 bulan
- 6 bulan
- 9 bulan.
Ingatlah bahwa pola dan kecepatan pertumbuhan setiap bayi berbeda, sehingga Anda tidak perlu khawatir jika bayi Anda tampaknya tidak mengalami lonjakan pertumbuhan pada saat-saat ini.
Tanda-Tanda Growth Spurt
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kemungkinan akan ada beberapa perubahan perilaku yang memperlihatkan bayi Anda sedang mengalami growth spurt. Agar Anda tidak panik, ketahui tanda-tanda growth spurt pada bayi berikut ini:
1. Bayi Lebih Sering Menyusu
Saat sedang mengalami growth spurt, si Kecil akan mengalami peningkatan nafsu makan untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan tubuh mereka yang sedang berada di fase pertumbuhan. Inilah yang membuatnya lebih sering menyusu dari biasanya.
2. Perubahan Pola Tidur
Sebelum dan selama mengalami percepatan pertumbuhan, bayi Anda mungkin tampak lebih mengantuk dari biasanya. Lebih banyak bangun tengah malam atau tidur siang lebih lama mungkin merupakan tanda bahwa si Kecil menyalurkan energinya untuk tumbuh.
Penelitian menunjukkan bahwa selama lonjakan pertumbuhan, bayi bisa tidur hingga 4,5 jam lebih banyak dari biasanya selama 1 atau 2 hari.
Beberapa bayi mungkin juga membutuhkan tidur yang lebih sedikit selama masa pertumbuhan, sehingga Anda mungkin memperhatikan bayi Anda lebih sering terbangun di malam hari atau tidur siang lebih pendek.
3. Lebih Rewel dari Biasanya
Saat masa growth spurt, bayi menjadi lebih mudah kesal. Peningkatan rasa lapar, terganggunya pola tidur, dan bahkan rasa lelah karena bayi semakin aktif bisa menjadi pemicunya.
Perubahan perilaku ini juga bisa disertai dengan keterampilan baru, seperti berguling atau merangkak.
4. Berat Badan Bayi Bertambah
Peningkatan nafsu makan saat mengalami growth spurt akan memengaruhi berat badan bayi. Tidak hanya berat badan yang bertambah, tinggi badan dan lingkar kepala bayi juga akan meningkat.
Hal ini mungkin bisa Anda rasakan ketika menggendong bayi atau membalikkan badannya, si Kecil terasa semakin berat atau besar.
Baca Juga: Pahami Tahapan Pertumbuhan Bayi Ideal Usia 0-11 Bulan
Apa yang Perlu Dilakukan saat Growth Spurt?
Beberapa tips berikut ini bisa Anda lakukan untuk menangani bayi yang sedang growth spurt:
Susui Bayi Lebih Sering
Bila Anda memberikan ASI eksklusif pada si Kecil, sebaiknya Anda menyusui lebih sering supaya kebutuhan nutrisi dan energinya terpenuhi. Anda juga perlu menjaga pasokan ASI Anda dengan menjaga asupan makan, minum banyak cairan, dan beristirahat.
Sementara, kalau bayi Anda disusui dengan susu formula atau ASI yang dipompa, Anda bisa memberikan satu botol susu tambahan selama masa growth spurt. Hindari membatasi pemberian ASI ataupun susu formula. Biarkan bayi Anda menyusu hingga ia merasa kenyang dan puas.
Penuhi Kebutuhan Tidur Bayi
Lakukan yang terbaik untuk menjaga kebutuhan tidur bayi Anda. Ingatlah bahwa si Kecil perlu mendapatkan waktu tidur yang cukup selama masa pertumbuhannya. Buatlah suasana yang nyaman agar bayi Anda tidur dengan nyenyak.
Sabar dan Penuh Kasih Sayang
Saat bayi rewel, Anda bisa mencoba menerapkan kontak skin-to-skin (seperti memeluk dan menggendong), mengajak mandi, membaca, bernyanyi, bergoyang, berjalan-jalan di luar, atau melakukan hal yang disukai oleh bayi Anda.
Perhatikan Kesehatan Diri Anda
Bukan hanya bayi Anda yang mengalami perubahan ini. Selama mengalami growth spurt, Anda tentu akan merasa sangat lelah karena perubahan kebiasaan yang terjadi pada si Kecil.
Oleh sebab itu, perhatikan kebutuhan Anda sendiri untuk makan dan istirahat. Mintalah bantuan pasangan atau keluarga Anda untuk membantu merawat bayi Anda sejenak agar Anda bisa beristirahat.
Kapan Harus ke Dokter?
Growth spurt memang bisa membuat bayi mengalami gejala tertentu, seperti mengantuk, tetapi tidak memicu demam, perasaan mudah tersinggung yang ekstrem, atau lesu.
Bila si Kecil memiliki gejala lain selain mudah lapar, mengantuk, dan lebih rewel, bisa saja bayi Anda mengalami hal-hal lain selain growth spurt. Terutama jika bayi Anda memperlihatkan tanda-tanda penyakit, seperti demam, ruam, atau dehidrasi segera konsultasikan dengan dokter anak Anda.
Growth spurt bukanlah satu-satunya penjelasan bayi yang rewel dan lapar. Tumbuh gigi, perubahan kebiasaan, dan penyakit ringan juga bisa mengganggu pola makan, tidur, dan perilaku bayi Anda.
Baca Juga: Daftar Makanan Sehat Untuk Bayi Usia 4-12 Bulan
SumberBaby Centre. Baby Growth Spurts. www.babycentre.co.uk
Healthline. (2019). Understanding Baby Growth Spurts. www.healthline.com
Verywell Family. (2020). Understanding Baby Growth Spurts. www.verywellfamily.com
What to Expect. (2020). Baby Growth Spurts: Here’s When They Happen and Signs to Look For. www.whattoexpect.com