Panduan Memilih Susu Formula untuk Bayi

Panduan Memilih Susu Formula untuk Bayi

Penulis: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 30 Juli 2020

 

Sebagian besar ibu yang baru melahirkan mungkin tidak menyangka jika ternyata bayi-nya membutuhkan susu formula. Menyusui secara langsung memang lebih baik. ASI kaya akan nutrisi dan mengandung antibodi yang berguna untuk pertahanan tubuh.

Namun, jika Anda sulit untuk memberi ASI ekslusif, atau tidak dapat menyusui sepanjang waktu. Maka mulailah dengan membeli susu formula yang cukup untuk satu atau dua minggu. Dengan begitu, Anda dapat melihat bagaimana bayi Anda menyukainya, sebelum memutuskan untuk membeli banyak.

Walaupun susu formula tidak mengandung semua yang ditemukan dalam ASI, susu formula mengandung banyak vitamin dan nutrisi lain yang dibutuhkan bayi. Berikut paduan yang diperlukan saat Anda memilih susu formula untuk Bayi.

1. Susu Formula dari Susu Sapi

Kebanyakan dokter bayi menyarankan agar bayi minum susu formula yang terbuat dari susu sapi. Sebagian besar susu formula yang tersedia saat ini juga mengandung susu sapi sebagai bahan utamanya. Susu formula dari susu sapi memiliki keseimbangan protein, karbohidrat, dan lemak yang tepat.

Protein susu dalam susu formula khusus bayi secara signifikan telah diubah untuk membuatnya lebih mudah dicerna. Jika bayi memiliki alergi susu sapi atau susu formula tidak sesuai dengan mereka, dokter mungkin menyarankan susu formula yang dibuat dari kedelai.

Baca Juga: Anak Alergi Susu Sapi, Harus Ganti Pakai Susu Apa?

2. Soya Formula

Formula ini dibuat dengan protein nabati yang juga sudah dimodifikasi agar mudah dicerna bayi. Meskipun formula berbasis kedelai (soya) adalah pilihan yang baik jika anak alergi susu sapi, susu ini tidak direkomendasikan untuk bayi prematur dengan berat kurang dari 1,8 kg. Ada beberapa alasan medis mengapa soya formula jadi alternatif, diantaranya:

  • Defisiensi laktosa transien: intoleransi laktosa sementara yang disebabkan oleh infeksi saluran pencernaan.
  • Alergi yang berhubungan dengan Immunoglobulin E (IgE) terhadap susu sapi: alergi terhadap protein susu sapi yang menyebabkan gejala langsung, termasuk pilek, gatal-gatal, dan ruam. Namun, banyak bayi dengan alergi susu yang berhubungan dengan IgE juga alergi terhadap protein kedelai. Jadi, jangan berikan formula kedelai kepada anak Anda kecuali dokter menganjurkannya
  • Galaktosemia: kelainan bawaan langka di mana tubuh tidak dapat memecah gula susu (galaktosa) untuk menghasilkan energi.
  • Defisiensi laktase kongenital: kelainan bawaan yang sangat langka di mana bayi dilahirkan dengan sangat sedikit atau tidak ada enzim yang memecah gula laktosa yang ditemukan dalam susu. Hal ini menyebabkan gejala intoleransi laktosa yang cukup berbahaya.

3. Susu Formula Lainnya

Ada juga jenis susu formula lainnya yang secara khusus diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan bayi Anda. Beberapa bayi mungkin memiliki alergi tertentu, keadaan tertentu, dan masalah pencernaan yang berbeda. Karena itu jenis-jenis susu berikut ini mungkin direkomendasikan dokter Anda:

Susu Formula Terhidrolisa Parsial atau Ekstensif

Pada formula terhidrolisa, protein dari susu sapi (whey dan casein) telah dipecah menjadi bentuk protein yang lebih kecil. Sehingga mengurangi risiko tubuh alergi dalam mengenali protein tersebut.

Formula terhidrolisa terdiri dari dua jenis, yaitu formula dengan protein terhidrolisa parsial (atau sebagian) dan formula dengan protein terhidrolisa ekstensif (protein dipecah menjadi peptida yang berukuran lebih kecil)  sehingga tidak dikenali lagi oleh tubuh sebagai protein susu sapi, dan tidak mencetuskan reaksi alergi. Jangan lupa, untuk penggunaannya perlu konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan.

Lacto Free Susu Formula

Formula lactose-free biasanya dibuat dari susu sapi yang telah disuling untuk menghilangkan laktosa dan menggantinya dengan karbohidrat yang berbeda. Banyak orang salah paham perbedaan antara lactose-free formula, susu formula dari susu sapi, dan soya formula. 

Beberapa formula bebas laktosa dibuat dari susu sapi dan mengandung protein susu sapi. Meski demikian, susu ini tidak berfungsi untuk bayi yang benar-benar alergi terhadap susu sapi. Karena berbeda antara alergi susu sapi dan alergi laktosa. Maka konsultasikan dahulu alergi bayi Anda dengan dokter.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa

Susu Formula Khusus Prematur

Formula ini sering mengandung lebih banyak kalori dan protein, serta jenis lemak yang lebih mudah diserap yang disebut medium-chain triglycerides (MCT). Berapa banyak MCT dalam formula ini bervariasi menurut merek. Dokter bayi Anda akan membantu Anda memilih salah satu yang akan membantu bayi Anda mendapatkan jumlah berat yang tepat.

HMF Susu Formula

Produk ini digunakan untuk memperkaya nutrisi bayi prematur dan bayi berat lahir sangat rendah yang memiliki kebutuhan khusus. Untuk mempercepat pertumbuhannya, diperlukan nutrisi dan formula yang padat energi. HMF atau Human milk fortifier diformulasikan untuk dicampur dengan ASI dan tidak boleh diberi makan sebagai formula yang berdiri sendiri.

ASI tetap pilihan utama untuk bayi prematur, karena memiliki manfaat immunoprotective. Namun, untuk membantu memenuhi kebutuhan energi pada bayi yang sangat prematur atau dengan berat badan dibawah normal, berikan suplementasi HMF sesuai rekomendasi dokter.

Baca Juga: Penyebab Alergi Susu pada Anak

Sumber

Baby Center. 2019. How to buy baby formula. www.babycenter.com

WebMD. 2019. Tips to Choose Baby Formula. webmd.com

Nutri Club. Mengenal Susu Formula Terhidrolisis dan Manfaatnya bagi Bayi. www.nutriclub.co.id

Verywell Family. 2019. Choosing Lactose-Free Baby Formula. verywellfamily.com