Pahami Tahapan Pertumbuhan Bayi Ideal Usia 0–11 Bulan

Pahami Tahapan Pertumbuhan Bayi Ideal Usia 0–11 Bulan

Penulis: Dea | Editor: Handa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 3 Desember 2022

 

Tahun pertama perkembangan bayi merupakan periode di mana bayi belajar fokus dengan penglihatannya, menjangkau, dan mengeksplorasi hal-hal apa pun yang berada di sekitarnya. Bayi mengalami beberapa perkembangan penting dalam hidupnya meliputi perkembangan kognitif, sosial dan emosional, bahasa, serta fisik atau gerakan.

Sebagai orang tua, tentunya Anda perlu mengetahui pertumbuhan ideal buah hati Anda sebagai acuan apakah sudah berada di jalur yang benar atau belum. Pasalnya, jika tidak sesuai dengan tahapan pertumbuhannya, hal ini menandakan adanya masalah pada bayi Anda. Beberapa tahapan pertumbuhan bayi yang ideal, meliputi:

1. Perkembangan Fisik atau Gerakan

Pertumbuhan bayi pada tahun pertama berlangsung dramatis. Bayi tumbuh lebih tinggi, dan kepala mereka menjadi lebih besar.

Selain itu, mereka juga mampu melakukan beberapa gerakan, seperti:

Perkembangan fisik bayi 1 bulan

Otot leher bayi berusia 1 bulan umumnya belum cukup kuat untuk menopang kepalanya dalam waktu lama. Bayi pada usia 1 bulan hanya bisa mengangkat kepalanya sebentar ketika tengkurap.

Gerakan tungkai dipengaruhi oleh refleks bayi baru lahir, seperti refleks terkejut yang membuat bayi mengulurkan lengan dan merentangkan jari sebagai respons terhadap suara keras atau rangsangan tiba-tiba lainnya.

Perkembangan fisik bayi 3 bulan

Pada usia 3 bulan, Si Kecil sudah dapat mengendalikan gerakan kepalanya, menghisap, memegang barang berukuran kecil, seperti mobil-mobilan mini.

Perkembangan fisik bayi 4 bulan

Sekitar usia 4 bulan bayi sudah bisa memegang kendali dan keseimbangan kepala, leher, dan badannya. Selain itu, bayi Anda juga sudah mulai bermain dengan tangannya, menggenggam jari Anda, melihat benda dan mengambilnya.

Perkembangan fisik bayi 4–6 bulan

Antara usia 4 dan 6 bulan, keseimbangan gerakan bayi meningkat dengan drastis seiring dengan penggunaan dan koordinasi otot besar. Pada rentang usia tersebut bayi akan berguling dan mungkin duduk dengan bantuan tangan yang diletakkan di depan.

Perkembangan fisik bayi 69 bulan

Pada kelompok bayi dengan rentang usia 6 hingga 9 bulan, koneksi sistem saraf terus terbentuk. Hal ini membuat bayi mendapatkan kendali lebih banyak.

Bahkan pada usia ke 7 bulan bayi sudah mampu melihat hampir sebaik orang dewasa. Koordinasi mata, tangan, tungkai, dan badan juga semakin berkembang, sehingga bayi bisa tepuk tangan, belajar merangkak, dan duduk tanpa bantuan.

Perkembangan fisik bayi 9–12 bulan

Pada usia 912 bulan bayi sudah mampu memegang kendali lebih banyak atas tangan dan jari mereka, dan mungkin dapat mengambil benda-benda berukuran kecil dengan jari telunjuk dan ibu jari.

Selain itu, Si Kecil juga sudah mampu berguling ke dua arah, merangkak, menunjuk barang yang menarik perhatiannya, melempar bola kecil, membalik halaman buku, belajar berdiri selama 30 detik dengan berpegangan pada kursi atau dinding, dapat berjalan dengan dituntun, memasukkan benda ke dalam mulut, dan minum sendiri dengan gelas.

Baca Juga: Kenali Tahapan Penting Perkembangan Remaja 10-18 Tahun

2. Perkembangan Kognitif

Pada tahap perkembangan kognitif, bayi memiliki kemajuan yang pesat dalam kemampuan belajar, dan mengingat. Beberapa tahapannya, yaitu:

  • Pada usia 1–3, bulan bayi mampu menunjukkan ketertarikan pada objek dan wajah manusia. Selain itu, bayi juga akan mudah merasa bosan saat melakukan aktivitas yang berulang-ulang.
  • Pada usia 3–6 bulan, bayi dapat mengenali wajah-wajah yang sudah ia kenal, mendengarkan musik, dan menanggapi perasaan cinta dan kasih sayang. Si Kecil bahkan sudah dapat tersenyum saat melihat mainan atau gambar yang menarik ketika bermain sendiri.
  • Bayi berusia 6–9 bulan, dapat mengangkat tangan ke atas, gembira saat melemparkan suatu benda atau memberikan suatu benda ke orang lain.
  • Bayi berusia 9–12 bulan, mampu mengenali namanya sendiri, bahkan Si Kecil dapat mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, dan ingin menyentuh apa saja.

Baca Juga: 9 Nutrisi Bantu Optimalkan Tumbuh Kembang Anak Usia 1-10 Tahun

3. Perkembangan Sosial dan Emosional

Pada tahap perkembangan sosial dan emosional, bayi mulai menunjukkan emosi dan perasaan mereka kepada orang lain.

  • Pada usia 1–3 bulan, bayi berusaha untuk melihat Anda atau orang lain yang berada di sekitarnya. Bahkan pada usia 3 bulan, bayi sudah mampu membalas senyuman Anda atau orang lain.
  • Pada usia 3–6 bulan, bayi sudah bisa menanggapi ekspresi wajah seseorang, bermain dengan orang lain, dan merespons berbagai suara nada yang berbeda.
  • Pada usia 6–9 bulan, bayi sangat suka bercermin, mulai meniru, dan senang memperhatikan hal menarik di sekitarnya.
  • Pada usia 9–12 bulan, bayi sudah bisa mengenal anggota keluarga, sehingga sering kali memperlihatkan rasa takut pada orang yang belum dikenali.

4. Perkembangan Bahasa

Pada tahap perkembangan bahasa, bayi bisa mempelajari bahasa dengan cepat melalui perkataan yang diucapkan oleh orang-orang disekitarnya.

  • Pada usia 1–3 bulan, bayi dapat membuat suara vokal, mengoceh spontan, atau bereaksi dengan mengoceh. Si Kecil bisa menjadi lebih tenang saat diajak berbicara, suka tertawa keras, dan menangis. Bayi menangis bukan hanya karena dia merasa sedih dan takut, melainkan untuk memenuhi kebutuhan yang ia inginkan.
  • Pada usia 3–6 bulan, selain berceloteh, bayi juga sudah mampu mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik.
  • Pada usia 6–9 bulan, bayi sudah bisa merespons Anda saat namanya dipanggil. Selain berkomunikasi melalui gerakan tubuh, Si Kecil juga bisa bersuara tanpa arti dan menambahkan suara konsonan pada suara vokal, seperti “mamama, bababa, dadada, tatata”.
  • Pada usia 9–12 bulan, bayi sudah bisa mengucapkan 2–3 kata yang sama tanpa arti, mengulang atau menirukan bunyi yang didengarkan, dan melambaikan tangan saat berpisah dengan seseorang.

Baca Juga: Perhatikan Jam Tidur Anak untuk Perkembangannya

Bagaimana Cara Membantu Bayi Anda Selama Tahun Pertama?

Selama tahun pertama, aktivitas-aktivitas, seperti mencintai, menggendong, mengganti popok, dan memberi makan merupakan hal pertama yang harus Anda fokuskan.

Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk membantu bayi tumbuh dan belajar adalah:

  • Segera gendong dan tenangkan bayi Anda saat dia menangis. Hal tersebut bermanfaat untuk membangun ikatan kasih sayang antara ibu dan anak
  • Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok usia anak Anda. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, beryanyi secara bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman. Aktivitas ini berfungsi membantu menumbuhkan pikiran bayi.
  • Saat bermain dengan anak, gunakan alat bantu atau permainan yang sederhana dan aman di sekitar anak
  • Letakkan bayi secara tengkurap dan bermain bersamanya (tummy time). Melalui aktivitas ini, bayi akan mendapatkan kepercayaan diri untuk mencoba keterampilan baru, seperti merangkak dan duduk.
  • Saat bayi tidur posisikan secara terlentang untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Baca Juga: Ketahui Perkembangan Oromotor Bayi yang Tepat

 

Sumber

Centers for Disease Control and Prevention. (2020). Child Development. www.cdc.gov

Health Link BC. (2019). Sensory and Motor Development, Ages 1 to 12 Months. www.healthlinkbc.ca

Healthline. (2019). Ages and Stages: How to Monitor Child Development. www.healthline.com

Kementerian Kesehatan RI. (2016). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan lntervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. https://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://banpaudpnf.kemdikbud.go.id/upload/download-center/Buku%20SDIDTK_1554107456.pdf

National Health Service. Child Development Milestones. www.cambscommunityservices.nhs.uk

WebMD. (2011). Baby’s First Year: How Infants Develop. www.webmd.com