Tanda dan Cara Menangani Pneumonia pada Bayi

Tanda dan Cara Menangani Pneumonia pada Bayi

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 26 Februari 2023

 

Pneumonia atau yang terkenal dengan paru-paru basah merupakan infeksi paru-paru karena bakteri dan virus. Namun, pada beberapa kasus, pneumonia juga bisa terjadi karena jamur.

Penyakit ini dapat menimbulkan gejala yang ringan hingga berat sekaligus. Umumnya gejala muncul pada penderita pneumonia meliputi batuk berdahak, sesak napas, dan demam tinggi.

Infeksi paru-paru ini dapat menyerang siapa saja, termasuk bayi. Melansir data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pneumonia menjadi penyebab kematian infeksi tunggal terbesar pada anak-anak di seluruh dunia. Penyakit ini telah membunuh 740.180 anak balita pada tahun 2019.

Oleh sebab itu, ada baiknya Anda mengenali lebih dini tanda-tanda pneumonia pada bayi, agar lebih cepat menanganinya dan sehingga tidak berakibat fatal.

Tanda-tanda pneumonia pada bayi

Terdapat beberapa tanda-tanda pneumonia pada bayi yang dapat Anda kenali, meliputi:

  • Mudah lelah atau lemas
  • Gelisah dan tidak nyaman
  • Mual dan muntah
  • Batuk berdahak
  • Pilek
  • Hidung kembang kempis saat bernapas
  • Sesak napas atau merasa sulit bernapas
  • Kuku dan bibir membiru
  • Napas berbunyi atau suara mengi
  • Nyeri di area dada dan perut
  • Bayi enggan minum ASI maupun susu formula
  • Diare
  • Demam tinggi

Penanganan pneumonia pada bayi

Jika bayi Anda menunjukkan tanda-tanda pneumonia, ada baiknya Anda segera membawanya ke dokter spesialis anak untuk memeriksakan kondisi terkini. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan mungkin menyarankan pemeriksaan lanjut seperti rontgen dan tes darah untuk memastikannya.

Apabila bayi Anda terdiagnosa pneumonia, dokter akan langsung memberikan penanganan dan memberikan pengobatan sesuai dengan penyebab pneumonia.

Dokter akan memberikan obat antibiotik, jika penyebab pneumonia adalah infeksi bakteri. Sementara jika penyebab pneumonia pada bayi adalah infeksi virus maka dokter akan memberikan obat jenis lain untuk meringankan gejalanya. Pasalnya, pneumonia akibat infeksi virus dapat sembuh dengan sendirinya.

Anda disarankan untuk selalu mencukupi asupan nutrisi dan cairan bayi Anda dengan ASI atau susu formula. Hal ini dapat mempercepat proses penyembuhan pneumonia pada bayi.

Ketika gejala pneumonia sangat berat menimpa bayi Anda seperti sangat lemas, kejang, tidak mau minum ASI atau susu formula, dan tanda-tanda dehidrasi, maka bayi Anda membutuhkan perawatan di rumah sakit agar kondisinya cepat pulih.

Selain itu, dokter juga akan memberikan oksigen tambahan atau memasangkan alat bantu napas (ventilator) melalui hidung bayi Anda untuk melancarkan saluran pernapasannya.

Baca Juga : Fakta Penting Soal Pneumonia pada Anak

Memeriksa kondisi pernapasan bayi

Pneumonia merupakan gangguan kesehatan yang berhubungan dengan organ pernapasan. Untuk itu, Anda sebagai orang tua dapat memeriksa kondisi pernapasan bayi Anda, apakah mengalami sesak napas atau tidak.

Anda dapat memeriksanya dengan mengetahui laju pernapasan bayi. Normalnya, bayi berusia 2 hingga 12 bulan bernapas sekitar 50 kali per menit. Sedangkan anak usia 1 hingga 5 tahun bernapas sekitar 40 kali per menit.

Untuk mengetahui laju pernapasan, anda dapat membuka pakaian bayi, lalu memperhatikan gerakan dadanya saat bernapas. Kemudian Anda dapat menghitung berapa kali dada bayi mengembang saat bernapas dalam waktu satu menit.

Jika bayi bernapas lebih cepat dari batas normal laju pernapasan, maka ada indikasi bayi mengalami sesak napas.

Mencegah pneumonia pada bayi

Pneumonia pada bayi tidak bisa dianggap sepele, meski pada beberapa kasus pneumonia dapat sembuh dengan sendirinya.

Berikut beberapa cara mencegah pneumonia pada bayi.

  • Melengkapi imunisasi bayi sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.
  • Mencukupi asupan nutrisi dan cairan bayi dengan cara memberikan ASI atau susu formula. Hal ini dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh bayi.
  • Selalu menjaga kebersihan sekitar, seperti mandi, mencuci tangan, mencuci alat sehari-hari dengan sabun, serta mengganti pakaian ketika sudah kotor.
  • Jauhi bayi Anda dari paparan polusi udara, seperti asap rokok, asap kendaraan, atau debu.
  • Menjaga jarak antara bayi dengan orang penderita flu atau batuk.
  • Tidak sembarang orang menyentuh atau mencium wajah bayi.
  • Menggunakan pembersih udara ruangan atau air purifier di kamar tidur.

Baca Juga : Berbagai Macam Obat Tradisional Pneumonia

Sumber

Baby Center. (2020). Pneumonia in toddlers. www.babycenter.com

Cedars Sinai. (2021). Pneumonia in Children. www.cedars-sinai.org

Healthy Children. (2020). Pneumonia in Children. www.healthychildren.org

Kids Health. (2020). Pneumonia. www.kidshealth.org

World Health Organization. (2021). Pneumonia. www.who.int