Tak Ingin Keguguran? Hindari Makanan dan Minuman Berikut!

Tak Ingin Keguguran? Hindari Makanan dan Minuman Berikut!

Penulis: Ericha | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 7 November 2022

 

Mengonsumsi makanan yang seimbang penting setiap saat, terlebih lagi saat Anda hamil. Ada nutrisi penting, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan bayi Anda yang sedang berkembang.

Meskipun sebagian besar makanan dan minuman benar-benar aman untuk dinikmati, beberapa seperti ikan mentah, telur mentah, daging mentah, produk susu tidak dipasteurisasi, alkohol, kopi, makanan tinggi gula tambahan, dan ikan dengan merkuri tinggi harus dihindari.

Berikut ini makanan dan minuman pemicu keguguran yang sebaiknya Anda hindari selama periode kehamilan berlangsung.

Baca Juga: 8 Penyebab Umum Keguguran yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil

Ikan Mentah dan Setengah Matang

Ikan mentah, terutama kerang, dapat menyebabkan beberapa infeksi. Infeksinya berupa virus, bakteri, atau parasit, seperti norovirus, Vibrio, Salmonella ,dan Listeria.

Perempuan hamil sangat rentan terhadap infeksi Listeria. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), perempuan hamil 10 kali lebih mungkin terinfeksi oleh Listeria daripada populasi umum.

Bakteri ini dapat ditemukan di tanah, air, atau tanaman yang terkontaminasi. Ikan mentah dapat terinfeksi selama pemrosesan, termasuk pengasapan atau pengeringan.

Bakteri Listeria dapat ditularkan ke bayi Anda melalui plasenta, meskipun Anda tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit. Hal ini dapat menyebabkan persalinan prematur, pemicu keguguran, lahir mati, dan masalah kesehatan serius lainnya.

Sangat disarankan untuk menghindari ikan mentah dan kerang, termasuk hidangan sushi dan sashimi.

Daging Mentah, Setengah Matang, dan Olahan

Makan daging mentah atau setengah matang meningkatkan risiko infeksi dari beberapa bakteri atau parasit, termasuk Toxoplasma, E. coli, Listeria , dan Salmonella.

Bakteri dapat mengancam kesehatan janin, mungkin menyebabkan lahir mati atau penyakit saraf yang parah, termasuk cacat intelektual, kebutaan, dan epilepsi.

Meskipun sebagian besar bakteri ditemukan di permukaan potongan daging, bakteri lain mungkin tertinggal di dalam serat otot.

Kafein

Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa asupan kafein dalam jumlah sedang diperbolehkan. Namun, ada penelitian lain yang menunjukkan bahwa asupan kafein mungkin terkait dengan keguguran.

Hindari kafein selama trimester pertama untuk mengurangi kemungkinan keguguran. Sebagai aturan umum, kafein harus dibatasi kurang dari 200 mg per hari selama kehamilan. Ini setara dengan satu cangkir kopi (12 ons).

Kafein bersifat diuretik, artinya membantu menghilangkan cairan dari tubuh. Perlu diketahui, soda, cokelat, atau minuman energi favorit Anda mungkin mengandung kafein.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dalam jumlah besar dikaitkan dengan keguguran, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan gejala penarikan pada bayi. Hal teraman adalah menahan diri dari mengonsumsi kafein.

Produk Susu yang Tidak Dipasteurisasi

Susu mentah dan keju yang tidak dipasteurisasi mengandung bakteri berbahaya, termasuk Listeria, Salmonella, E. coli, dan Campylobacter.

Bakteri tersebut dapat muncul secara alami atau disebabkan oleh kontaminasi selama pengumpulan atau penyimpanan. Pasteurisasi adalah cara paling efektif untuk membunuh bakteri berbahaya, tanpa mengubah nilai gizi produk.

Buah dan Sayuran yang Tidak Dicuci

Buah dan sayuran yang tidak dicuci atau dikupas dapat terkontaminasi oleh beberapa bakteri dan parasit. Ini termasuk Toxoplasma, E. coli, Salmonella, dan Listeria, yang dapat diperoleh dari tanah atau melalui pengolahan.

Kontaminasi dapat terjadi kapan saja selama produksi, panen, pemrosesan, penyimpanan, atau pengangkutan. Salah satu parasit berbahaya yang mungkin tertinggal pada buah dan sayuran disebut Toxoplasma.

Kebanyakan bayi yang terinfeksi bakteri Toxoplasma saat masih dalam kandungan tidak memiliki gejala saat lahir. Namun, gejalanya seperti kebutaan atau cacat intelektual mungkin berkembang di kemudian hari.

Sementara itu, sebagian kecil bayi baru lahir yang terinfeksi mengalami kerusakan mata atau otak yang serius saat lahir.

Telur Mentah

Telur mentah dapat terkontaminasi oleh bakteri Salmonella. Gejala infeksi Salmonella termasuk demam, mual, muntah, kram perut, dan diare. Makanan yang biasanya mengandung telur mentah antara lain telur orak-arik, telur rebus, mayones buatan sendiri, saus salad buatan sendiri, dan es krim buatan sendiri.

Untuk amannya, pastikan selalu memasak telur sampai matang atau gunakan telur yang sudah dipasteurisasi.

Alkohol

Tidak ada takaran alkohol yang terbukti aman selama kehamilan. Langkah teraman adalah menghindari alkohol sepenuhnya.

Minum alkohol selama kehamilan menyebabkan risiko keguguran dan lahir mati yang lebih tinggi. Minum alkohol juga dapat menyebabkan sindrom alkohol janin, yang dapat menyebabkan kelainan bentuk wajah dan kecacatan intelektual.

Selain menghindari produk makanan di atas, penting untuk mencuci semua makanan dengan hati-hati dan menghindari kontaminasi silang seperti menggunakan talenan yang sama untuk daging dan sayuran mentah.

Selalu panaskan daging dan makanan laut secara keseluruhan. Daging sapi harus dipanaskan hingga 145 derajat. Sedangkan, unggas harus dipanaskan 165 derajat agar dianggap aman.

Pendinginan yang tepat penting untuk semua makanan saat hamil, namun perlu diingat bahwa bakteri Listeria dapat bertahan hidup di lemari es. Bahkan, ia juga bisa bertahan jika dibekukan di freezer.

Baca Juga: Ketahui Metode Pembersihan Rahim Setelah Keguguran

Sumber

American Pregnancy Association. (2020). Foods to Avoid When Pregnant. www.americanpregnancy.org

Healthline. (2020). 11 Foods and Beverages to Avoid During Pregnancy. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2021). Pregnancy nutrition: Foods to avoid during pregnancy. www.mayoclinic.org

Verywell Family. (2019). Foods to Avoid When You’re Pregnant. www.verywellfamily.com