Ketahui Metode Pembersihan Rahim Setelah Keguguran

Ketahui Metode Pembersihan Rahim Setelah Keguguran

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 3 Oktober 2022

 

Salah satu metode pembersihan rahim adalah dilatasi dan kuret. Hal ini merupakan prosedur operasi kecil yang mengangkat jaringan dari rahim. Proses operasi dilakukan dengan membuka serviks (dilatasi) dan memasukkan alat kuret untuk mengangkat jaringan dalam rahim (kuret). Ada banyak alasan mengapa prosedur ini perlu Anda lakukan. Hal yang paling umum adalah untuk mengangkat jaringan yang tertinggal pada rahim setelah keguguran atau janin yang tidak berkembang.

Fungsi lainnya adalah untuk mengidentifikasi penyebab pendarahan hebat selama periode menstruasi. Setelah itu menghilangkan jaringan yang terinfeksi akibat penyakit menular seksual atau penyakit radang panggul.

Baca Juga: 8 Penyebab Umum Keguguran yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil

Metode Pembersihan Rahim

Ada berbagai macam pertimbangan sebelum proses pembersihan rahim. Hal ini berhubungan dengan alasan mengapa melakukan proses bedah ini dan kemungkinan risiko apa yang timbul. Berikut adalah penjelasannya, antara lain:

  • Sebelum prosedur, Dokter akan menjelaskan prosedurnya dan memberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan berdiskusi tentang apa yang ingin Anda ketahui tentang kuret.
  • Anda akan menandatangani formulir sebagai persetujuan untuk melakukan prosedur tersebut. Bacalah formulir dengan seksama dan ajukan pertanyaan jika ada sesuatu yang kurang Anda mengerti.
  • Selain riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik lengkap juga perlu untuk memastikan bahwa Anda dalam keadaan sehat sebelum menjalani prosedur. Anda mungkin menjalani pemeriksaan tambahan seperti tes darah atau tes kehamilan.
  • Jika prosedur memerlukan anestesi umum, tulang belakang, atau epidural. Anda perlu berpuasa selama kurang lebih 8 jam sebelum prosedur.
  • Jangan ragu untuk mengatakan bahwa Anda memiliki alergi atau sensitif terhadap obat apapun, termasuk yodium, lateks, dan obat anestesi yang akan Anda gunakan.
  • Informasikan pada Dokter tentang semua obat-obatan yang Anda konsumsi.
  • Informasikan juga jika Anda memiliki riwayat gangguan perdarahan atau jika Anda sedang mengonsumsi antikoagulan (obat pengencer darah), atau obat lain yang mempengaruhi pembekuan darah.

Proses Dilatasi dan Kuretase

Selama proses ini Anda berbaring telentang pada meja operasi dengan posisi tumit bertumpu pada penyangga atau sanggurdi. Anestesi umum membuat Anda tidak sadarkan diri dan tidak merasakan sakit.

Ada dua langkah utama pada dilatasi dan kuretase:

  • Dilatasi adalah pelebaran dengan membuka bagian bawah rahim (serviks). Dokter akan memasukkan alat yang disebut spekulum ke dalam vagina untuk membuka dinding vagina untuk membersihkan serviks dengan larutan antiseptik.
  • Dokter akan memasukkan alat kuret melalui lubang serviks ke dalam rahim. Alat ini berbentuk seperti sendok yang berfungsi untuk mengikis jaringan pada lapisan rahim. Dalam beberapa kasus, selang kuret juga digunakan sebagai penyedotan untuk mengangkat jaringan. Lalu sampel jaringan tersebut dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.

Setelah Proses Dilatasi dan Kuretase

Proses pemulihan tergantung pada jenis prosedur yang Anda lakukan dan jenis anestesi yang dokter berikan. Jika Anda menerima anestesi regional, selanjutnya akan dibawa ke ruang pemulihan untuk observasi.

Observasi bertujuan untuk memastikan bahwa tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan Anda stabil. Kemudian Anda akan pindah ke kamar rawat inap untuk perawatan selanjutnya, hingga dokter memperbolehkan Anda untuk pulang. Sedangkan jika Anda menerima anestesi lokal, Anda boleh istirahat sekitar dua jam sebelum pulang.

Efek Samping

Setelah melakukan prosedur kuret, Anda mungkin akan mengalami efek samping umum sebagai berikut, antara lain:

  • Pendarahan ringan umumnya terjadi dan merupakan hal yang normal selama beberapa hari setelah prosedur kuret. Anda dapat memakai pembalut seperti saat menstruasi.
  • Mengalami kram selama beberapa hari.

Dokter biasanya menyarankan Anda untuk mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol untuk meringankan rasa nyeri dan kram yang Anda alami.

Selain itu, Anda mungkin dapat mengalami risiko lain yang dapat mempengaruhi kesehatan, antara lain:

  • Pusing hingga pingsan
  • Pendarahan hebat
  • Infeksi pada rahim
  • Luka parut pada dinding rahim
  • Kotoran berbau busuk
  • Demam
  • Rasa nyeri yang parah
  • Kram yang berkepanjangan

Segera lakukan pemeriksaan jika Anda mengalami gejala tersebut untuk segera mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Baca Juga: Kenali Gejala, Jenis, dan Penyebab Keguguran Sejak Dini

Sumber

Healthline. 2020. D and C (Dilation and Curettage) Procedure. www.healthline.com

Johns Hopkins Medicine. Dilation and Curettage (D and C). www.hopkinsmedicine.org

Mayo Clinic. 2019. Dilation and curettage (D&C). www.mayoclinic.org

Web MD. 2020. D and C (Dilation and Curettage). www.webmd.com