Penyebab dan Gejala Batuk Pilek

Penyebab dan Gejala Batuk Pilek

Penulis: Agnes | Editor: Umi

Kebanyakan orang sering mengalami batuk pilek. Kondisi ini disebabkan oleh virus yang menyebar dari orang ke orang melalui tetesan liur yang terinfeksi, misalnya batuk dan bersin. Hal yang perlu Anda tahu bahwa siapa saja dapat menderita batuk pilek, baik itu anak kecil hingga dewasa. 

Namun, sayangnya kebanyakan orang menganggap batuk pilek dan flu hal yang sama karena memiliki gejala yang serupa. Padahal, pilek dan flu sendiri merupakan dua penyakit yang disebabkan oleh virus yang berbeda. Pilek disebabkan oleh salah satu dari sejumlah virus pernapasan dan menimbulkan gejala ringan, seperti sesak, pilek, batuk, dan sakit tenggorokan. 

Baca Juga: 7 Bahan Alami Bantu Atasi Batuk Kering

Penyebab Batuk Pilek

Batuk pilek menyebar saat Anda menghirup partikel virus dari bersin, batuk, dan dari orang yang terinfeksi virus. Untuk itu Anda perlu berhati-hati karena virus dari penyakit ini juga bisa ditularkan melalui droplet, seperti menyentuh gagang pintu, telepon, lantai, mainan anak-anak, pakaian, dan handuk. 

Kebanyakan virus penyebab batuk pilek adalah: 

Rhinovirus 

Virus ini paling aktif di awal musim gugur, musim panas, dan musim semi. Rhinovirus menyebabkan 10% hingga 40% batuk pilek. Biasanya virus ini akan menyebabkan Anda batuk pilek ringan. 

Virus Corona

Virus corona adalah sejenis virus yang menyebabkan infeksi pada hidung, sinus, atau tenggorokan bagian atas. Kebanyakan virus ini tidak berbahaya, namun Anda perlu berhati-hati jika batuk pilek disertai beberapa gejala lainnya seperti hilangnya indera perasa, pusing, mual, dan muntah untuk memastikan Anda tidak terinfeksi COVID-19

Virus Parainfluenza

Virus parainfluenza atau respiratory syncytial virus (RSV) adalah virus yang mudah menular. Virus ini menginfeksi saluran pernapasan. Dalam beberapa kasus, virus ini tidak hanya menyebabkan batuk pilek saja, tetapi juga menyebabkan masalah serius seperti pneumonia dan radang paru-paru.

Adenovirus

Adenovirus adalah virus yang mampu menginfeksi lapisan mata, saluran udara, paru-paru, usus, sistem saraf, dan saluran kemih. Virus ini merupakan penyebab umum dari penyakit demam, batuk pilek, sakit tenggorokan, diare, dan mata merah.

Biasanya anak-anak mudah terkena virus ini daripada orang dewasa, namun tetap penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Orang yang terinfeksi biasanya akan mengalami gejala ringan dan akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Baca Juga: Batuk Berdarah (Hemoptisis): Penyebab dan Pengobatan

Gejala Batuk Pilek

Gejala batuk pilek biasanya muncul satu hingga tiga hari setelah Anda terpapar virus. Selain itu, virus ini memiliki masa inkubasi yang cukup cepat yaitu selama 2 hingga 3 hari.

Setelah itu gejala awal akan mulai terasa pada tubuh Anda. Puncaknya terjadi selama 3 hari setelah gejala awal muncul. 

Gejala penyakit batuk pilek sendiri sangat bervariasi dari orang ke orang. Jika batuk pilek Anda disebabkan oleh rhinovirus, sementara batuk pilek teman Anda disebabkan oleh adenovirus, Anda mungkin tidak memiliki gejala yang sama dengan teman.

Meski gejala batuk pilek bisa bervariasi pada tiap orang, tetapi gejala yang dirasakan pada orang dewasa dan anak-anak sama. Bahkan terkadang gejala batuk pilek bertahan lebih lama pada anak-anak. Gejala batuk pilek meliputi:

  • Hidung berair atau tersumbat
  • Sakit tenggorokan
  • Batuk
  • Sakit kepala ringan
  • Nyeri tubuh ringan
  • Bersin
  • Demam ringan
  • Umumnya merasa tidak enak badan (malaise)
  • Kotoran dari hidung terasa lebih kental dengan warna kuning atau hijau
  • Kesulitan bernapas dalam-dalam

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun dalam beberapa kasus batuk pilek dapat sembuh dengan cepat, Anda tetap perlu memperhatikan gejala-gejala lain yang mengikuti penyakit ini.

Segera periksakan diri Anda ke dokter jika batuk pilek disertai demam lebih dari 38,5 derajat celcius, sesak napas berkepanjangan, nyeri dada, indera perasa hilang, sakit tenggorokan serta kepala yang tidak tertahankan. 

Beberapa orang mungkin berisiko lebih besar mengalami komplikasi ketika mengalami batuk pilek, misalnya penderita asma, bronkitis, dan pneumonia.

Dalam kasus yang lebih serius, pneumonia adalah salah satu komplikasi paling serius yang terjadi akibat batuk pilek. Ini bisa disebabkan oleh virus itu sendiri atau infeksi bakteri pada paru-paru penderita. 

Untuk menghindari batuk pilek, sebaiknya Anda melakukan upaya pencegahan dengan menghindari kontak pada penderita, terapkan pola makan yang sehat, hindari rokok dan alkohol. Selalu gunakan masker ketika Anda bepergian. 

Selain itu, usahakan untuk menjaga kebersihan tubuh Anda baik di rumah maupun ketika bepergian dengan mencuci tangan, mandi, mengganti dan mencuci pakaian dengan rutin. Hindari menyentuh bagian wajah meliputi area mata, hidung, dan mulut.

Baca Juga: Pengobatan dan Pencegahan Batuk Rejan

 Sumber

Healthline. (2019). Common Cold Causes: Rhinoviruses and More. www.healthline.com.

Mayo Clinic. (2019). Common cold – Symptoms and causes. www.mayoclinic.com.

Medical News Today. (2020). Common colds: Symptoms, causes, complications, and treatment. www.medicalnewstoday.com.

Verwell Health. (2019).Colds: Causes and Risk Factors. www.verywellhealth.com.

Verywell Health. (2020) Common Cold: Signs, Symptoms, and Complications. www.verywellhealth.com.

WebMD. (2019). Common Cold Causes: Coronavirus, RSV, Rhinovirus & More. www.webmd.com.