Mengenali Penyebab Perut Kembung pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Mengenali Penyebab Perut Kembung pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Penulis: Mustika | Editor: Handa

Tidak hanya orang dewasa, bayi juga kerap mengalami perut kembung. Bayi yang mengalami perut kembung merasa tidak nyaman sehingga membuatnya rewel dan sering menangis tanpa alasan. Sebenarnya, perut kembung pada bayi hingga usia 3 bulan adalah hal yang wajar, karena saluran pencernaan bayi belum berfungsi sempurna.

Namun, seiring bertambahnya usia, bayi juga dapat mengalami perut kembung karena makanan yang dikonsumsi. Oleh sebab itu, sebagai orang tua Anda harus jeli mengenal tanda-tanda perut kembung pada bayi dan cara mengatasinya.

Penyebab Perut Kembung pada Bayi

Perut kembung pada bayi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut ini beberapa penyebab perut kembung pada bayi yang harus Anda ketahui:

1. Bayi Terlalu Banyak menelan Udara

Bayi dapat menelan udara ketika bayi sedang minum Air Susu Ibu (ASI) dari payudara ibu atau saat minum susu dari botol dengan posisi tertentu. Selain itu, saat bayi bersuara atau berbicara, bayi juga dapat menelan udara.

2. Menangis Berlebihan

Selain saat bicara, menangis juga menjadi penyebab bayi menelan banyak udara. Mungkin sulit bagi Anda mengetahui apakah udara yang menyebabkan bayi menangis atau justru menangis menyebabkan bayi menelan banyak udara. Apapun itu, penting bagi Anda untuk segera merawat bayi yang menangis dan menenangkannya dengan cara sebaik mungkin.

Baca Juga : 6 Makanan Penyebab Perut Kembung

3. Masalah Pencernaan Ringan

Kembung pada bayi dapat disebabkan oleh konstipasi (sembelit). Selain itu, kembung juga menjadi gejala gastrointestinal, seperti refluks. Namun, kondisi ini sangat jarang. Untuk memastikannya, segera konsultasi dengan dokter anak, terutama jika udara di perut bayi semakin banyak dan parah.

4. Saluran Pencernaan Bayi yang Belum Matang

Ketika masih bayi, organ pencernaan masih belum berkembang seutuhnya. Tubuh bayi juga masih dalam tahap belajar mencerna makanan. Sehingga bayi cenderung lebih banyak mendapatkan gas daripada orang dewasa.

5. Virus Gastrointestinal

Kembung pada bayi juga disebabkan oleh virus gastrointestinal. Selain kembung, virus ini juga dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti muntah dan diare.

6. Makanan Baru

Ketika bayi dikenalkan dengan makanan baru, kemungkinan gas terperangkap di dalam perut dan kembung sangat mungkin terjadi. Kondisi ini terjadi ketika bayi dikenalkan dengan makanan padat.

Pada beberapa bayi, seringnya terjadi kembung mungkin menjadi salah satu tanda sensitivitas terhadap makanan. Saat bayi mulai mengonsumsi makanan padat, buatlah catatan makanan sehingga dapat membantu Anda mengidentifikasi sensitivitas pencernaan bayi.

Baca Juga : Pemberian MPASI Pertama Bayi Usia 6 Bulan

Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi

Perut kembung bukanlah kondisi medis, sehingga Anda dapat mengatasinya sendiri di rumah. Bagi sebagian besar bayi, perut kembung terjadi sementara tetapi terkadang menyakitkan.

Meski begitu, ada baiknya jika Anda tetap melakukan konsultasi dengan dokter anak mengenai kondisi perut kembung yang dialami oleh si kecil. Sementara itu, beberapa langkah berikut ini dapat membantu Anda mengurangi kondisi perut kembung pada bayi.

1. Bantu Bayi Bersendawa

Bayi akan bersendawa selama dan setelah menyusui. Untuk itu, setelah minum susu dari botol atau setelah menyusu, Anda bisa membantu bayi bersendawa untuk mencegah perut kembung.

Caranya, Anda bisa menggosok atau mengusap punggung bayi dengan lembut. Lakukan gerakan tersebut dari atas ke bawah. Jika bayi tidak langsung bersendawa, baringkan bayi dengan posisi telentang beberapa menit, kemudian coba lagi.

2. Memijat Perut Bayi

Untuk mengatasi perut kembung pada bayi adalah menggosok perut bayi dengan lembut. Coba tekan dengan gerakan searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Kemudian biarkan reaksi bayi memandu tekanan.

3. Menggendong Bayi dalam Posisi Telungkup

Anda juga dapat mengatasi perut kembung pada bayi dengan menggendongnya dalam posisi telungkup. Saat menggendong bayi dalam keadaan telungkup, beri topangan pada kepala bayi dan angkat sedikit, serta pastikan tidak ada yang menutupi wajah atau hidung bayi.

4. Tummy Time

Selain beberapa cara di atas, Anda juga bisa mengajak bayi melakukan tummy time dengan cara membaringkannya dalam posisi tengkurap. Tummy time dapat membantu mengeluarkan gas yang terperangkap dalam perut bayi. Selain itu, aktivitas ini juga memiliki manfaat untuk perkembangan otot bayi.

5. Menggerakkan Kaki Bayi

Langkah pertama untuk mengatasi perut kembung pada bayi dengan cara ini yaitu dengan membaringkan bayi dalam posisi telentang. Kemudian angkat kaki bayi dengan lutut yang ditekuk dan gerakkan kaki bayi seperti mengayuh sepeda. Aktivitas ini dapat membantu bayi mengeluarkan gas yang terperangkap.

Kapan Harus Ke Dokter?

Secara umum, perut kembung yang terjadi pada bayi dapat membaik dengan sendirinya. Namun, pada sedikit kasus, perut kembung bisa menjadi tanda awal dari masalah pencernaan yang lebih serius. Segera hubungi dokter jika bayi Anda menunjukkan gejala, seperti:

  • Tidak bisa buang air besar
  • Fases berdarah
  • Muntah
  • Sangat rewel. Jika Anda tidak dapat menenangkannya, maka dokter perlu memeriksa masalahnya.
  • Mengalami demam. Jika suhu tubuh bayi lebih dari 38 derajat Celcius, maka dokter perlu memeriksa ada atau tidaknya infeksi.

Baca Juga : Tips Agar Bayi yang Baru Lahir Tak Mudah Sakit

Sumber


Healthline. 2018. Baby Gas: Relief and Prevention. www.healthline.com
Medical News Today. 2019. Causes and how to relieve gas in a baby. www.medicalnewstoday.com
What to Expect. 2020. Have a Gassy Baby? What to Know About Infant Gas Symptoms, Remedies and Causes. www.whattoexpect.com
Web MD. Infant Gas: How to Prevent and Treat It. www.webmd.com
Happy Family Organics. Managing Gas in Breastfed Babies. www.happyfamilyorganics.com