Tak Suka Bergaul? Pahami Fakta tentang Gangguan Kepribadian Antisosial Berikut

Tak Suka Bergaul? Pahami Fakta tentang Gangguan Kepribadian Antisosial Berikut

Penulis: Ossy | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 19 Juni 2023

 

Acap kali kita mendengar bahwa seseorang yang mendekam di rumah, jarang bertegur sapa atau bersosialisasi diberi label antisosial. Tidak jarang, orang-orang memahami kondisi tersebut sebagai gangguan kepribadian antisosial.

Padahal, gangguan kepribadian antisosial tidaklah sesederhana itu. Sikap menarik diri dari lingkungan dan kurang suka bersosialisasi mempunyai istilah yang lebih tepat yaitu asosial.

Agar tak salah sebut, mari mengenal apa itu gangguan kepribadian antisosial yang sebenarnya.

Baca Juga: Pahami Depresi dan Cara Menanganinya

Memahami Gangguan Kepribadian Antisosial

Gangguan kepribadian antisosial (Antisocial Personality Disorder) sendiri merupakan sebuah gangguan mental di mana seseorang mengabaikan serta melanggar hak-hak orang lain.

Seseorang dengan gangguan ini seringkali menunjukkan perilaku-perilaku, seperti:

  1. Agresif
  2. Tidak berperasaan
  3. Empati yang rendah
  4. Manipulatif
  5. Impulsif
  6. Tidak merasa bersalah atas kejahatan atau pelanggaran yang dilakukan

Menurut American Psychiatric Association (APA) dalam DSM-5 (Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders, 5th edition), gangguan kepribadian antisosial dapat didiagnosis sejak seseorang berusia 18 tahun, dengan catatan gejala-gejala perilaku menyimpang telah muncul sebelum usia 15 tahun.

Kondisi yang Menyertai Gangguan Kepribadian Antisosial

Seseorang dengan kepribadian antisosial biasanya berawal dari anak-anak yang memiliki gangguan emosi dan perilaku. Salah satunnya adalah Conduct Disorder.

Berikut beberapa gejala Conduct Disorder pada anak:

1. Perilaku agresif

Perilaku ini berupa sikap yang mengancam dan menyakiti, seperti menyerang teman, menyiksa hewan tanpa rasa bersalah, atau menggunakan benda tajam untuk menyakiti orang lain.

2. Berperilaku merusak/destruktif

Perilaku destruktif berbentuk perusakan pada properti atau benda dengan sengaja, seperti menendang guci kesayangan nenek, hingga membakar mainan. Bisa juga berbentuk vandalisme atau menghancurkan barang orang lain.

3. Gemar menipu

Seringkali berdusta tanpa rasa berdosa, mengutil, menipu orang lain, sampai melakukan aksi pencurian.

4. Suka melanggar aturan

Kerap melanggar aturan sekolah atau berperilaku yang tidak sesuai untuk usia mereka. Misalnya, gemar membolos, kabur, seringkali melakukan prank yang berlebihan tanpa rasa bersalah, hingga aktif secara seksual di usia dini.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele 7 Gangguan Psikologis Ini

Mendeteksi Gangguan Kepribadian Antisosial Sejak Dini

Anak-anak yang sejak kecil memiliki perilaku Conduct Disorder, berpeluang besar memiliki gangguan kepribadian antisosial ketika dewasa.

Menurut APA, setidaknya harus ada 3 dari 7 gejala yang dimiliki seseorang dengan gangguan kepribadian antisosial. Apa saja itu?

1. Kesulitan membedakan benar dan salah hingga kesulitan mematuhi norma.

Mereka seringkali melanggar hukum karena berperilaku kasar, merusak sesuatu, mencuri, melecehkan orang lain,  kecanduan alkohol hingga penyalahgunaan narkoba, dan berakhir menjadi narapidana.

2. Gemar menipu dan manipulatif

Sering ditemukan menipu, berpura-pura, membuat identitas palsu, berbohong, hingga manipulatif untuk mendapatkan keuntungan pribadi  atau kesenangan tertentu seperti uang, seks, hingga kekuasaan.

Tak jarang, orang-orang ini akan berperilaku manis untuk mendapatkan hal yang diharapkan.

3. Impulsif atau bertindak tanpa berpikir panjang

Mereka sering mengambil keputusan dan tindakan secara mendadak dan tidak berpikir panjang, apalagi mempertimbangkan segala konsekuensi.

Tindakan impulsif tersebut, seperti keluar dari pekerjaan secara tiba-tiba atau merusak mobil miliknya tanpa memikirkan cicilan yang masih panjang.

4. Mudah marah dan agresif

Umumnya orang-orang ini memiliki kecenderungan untuk mudah tersulut emosi yang seringkali berakhir pada penyerangan dan perkelahian.

5. Ceroboh dan mengabaikan keselamatan diri sendiri dan orang lain

Beberapa contoh dari sikap ini adalah kerap mengebut ketika sedang mengendarai, mengemudi sambil mabuk, hingga kecelakaan yang diakibatkan kelalaian.

6. Secara konsisten menunjukkan perilaku tidak bertanggung jawab

Mereka kerap tidak merasa perlu bertanggungjawab atas segala akibat dari tiap perbuatan yang sudah dilakukan, meskipun merugikan orang lain.

Mereka juga seringkali mengabaikan pekerjaan dengan melupakan deadline atau membolos.

7. Kurangnya penyesalan atas segala perbuatan yang menyakiti orang lain

Orang dengan kepribadian antisosial diketahui memiliki rasa empati yang rendah terhadap orang lain. Mereka juga sering tidak menampakkan penyesalan atas perbuatan-perbuatan yang sudah melanggar norma.

Baca Juga : Anda Mimpi Gigi Copot? Begini Penjelasan Secara Psikologisnya

Risiko Tindakan Orang dengan Kepribadian Antisosial

Individu dengan kepribadian antisosial berisiko melakukan tindakan-tindakan, seperti:

  1. Kekerasan dalam hubungan
  2. Membunuh orang lain
  3. Bunuh diri
  4. Menjadi tunawisma
  5. Kematian dini karena perilakunya

Pemeriksaan Psikologis Gangguan Kepribadian Antisosial

Gangguan kepribadian antisosial sendiri diakibatkan karena faktor gen serta faktor keluarga dan lingkungan. Selain itu, gangguan ini lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan.

Untuk menegakkan diagnosis apakah seseorang memiliki kepribadian antisosial atau tidak, Perlu dilakukan pemeriksaan psikologis yang komprehensif dari ahli.

Mengatasi Gangguan Kepribadian Antisosial

Adalah tantangan besar untuk mengatasi gangguan kepribadian antisosial pada seseorang, terlebih jika orang tersebut telah bertindak kriminal.

Hal yang dapat dilakukan adalah memaksimalkan deteksi sedini mungkin pada gangguan emosi dan perilaku pada anak yang menjadi cikal bakal seseorang menjadi psikopat, seperti conduct disorder.

Karena mencegah lebih baik daripada mengobati, maka intervensi dini diharapkan mampu mengantisipasi serta meminimalisir perilaku bermasalah pada anak-anak yang berisiko mengalami kepribadian antisosial ketika dewasa.

Baca Juga: Pentingnya Self-esteem untuk Hidup yang Berkualitas

Sumber

American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). Arlington, VA

Gibbon, S., Duggan, C., Stoffers, J., Huband, N., Völlm, B. A., Ferriter, M., & Lieb, K. (2010). Psychological interventions for antisocial personality disorder. The Cochrane database of systematic reviews, (6), www.doi.org

Mayoclinic. (2019). Antisocial Personality Disorder. www.mayoclinic.org

Webmd. (2020) Mental Health and Conduct Disorder. www.webmd.com