Memahami Kualitas Obat Generik

Memahami Kualitas Obat Generik

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 1 Januari 2023

Obat generik merupakan istilah yang tidak asing dalam dunia farmasi dan medis dunia. Ketika Anda sakit, Anda bisa memilih untuk menggunakan obat generik atau obat bermerek. Obat generik biasanya memiliki harga yang lebih murah sehingga bisa menghemat pengeluaran Anda sampai 85% daripada obat bermerek. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan obat generik?

Obat generik adalah obat yang dibuat sama dengan obat bermerek yang sudah dipasarkan dalam bentuk sediaan, keamanan, dosis, cara pemberian, kualitas, karakteristik kinerja, dan tujuan penggunaan. Kesamaan ini membantu menunjukkan bioekivalensi.

Artinya bahwa obat generik bekerja dengan cara yang sama dan memberikan manfaat klinis yang sama dengan obat bermerek. Dengan kata lain, Anda bisa menggunakan obat generik sebagai pengganti obat yang setara untuk rekan mereknya yang lain.

Baca Juga: Memahami Lebih Lanjut Mengenai Efek Placebo

Obat Paten vs Obat Generik

Obat-obat yang sudah dipasarkan dan digunakan di dunia medis dibuat dengan serangkaian riset panjang.

Perusahaan yang baru menghasilkan satu jenis obat baru, bisa mematenkan obat tersebut. Artinya, tidak ada perusahaan farmasi lain yang boleh memproduksi obat tersebut.

Namun, hak paten ini hanya berlaku selama 20 tahun dan tidak bisa diperpanjang. Inilah yang disebut dengan obat paten. Contoh obat paten antara lain:

• Tenapanor, obat yang digunakan untuk mengobati sindrom iritasi usus besar dengan konstipasi. Dijual dengan resep hanya oleh perusahaan Ardelyx dengan merek dagang Ibsrela
• Oxybutynin, obat yang digunakan untuk mengobati kandung kemih yang terlalu aktif, dijual bebas oleh Allergan dengan nama merek Oxytrol.

Karena hak paten sudah tidak dimiliki oleh perusahaan yang asli, perusahaan farmasi lain boleh memproduksinya kembali dalam bentuk obat generik.

Selain itu, karena tidak ada biaya riset dan biaya paten yang dibutuhkan, maka harga jual obat generik menjadi lebih murah.

Obat generik sendiri terbagi menjadi 2 jenis yakni obat generik berlogo dan obat generik bermerek.

1. Obat Generik Berlogo

Jenis obat generik berlogo diproduksi dengan mencantumkan logo perusahaan yang membuatnya.

Obat generik berlogo harus dijual dengan mencantumkan HET (harga eceran tertinggi) sehingga harga jualnya tidak melonjak tinggi. Contoh obat generik berlogo adalah parasetamol, amoksilin, dan lain sebagainya

2. Obat Generik Bermerek

Obat generik bermerek diproduksi dan dijual dengan menggunakan merek dagang berdasarkan keinginan produsen.

Karena biaya promosi, biasanya harga obat generik bermerek jauh lebih mahal. Contohnya meliputi Sanmol (sama dengan parasetamol) dan Amoxsan (sama dengan amoxicillin).

Apakah Kualitas Obat Generik Terjamin?

Semua obat generik yang diproduksi dan dijual di pasaran harus memiliki cara kerja yang sama pada tubuh dengan obat bermerek. Hal yang sama juga berlaku dengan dosis, bentuk, cara pemberian, dan kekuatan obat.

Obat generik juga harus memenuhi standar kualitas dan manufaktur yang sama dengan obat bermerek. Standar ini berlaku untuk semua obat generik.

Obat generik menggunakan bahan aktif yang sama dengan obat bermerek dan bekerja dengan cara yang sama. Produksi obat generik diawasi penuh oleh pihak yang berwenang.

Di Amerika Serikat misalnya, Program Obat Generik FDA melakukan tinjauan ketat agar produk obat generik memenuhi standar. FDA juga kerap melakukan inspeksi pabrik dan memantau keamanan obat setelah obat generik disetujui dan dijual ke pasar.

Sementara di Indonesia, produksi dan pemasaran obat generik diawasi oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

Lalu, apakah kualitas obat generik itu terjamin? Tentu saja. Hanya karena harganya lebih murah, bukan berarti kualitas obat generik kurang baik. Obat generik bisa digunakan dan memiliki efektivitas yang sama untuk menyembuhkan penyakit.

Baca Juga: Mengenal Penggolongan Obat di Indonesia