Kista Ovarium di Masa Kehamilan, Pahami Penyebab dan Pengobatannya

Kista Ovarium di Masa Kehamilan, Pahami Penyebab dan Pengobatannya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Kista ovarium yang terjadi selama masa kehamilan umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, kebanyakan kista ovarium tidak berbahaya, tidak menimbulkan rasa sakit, dan bahkan bisa hilang dengan sendirinya.

Kista ovarium juga biasanya tidak menimbulkan gejala meskipun saat kista pecah, mungkin akan timbul rasa sakit. Namun, apabila kista terpuntir atau menyebabkan ovarium terpuntir (disebut dengan torsi ovarium), Anda harus segera menjalani operasi.

Meskipun biasanya tidak dibutuhkan, dokter dapat melakukan operasi pengangkatan kista ovarium dengan aman tanpa mengganggu kehamilan.

Baca Juga: Mulut Pahit Saat Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Apa yang Dimaksud dengan Kista Ovarium?

Kista ovarium adalah kantung berisi cairan di ovarium. Kista ovarium merupakan kondisi yang umum terjadi dan banyak wanita yang mengalaminya.

Jenis kista ini juga tidak menyebabkan rasa sakit dan dalam banyak kasus bisa hilang dengan sendirinya. Ada dua jenis kista ovarium yang paling umum sifatnya fungsional yakni:

1. Kista Folikel

Kista folikel terbentuk ketika folikel ovarium (kantong kecil tempat tumbuhnya telur) tidak terbuka untuk melepaskan telur dan terus tumbuh menjadi kista.

2. Kista Korpus Luteum

Korpus luteum akan berkembang setelah telur dilepaskan dari folikel selama masa ovulasi. Saat folikel melepaskan telur, kantung folikel akan menyusut menjadi sel yang menghasilkan hormon untuk mendukung sisa siklus menstruasi.

Namun, jika cairan terkumpul di folikel yang kosong dan kantung tidak menyusut, maka akan terbentuk kista korpus luteum.

Jenis kista lain yang tidak begitu umum disebut dengan kista patologis. Ada 3 jenis kista patologis antara lain:

3. Kista Dermoid

Jenis kista ini disebut juga dengan teratoma. Kista ini terdiri dari sel benih ovarium dan bisa berisi gigi, rambut, kulit atau lemak.

4. Endometrioma

Endometrioma juga dikenal dengan nama kista coklat dan terjadi pada pasien yang mengidap endometriosis. Kista ini berisi darah tua sehingga warnanya cenderung lebih gelap.

5. Kista Cystadenoma

Kista ini bisa berkembang di permukaan ovarium dengan tekstur padat, seperti bola yang berotot.

Baca Juga: Keluar Cairan Saat Hamil, Apa Penyebabnya?

Penyebab Munculnya Kista Ovarium Selama Kehamilan

Selama kehamilan, korpus luteum akan menghasilkan hormon untuk memberi nutrisi dan mendukung lapisan rahim dan bayi yang sedang tumbuh.

Proses ini terjadi selama kurang lebih 10 sampai 12 minggu hingga plasenta terbentuk dan mengambil alih perannya.

Akan tetapi, pada sejumlah kecil kehamilan, korpus luteum tetap terisi oleh cairan dan terus berada di ovarium alih-alih hilang. Inilah yang kemudian menjadi kista korpus luteum selama kehamilan.

Dalam kasus lainnya, ada juga kista ovarium yang memang sudah ada sebelum Anda mengalami kehamilan dan tetap berada di sana selama masa kehamilan.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anda Mengalami Kista Ovarium saat Hamil?

Untungnya, sebagian besar kista ovarium tidak akan memengaruhi kehamilan Anda sama sekali. Misalnya saja pada kasus kista korpus luteum, kemungkinan kista akan hilang sendiri pada trimester kedua.

Ada juga kista jenis lain yang bisa terus tumbuh selama kehamilan dan dalam beberapa kasus menyebabkan rasa sakit. Meski begitu, kista biasanya tidak akan berdampak pada kehamilan.

Untuk memastikan kista yang Anda alami tidak memengaruhi kehamilan atau janin Anda, dokter kandungan akan menjadwalkan pemeriksaan secara teratur untuk memantau perkembangan kista.

USG kista ovarium akan melacak ukuran dan kondisi kista guna memastikan kista tidak tumbuh atau berubah menjadi membahayakan.

Penanganan untuk Kista Ovarium Selama Kehamilan

Seperti yang sudah disebutkan, sebagian besar kasus kista ovarium tidak membutuhkan perawatan apa pun. Untuk kasus kista yang pecah atau terjadi torsi pada ovarium, beberapa perawatan yang disarankan antara lain:

  • Istirahat
  • Pemberian obat pereda nyeri
  • Pembedahan.

Jika operasi diperlukan selama kehamilan, dokter akan melakukan upaya seminimal mungkin lewat operasi laparoskopi (dengan menggunakan sayatan kecil). Jika kista berukuran besar, pembedahan yang lebih besar mungkin dibutuhkan.

Baca Juga: Bolehkah Tidur Telentang Saat Hamil?

Sumber

Baby Center (2021). Ovarian Cysts During Pregnancy. www.babycenter.com

Penn Medicine (2021). Ovarian Cysts and Pregnancy: Could A Cysts Stop Me from Having a Baby? www.pennmedicine.org

Verywell Family (2021). Corpus Luteum Cysts During Pregnancy. www.verywellfamily.com

What to Expect (2020). What Happens If You Get an Ovarian Cyst While You’re Pregnant? www.whattoexpect.com