Ketahui Kelebihan dari Metode Sunat Klamp dan Risikonya

Ketahui Kelebihan dari Metode Sunat Klamp dan Risikonya

Penulis: Fajar | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 21 Juli 2023

 

Teknologi kedokteran yang terus berkembang seiring perkembangan zaman turut melahirkan berbagai metode sunat yang meminimalisir rasa sakit dan infeksi. Salah satu metode sunat yang saat ini sedang naik daun adalah metode sunat klamp.

Klamp sendiri adalah sebutan untuk tabung plastik khusus yang ukurannya bervariasi menyesuaikan dengan ukuran penis. Tabung inilah yang berfungsi untuk menahan pendarahan dan infeksi dari proses sirkumsisi (sunat).

Baca Juga: Ketahui Pengaruh Penis yang Tidak Disunat Terhadap Aktivitas Seks

Langkah dan Proses Metode Sunat Klamp

Dilansir dari sebuah artikel, berikut langkah dan proses sirkumsisi menggunakan metode klamp yang perlu kamu tahu dari awal, hingga akhir.

  • Pertama, proses pengukuran penis untuk menentukan diameter tabung smart klamp yang akan digunakan. Setelah pengukuran, anak akan diberikan anestesi lokal pada area sekitar penis hingga kebas atau mati rasa.
  • Selanjutnya, probe (semacam tabung besi kecil) dipasang pada punggung kulup penis untuk kemudian dijepit. Setelah itu, dokter akan melakukan pemotongan kulup dan kemudian memasang pengunci klamp.
  • Tabung probe akan terpasang selama lima hari sebelum kemudian pengunci klamp dilepas. Setelah klamp dilepas, biasanya tabung akan tetap menempel pada penis dan akan lepas dengan sendirinya dalam jangka waktu 6 hari – 12 hari.

Hal yang harus Anda perhatikan sebelum melakukan sunat ini adalah proses pemilihan klamp yang sesuai ukuran penis anak. Penting juga untuk memastikan penjepit yang digunakan pada proses ini bersifat sekali pakai untuk menghindari nekrosis yang dapat menyebabkan matinya sel dan jaringan pada penis.

Baca Juga: Waspadai 7 Masalah Kesehatan yang Muncul Jika Penis Belum Disunat

Kelebihan

Prinsip sunat ini adalah dengan menjepit kulit pada ujung penis menggunakan alat sekali pakai. Nantinya, kulup tersebut dipotong dengan pisau bedah tanpa dijahit. Sejumlah kelebihan dari metode sunat ini adalah:

1. Durasi lebih cepat

Proses sunat klamp dari anestesi hingga selesai hanya membutuhkan waktu sekitar 7-10 menit saja. Ini lebih cepat dibanding metode sunat konvensional yang membutuhkan waktu sekitar 15 menit sampai 20 menit.

2. Minim pendarahan

Sunat klamp meminimalisir pendarahan yang terjadi pada bekas sayatan. Ini bisa terjadi karena kulit penis yang dipotong sudah terkunci dalam cincin tabung klamp sehingga risiko perdarahan lebih kecil.

3. Perawatan lebih mudah

Karena metode sunat klamp tak mengalami proses penjahitan, perawatannya pun setelah khitan menjadi lebih mudah dari metode konvensional.

Bekas luka sunat terlindungi oleh tabung klamp sehingga aman jika terkena air. Metode sunat klamp juga tidak memerlukan perban, sehingga tidak diperlukan pergantian perban secara rutin.

5. Pemulihan lebih cepat

Klamp yang terpasang pada penis melindungi luka dari gesekan sehingga setelah disunat pasien dapat langsung beraktivitas seperti biasa.

Baca Juga: Seberapa Aman Metode Sunat Laser?

Risiko

Metode sunat klamp menyimpan sejumlah risiko yang perlu diperhatikan, meskipun risiko-risiko ini cukup jarang terjadi. Berikut ini adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi, antara lain:

1. Infeksi

Meski jarang terjadi, terdapat tanda-tanda hasil sunat mengalami infeksi, antara lain seprti kemerahan yang memburuk, nanah, nyeri, dan bengkak pada area sekitar sayatan, atau demam. Jika Anda melihat salah satu dari tanda ini, maka segeralah hubungi dokter.

2. Pendarahan lokal

Ini bisa terjadi jika pasien sunat memiliki riwayat gangguan pembekuan darah atau trombofilia. itulah sebabnya penting untuk memberi tahu dokter tentang riwayat pendarahan atau masalah pembekuan dalam keluarga.

3. Risiko anestesi

Anestesi lokal sangat aman, tetapi terkadang dapat menyebabkan memar, pendarahan, atau iritasi kulit. Meskipun jarang terjadi, namun hal itu dapat menyebabkan irama jantung tidak teratur, masalah pernapasan, reaksi alergi, bahkan hingga kematian.

4. Pengangkatan kulup tidak tuntas

Dalam beberapa kasus, setelah proses pengangkatan kulup terkadang masih terdapat terlalu banyak kulit yang tertinggal. Namun hal ini bisa diperbaiki dengan prosedur sirkumsisi (memotong kulit penutup penis) lanjutan.

5. Kerusakan pada penis

Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, kepala penis bisa terluka saat disunat. Namun, dalam melakukan tindakan, dokter akan selalu mencegah hal ini terjadi.

Baca Juga: Tips Perawatan Setelah Khitan

Sumber

American Family Physician. The Gomco Circumcision: Common Problems and Solutions. www.aafp.org

Kids Health. (2016). Surgeries and Procedures: Circumcision. Kidshealth.org

NCBI.(2013). Techniques of Male Circumcision. www.ncbi.nlm.nih.gov

Healthline. (2018). Circumcision. www.healthline.com