Ketahui Cara Merawat Tali Pusar Bayi

Ketahui Cara Merawat Tali Pusar Bayi

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 21 Juli 2023

 

Tali pusar bayi adalah bagian dari kulit bayi yang pada umumnya bisa lepas dalam waktu sekitar dua minggu usai bayi dilahirkan. Sementara itu, Anda perlu untuk merawat tali pusar bayi dengan baik dan lembut agar tidak terjadi infeksi.

Tali pusar memiliki bentuk seperti tabung yang sangat berguna bagi bayi saat di dalam kandungan karena dapat menjadi jalan untuk membawa makanan dan oksigen dari ibu ke bayi. Tali pusar juga berfungsi untuk membawa kotoran atau produk limbah dari bayi sehingga tubuh ibu dapat membuangnya.

Pada awalnya, tali pusar akan terlihat mengkilap dan berwarna kuning. Namun, saat mengering warnanya akan menjadi cokelat atau abu-abu atau bahkan berwarna ungu atau biru. Tali pusar juga akan mengkerut dan warnanya berubah menjadi hitam sebelum jatuh dengan sendirinya. Anda tidak perlu memaksakan tali pusar itu untuk segera lepas dari bayi karena hanya akan menimbulkan pendarahan yang memicu risiko infeksi.

Saat tali pusar lepas, Anda mungkin akan melihat titik kecil atau sedikit cairan berwarna seperti darah yang akan mengalir keluar. Namun, jangan khawatir karena hal ini merupakan hal yang normal. Namun, jika Anda melihat pendarahan yang banyak, segeralah untuk memeriksakan bayi Anda ke dokter.

Hal ini karena ada beberapa kasus di mana tali pusar akan membentuk jaringan parut berwarna merah muda yang disebut dengan granuloma umbilikalis yang dapat mengeluarkan cairan kekuningan. Namun, jangan khawatir karena granuloma umbilikalis merupakan kondisi yang masih dapat diobati.

Baca Juga: Kenali Kondisi Granuloma Umbilikalis yang Bisa Tumbuh usai Tali Pusar Bayi Lepas

Cara Merawat Tali Pusar Bayi

Saat bayi lahir, tali pusat akan dipotong oleh tenaga kesehatan dan ujung tali pusat akan dibersihkan menggunakan alkohol swab dengan alkohol 70%. Jika bayi Anda sudah dipulangkan sebelum tali pusarnya lepas atau puput, Anda perlu melakukan perawatan tali pusar seperti berikut ini.

Jaga Kebersihan Tali Pusar

Jika tali pusar kotor, usaplah dengan lembut dan perlahan menggunakan waslap basah, kemudian tepuk area tersebut menggunakan kain kering. Namun, sepertinya Anda tidak perlu melakukan hal ini karena tali pusar biasanya tetap bersih. Hindari membersihkan tali pusar menggunakan sabun karena dapat memicu iritasi pada kulit bayi yang masih lembut.

Angin-anginkan

Bantu tali pusar mengering dengan cara mengangin-anginkan langsung ke udara secara teratur.

Hindari Menutupi Tali Pusar dengan Popok

Beberapa popok sekali pakai untuk bayi baru lahir biasanya memiliki bentuk seperti lekukan kecil di ikat pinggang. Untuk mengatasi popok yang akan menutupi tali pusar bayi, sebaiknya lipat popok sehingga berada di bawah tali pusar. Anda juga bisa memilih popok yang memiliki bagian yang dipotong atau memiliki lubang untuk tempat tali pusar sehingga Anda tidak perlu memotong popok.

Ganti Popok Sesering Mungkin

Segeralah untuk mengganti popok yang sudah kotor dan basah sehingga kotoran tidak akan bocor atau mengalir menuju pusar yang akan membuat penyembuhan tali pusar bayi menjadi lama.

Pilih Pakaian Bayi yang Longgar

Agar tidak terlalu menekan tali pusar bayi, pilihlah pakaian bayi berpotongan longgar dan halus. Anda dapat memilih pakaian yang bergaya kimono yang dapat diikat di bagian samping sehingga sirkulasi udaranya lebih banyak dan mengurangi gesekan pada kulit bayi.

Hindari Membersihkan dengan Air

Jagalah kebersihan tali pusar agar tidak terjadi infeksi. Hindari membersihkannya dengan air secara langsung, lebih baik membersihkannya menggunakan spons. Anda juga tidak perlu memberikan minyak, bedak, atau jamu pada tali pusar bayi karena hal tersebut hanya akan membuatnya jadi basah dan lembap.

Jangan Menarik Tali Pusar Bayi

Biarkan tali pusar bayi hilang dan lepas dengan sendirinya. Jangan memaksanya untuk segera lepas dengan cara menariknya meskipun tampaknya tali pusar bayi dan tubuhnya hanya terhubung dengan benang kecil. Jika ditarik terlalu cepat, maka bayi bisa terkena pendarahan. Jika hal ini terjadi, segeralah untuk menghubungi dokter anak Anda.

Baca Juga: Penyebab Pusar Bayi Berdarah dan Cara Tepat Mengatasinya

Tali Pusar Bayi yang Terinfeksi

Infeksi pada tali pusar bayi biasanya jarang terjadi. Namun, Anda perlu mengetahui apa saja gejala infeksi pusar bayi baru lahir atau yang kerap disebut dengan nama omphalitis, berikut ini.

  • Kulit menjadi merah atau terjadi pembengkakan di dasar tali pusar
  • Terdapat benjolan yang berisi cairan di dekat tali pusar bayi
  • Keluarnya cairan atau nanah
  • Muncul darah atau terjadi pendarahan dari keropeng
  • Muncul bau busuk dari tali pusar bayi
  • Bayi Anda menjadi demam atau lesu
  • Nafsu makan bayi menjadi menurun
  • Perut bayi mengalami pembengkakan
  • Bayi Anda akan menangis saat Anda menyentuh tali pusar atau area di sekitarnya

Jika Anda melihat tanda atau gejala tersebut pada bayi Anda, segeralah untuk menghubungi dokter anak Anda. Dokter akan memberikan pengobatan seperti menggunakan antibiotik untuk membuat tali pusar bayi Anda pulih dalam waktu singkat.

Baca Juga: Tips Merawat Kulit Bayi yang Wajib Anda Pahami

Sumber

Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2016). Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir. www.idai.or.id

Mayo Clinic. (2020). Infant and Toddler Health. www.mayoclinic.org

WebMD. Umbilical Cord Care. www.webmd.com

What to Expect. (2021). When Your Baby’s Umbilical Cord Will Fall Off and What to Do. www.whattoexpect.com