Penyebab Pusar Bayi Berdarah dan Cara Tepat Mengatasinya

Penyebab Pusar Bayi Berdarah dan Cara Tepat Mengatasinya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 25 Desember 2022

Saat baru lahir, pusar bayi mungkin akan berdarah setelah tali pusat terlepas. Umumnya, perdarahan pada bagian pusar bayi bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan dan merupakan bagian rutin dari proses penyembuhan. Namun, adakalanya ini bisa menandakan masalah.

Selama dalam kandungan, tali pusat memasok nutrisi dari ibu ke janin. Setelah lahir, bayi tidak lagi membutuhkannya sehingga dokter memotongnya. Setelah tali pusat mengering dan lepas, yang tersisa adalah pusar bayi.

Untuk mengetahui mengenai penyebab pusar bayi berdarah dan cara mengatasinya, simak penjelasan berikut ini!

Baca Juga: Kenali Kondisi Granuloma Umbilikalis yang Bisa Tumbuh usai Tali Pusar Bayi Lepas

Apa yang Menyebabkan Perdarahan pada Pusar Bayi?

Seperti yang sudah disebutkan di atas, perdarahan pada pusar bayi umumnya adalah hal yang normal. Banyak orang tua dan perawat atau pengasuh bayi yang mungkin menyadari adanya sedikit darah pada pusar yang akan terpisah dari sisa tali yang masih menempel.

Kadang penggunaan popok dan gesekan antara pakaian bayi dengan tali pusar juga bisa menyebabkan iritasi. Efeknya, pusar bayi akan berdarah.

Kapan Harus Merasa Cemas dengan Perdarahan Pusar Bayi?

Selama proses penyembuhan, biasanya terlihat sedikit darah pada pusar bayi. Seperti keropeng luka kita yang mengering, lepasnya sisa tali pusat juga bisa menyebabkan sedikit darah saat terlepas. Lantas, kapan Anda perlu mencemaskan hal ini?

Jika area pusar mengeluarkan darah sekaligus nanah dan kulit di sekitarnya menjadi merah dan bengkak, serta ada benjolan berwarna merah muda, Anda perlu waspada. Kondisi ini bisa jadi pertanda adanya infeksi tali pusat. Perawatan darurat dibutuhkan agar infeksi tidak menyebar.

Segera bicarakan dengan dokter jika tunggul (sisa tali pusat) masih belum terlepas setelah tiga minggu. Hal ini bisa jadi tanda masalah mendasar, seperti infeksi atau ada masalah dengan sistem kekebalan tubuh bayi.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar

Bagaimana Merawat Tali Pusar Bayi agar Tidak Berdarah?

Tunggul tali pusat bayi akan mengering dan lepas dengan sendirinya. Biasanya dalam waktu satu sampai tiga minggu setelah kelahiran. Selama masa penyembuhan, pastikan Anda melakukan perawatan area pusat dengan benar. Caranya adalah:

1. Jaga tunggul pusat tetap kering

Dulu banyak orang tua yang diminta untuk menyeka tunggul dengan alkohol setelah mengganti popok. Para peneliti saat ini mengatakan bahwa cara ini kemungkinan malah membunuh bakteri yang bisa membantu proses penyembuhan pusar bayi. Sebagai ganti, biarkan bagian tunggul tetap terbuka agar kering. Usahakan bagian depan popok bayi tidak menutup pusar agar bekasnya cepat kering

2. Mandikan bayi dengan menggunakan spons lembut

Alih-alih membenamkan seluruh tubuh bayi dalam air, Anda bisa menggunakan spons lembut untuk mengusap tubuh si kecil agar area pusar tetap terjaga kering

3. Ganti popok bayi secara berkala

Popok bayi yang kotor bisa membuat urin dan kotoran bayi mencapai bagian pusar dan menyebabkan infeksi. Untuk mencegahnya, pastikan Anda mengganti popok secara berkala

4. Biarkan tunggul lepas dengan sendirinya

Meskipun mungkin Anda tergoda untuk melepaskan sisa tali pusat, jangan mencoba untuk menariknya sendiri. Biarkan tunggul lepas secara alami untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Itulah berbagai penyebab pusar bayi berdarah dan hal-hal yang perlu diwaspadai jika pusar bayi berdarah. Apabila ada kondisi si kecil yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan bidan atau dokter anak terdekat yang ada di tempat tinggal Anda.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Pusar Bodong, Kenali Kondisi Hernia Umbilikalis