Keputihan Menggumpal? Ini Penyebabnya!

Keputihan Menggumpal? Ini Penyebabnya!

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Keputihan adalah bagian dari kesehatan vagina. Jenis keputihan yang Anda alami dapat berubah selama siklus menstruasi dan hampir dalam semua kasus, keputihan adalah tanda bahwa semua berjalan dengan baik dan faktanya keputihan bisa diartikan vagina Anda sehat.

Keputihan juga merupakan cara tubuh Anda menjaga keseimbangan pH vagina. Hal ini dipengaruhi oleh hormon reproduksi yang dapat berubah sepanjang siklus menstruasi dan selama kehamilan. Cairan bertindak sebagai pelumas alami untuk memindahkan bakteri, kotoran, dan kuman keluar dari rongga vagina Anda.

Baca Juga: Tips Membedakan Keputihan Normal dan Tidak Normal

Penyebab Keputihan Menggumpal

Keputihan difungsikan untuk membantu menjaga jaringan vagina Anda tetap lembab dan terlumasi. Keputihan yang kental merupakan bagian normal dari siklus menstruasi. Dalam kebanyakan kasus, ini menandakan bahwa vagina sedang membersihkan diri untuk mencegah infeksi.

Namun, Anda harus memperhatikan perubahan konsistensi, bau, dan warna cairannya. Karena perubahan tersebut dapat mengindikasikan adanya infeksi. Berikut ini adalah berbagai faktor penyebabnya.

1. Siklus menstruasi

Warna dan tekstur keputihan Anda dapat berubah sesuai dengan siklus menstruasi Anda. Namun, zat yang berhubungan dengan menstruasi Anda sebenarnya adalah lendir serviks, bukan keputihan. Meskipun keduanya diproduksi dari vagina Anda.

Keputihan yang kental dan putih yang umum terjadi di antara menstruasi dan ovulasi. Keputihan juga terkadang bisa menjadi indikator tingkat kesuburan. Misalnya memiliki tanda seperti:

  • Tidak adanya cairan atau sedikit kelembaban vagina dapat menunjukkan tingkat kesuburan terendah dalam satu bulan.
  • Keputihan dengan tekstur kental dan lembut bisa menunjukkan tingkat kesuburan menengah.
  • Keputihan yang bening dan menggumpal bisa menunjukkan tingkat kesuburan tertinggi di bulan tersebut.

2. Perubahan kesehatan

Munculnya keputihan yang kental dan tiba-tiba bisa saja menjadi hal yang normal untuk Anda. Meskipun Anda sudah lama terbiasa dengan satu jenis keputihan, atau tidak mengalami keputihan sama sekali. Keputihan dapat berubah seiring dengan bertambahnya usia, terutama setelah beberapa kondisi seperti:

  • Kehamilan dan proses persalinan.
  • Mengonsumsi antibiotik atau obat-obatan lainnya.
  • Mulai menggunakan alat kontrasepsi.

3. Infeksi jamur

Jamur dapat muncul secara alami di vagina Anda, tetapi jamur bisa saja muncul dan menyebabkan ketidakseimbangan area tersebut yang disebut dengan infeksi jamur. Salah satu gejala yang paling umum adalah keluarnya cairan kental, putih, dan menggumpal. Tanda dan gejala lainnya menyerupai:

  • Nyeri.
  • Gatal.
  • Tidak nyaman.
  • Tekstur keputihan kental, lunak yang dapat berubah warna menjadi kuning atau hijau.
  • Muncul bau tidak sedap dan kuat yang berasa dari vagina.
  • Gatal di area vulva atau vagina.
  • Pembengkakan atau kemerahan di area sekitar vulva.
  • Muncul sensasi terbakar atau nyeri saat buang air kecil.
  • Rasa sakit saat berhubungan intim.

Jika Anda mengalami salah satu tanda dan gejala tersebut, bersamaan dengan keputihan yang tidak biasa, maka Anda dianjurkan untuk segera membicarakan hal tersebut dengan dokter Anda.

Hindari mengganggu keseimbangan pH di vagina Anda dengan tidak menggunakan sabun yang mengandung wangi-wangian, atau produk lain yang dapat menghilangkan kelembaban dan perlindungan alami di area tersebut.

Pencegahan

Tidak ada cara untuk mencegah keputihan, karena hal ini merupakan bagian normal dari siklus menstruasi dan fungsi vagina. Anda mungkin dapat menggunakan pembalut atau pantyliner untuk membantu menyerap cairan berlebih.

Anda juga dapat mengambil langkah-langkah untuk menjaga vagina tetap sehat dan bebas dari infeksi. Metode untuk menghindari infeksi vagina meliputi:

  • Mengganti pakaian dalam basah, seperti baju renang atau pakaian olahraga yang terkena keringat sesegera mungkin.
  • Jangan melakukan douche atau membersihkan vagina secara agresif dengan produk-produk berbahan kimia. Karena dengan melakukannya dapat mengganggu pelindung alami vagina, dan juga berkontribusi pada infeksi jamur, serta keputihan yang tidak normal.
  • Cuci bagian luar vagina dengan sabun yang lembut.
  • Sering mengganti pembalut sepanjang hari selama menstruasi.
  • Hindari produk kewanitaan seperti pembalut beraroma yang dapat mengiritasi vagina.
  • Hindari menggunakan celana ketat.
  • Basuh area vagina Anda dengan mengusap dari depan ke belakang.
  • Hindari penggunaan produk semprotan dan beraroma di sekitar vagina.
  • Dan jika Anda menderita diabetes, ikuti petunjuk dokter Anda untuk mengendalikan kadar gula darah Anda. Karena diabetes dikaitkan dengan tingkat infeksi jamur yang lebih tinggi.

Baca Juga: Tips Mengatasi Keputihan dengan Daun Sirih

Sumber

Medical News Today. (2020). Is thick, white discharge normal?. www.medicalnewstoday.com

Healthline. (2022). Thick White Discharge: What It Means. www.healthline.com

Cleveland Clinic. (2022). Is It Normal To Have Thick, White Vaginal Discharge?. health.clevelandclinic.org

KHEealth. (2022). THICK WHITE DISCHARGE: CAUSES AND WHAT IT MEANS. khealth.com