Kenali Perbedaan Mual Hamil dan Maag

Kenali Perbedaan Mual Hamil dan Maag

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Merasakan mual dapat terjadi kapan saja, termasuk saat hamil maupun gejala maag. Hal ini karena kehamilan dan naiknya asam lambung yang menyebabkan gejala yang serupa, yaitu mual.

Lalu apa perbedaan antara mual hamil dan maag?

Definisi mual

Mual merupakan mekanisme pertahanan diri yang menyebabkan timbulnya rasa tidak nyaman di perut bagian atas disertai keinginan untuk muntah. Meski demikian, mual belum tentu muncul dengan muntah. Mual bisa muncul karena beberapa kondisi seperti efek samping, mual setelah makan, atau gejala dari suatu kondisi medis tertentu.

Selain itu juga, makan terlalu banyak, berlemak, atau mengandung banyak gula juga bisa menimbulkan rasa mual. Kondisi ini adalah bagian dari cara tubuh untuk membuang zat-zat yang mungkin akan membahayakan tubuh.

Penting untuk Anda ketahui bahwa mual dengan atau tanpa muntah bukanlah termasuk sebuah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit atau kondisi medis tertentu.

Gejala mual

Ketika mual, tubuh bagian perut akan terasa tidak nyaman, sehingga tidak jarang menimbulkan perasaan ingin muntah.

Selain itu, terdapat beberapa gejala lain ketika Anda merasa mual, seperti:

  • Lemas
  • Nyeri perut
  • Penurunan nafsu makan
  • Pusing
  • Perut kembung

Perbedaan mual saat hamil dan maag

Tidak jarang ketika hamil, seseorang akan mengalami morning sickness atau timbulnya mual pada awal kehamilan.

Selain itu, mual juga menjadi gejala umum pada seseorang yang memiliki penyakit gastritis atau maag. Ini terjadi karena kadar asam dalam lambung meningka.

Meski memiliki gejala yang serupa, terdapat perbedaan antara mual saat hamil dengan mual karena maag.

Baca Juga : Ketahui Obat Mual Alami yang Mudah Dicari

1. Perbedaan faktor penyebab mual

Penyebab timbulnya rasa mual antara hamil dan saat sakit maag berbeda. Mual saat hamil terjadi karena morning sickness, rasa mual di pagi hari yang hal umum di masa awal kehamilan.

Penyebab morning sickness adalah karena siklus diurnal dari hormon Beta-HCG, yaitu kadarnya lebih tinggi pada pagi hari, terutama setelah bangun tidur.

Hal ini umumnya dimulai dari rasa mual yang disebabkan oleh hormon Beta-HCG, kemudian otak akan memengaruhi oleh adanya perubahan hormon tersebut. Tubuh merespon dengan mningkatkan kadar asam lambung sehingga memunculkan rasa mual sampai ingin muntah. Bahkan, rasa mual yang timbul bisa sampai melukai di bagian lambung.

Meski demikian, bukan berarti ketika Anda mengalami mual saat hamil di waktu lain selain pagi hari termasuk normal.

Selain itu, saat hamil, mual dapat terjadi karena indera penciuman yang sensitif terhadap bau yang tercium seperti asap rokok, aroma tubuh, aroma makanan, atau bau-bau tertentu yang menyengat.

Sementara, mual saat sakit maag terjadi karena telat makan. Mual diawali dengan rasa pahit di sekitar mulut yang berasal dari asam lambung. Selain itu muncul gejala batuk hingga bersendawa. Hal tersebutlah yang menyebabkan Anda merasa mual saat maag.

2. Perbedaan durasi mual

Rasa mual karena sakit maag umumnya tidak berlangsung terlalu lama. Di mana, berdasarkan sebuah studi di laman Cedars-Sinai, penyebab mual adalah refluks asam lambung biasanya terjadi sekitar dua jam.

Berbeda dengan hamil, rasa mual yang timbul saat menghadapi morning sickness bisa bertahan dalam kurun waktu yang tergolong lama.

Namun Anda perlu waspada ketika mual muncul dengan muntah yang berlebih atau sampai menimbulkan dehidrasi. Jika hal tersebut terjadi, sebaiknya Anda segera mencari pertolongan dan memeriksakan diri ke dokter.

Tips mengatasi mual

Terdapat beberapa tips untuk mengatasi mual yang dapat Anda lakukan, baik ketika hamil muda atau maag. Terlebih tips berikut ini tanpa menggunakan obat-obatan yang biasanya para ibu hamil menghindari mengonsumsi obat-obatan.

1. Tarik napas dalam-dalam

Menenangkan pikiran juga dapat menjadi cara menghilangkan mual. Anda dapat menarik napas dalam-dalam melalui hidung, lalu menahannya selama tiga detik, kemudian hembuskan secara perlahan. Ulangi cara tersebut sampai mual mereda.

2. Mengonsumsi minuman

Anda dapat mengonsumsi minuman seperti air putih hangat, air jahe, atau teh hangat untuk membuat perut Anda terasa nyaman. Selain itu, mengonsumsi minuman juga dapat meminimalisir terjadinya dehidrasi.

3. Berbaring

Melakukan aktivitas saat mual dapat memperparah mual hingga memicu keinginan untuk muntah. Oleh sebab itu, hentikan dulu aktivitas dan beristirahatlah dalam posisi duduk atau berbaring. Usahakan agar posisi kepala lebih tinggi dibandingkan bagian tubuh lain.

Baca Juga : Kenali Perbedaan Sakit Pinggang Haid dan Hamil

Sumber

 

Cedars Sinai. (2022). Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)/Heartburn. www.cedars-sinai.org

Everyday Health. (2020). What Is Nausea? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention. www.everydayhealth.com

Healthline. (2019). Acid Reflux and Nausea. www.healthline.com

The Bump. (2020). Acid Reflux During Pregnancy. www.thebump.com