Kenali Macam-macam Gangguan pada Indung Telur

Kenali Macam-macam Gangguan pada Indung Telur

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Para wanita pastinya familiar dengan siklus haid yang kerap kali muncul tiap bulannya. Saat menstruasi tidak terjadi, Anda tentunya akan mulai merasa cemas dan berpikir ada gangguan pada indung telur atau ovarium.

Ternyata, haid yang tidak kunjung datang hanyalah satu dari sekian banyak gangguan pada indung telur. Bahkan, terkadang tidak adanya menstruasi sebenarnya adalah gejala dari masalah tertentu pada ovarium.

Apa Saja Gangguan pada Indung Telur?

Ovarium merupakan tempat di mana sel telur akan dibentuk. Adanya gangguan pada indung telur dapat menghambat proses reproduksi atau bahkan berpotensi membahayakan nyawa. Berikut adalah beberapa gangguan pada indung telur yang bisa terjadi pada wanita:

Indung Telur Terlilit

Meskipun gangguan pada indung telur ini terdengar tidak lazim, tapi masalah ini bisa terjadi saat ovarium melilit bagian otot ligamen yang menyangganya. Biasanya, gangguan ini hanya timbul di salah satu indung telur saja.

Saat ovarium melilit otot ligamen, pembuluh darah yang menyuplai darah untuk saluran rahim dan ovarium menjadi terhambat dan akhirnya jaringan di sekitar daerah tersebut akan kekurangan asupan darah serta oksigen.

Apabila tidak segera ditangani, gangguan pada indung telur ini dapat mengarah ke kerusakan pada jaringan rahim.

Ketika indung telur terlilit, penderitanya dapat merasakan demam, muntah, nyeri panggul, pendarahan, mual, dan adanya bengkak di bagian dalam panggul.

Sindrom Ovarium Polikistik

Biasa dikenal sebagai polycystic ovary syndrome (PCOS) merupakan gangguan pada indung telur yang muncul saat terjadi ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.

Sindrom ovarium polikistik dapat memunculkan banyak folikel pada indung telur. Sayangnya, folikel-folikel tersebut tidak bekerja secara optimal dan tidak mengeluarkan sel telur yang sudah matang.

Sindrom ovarium polikistik dapat menimbulkan beragam gejala, seperti kadar hormon androgen yang tinggi, ovarium yang tidak berfungsi dengan maksimal, dan ketidakteraturan siklus haid.

Kista di Ovarium

Kista yang tumbuh pada indung telur biasanya berbentuk seperti kantong yang berisi cairan. Gangguan pada indung telur ini seringnya muncul saat proses ovulasi dan dapat menghilang dengan sendirinya.

Meskipun kebanyakan kista di ovarium tidak bersifat kanker dan tidak menimbulkan gejala, tapi kista yang membesar atau pecah dapat mengakibatkan beberapa gangguan, seperti rasa nyeri pada perut atau saat berhubungan intim, merasa tidak enak badan, sering merasa ingin buang air kecil, adanya perubahan pada siklus menstruasi, mual, muntah, serta merasa kembung.

Tumor pada Ovarium

Selain kista, para wanita juga perlu waspada dengan kemunculan tumor pada indung telur. Berbeda dengan kista, tumor merupakan buntalan daging yang padat. Tumor bisa bersifat kanker ataupun jinak.

Beberapa tanda yang bisa menunjukkan adanya tumor pada indung telur adalah diare, sembelit, penurunan atau kenaikan berat badan secara tiba-tiba, perasaan ingin terus buang kecil, adanya tekanan di perut atau rasa kembung, serta menurunnya nafsu makan.

Penyakit Radang Panggul

Penyakit radang panggul merupakan infeksi yang muncul pada bagian sistem reproduksi, seperti saluran rahim dan ovarium. Gangguan pada indung telur ini umumnya disebabkan oleh bakteri yang ditularkan secara seksual, seperti klamidia dan kencing nanah.

Kegagalan Ovarium Prematur (KOP)

Normalnya, para wanita akan mengalami penurunan kesuburan saat menginjak usia 40 tahun ke atas. Namun, pada kasus tertentu, terdapat beberapa wanita yang dapat mengalami kegagalan ovarium prematur atau kondisi saat rahim berhenti bekerja secara optimal pada usia di bawah 40 tahun.

Gangguan pada indung telur ini dapat timbul saat folikel, atau kantong-kantong kecil pada rahim yang menjadi tempat mematangkan sel telur,  tidak bekerja secara maksimal.

Beberapa gejala yang dapat muncul saat Anda mengalami kegagalan ovarium prematur adalah menurunnya gairah seksual, berkeringat di malam hari, mudah marah, sulit berkonsentrasi, vagina kering, rasa nyeri saat berhubungan intim, dan sensasi panas pada tubuh (hot flashes).

Endometriosis

Jaringan rahim yang tumbuh tidak pada tempatnya, seperti di luar rahim atau pada ovarium, dapat menimbulkan endometriosis. Akibatnya, jaringan tersebut tidak dapat meluruh dan menimbulkan gangguan pada indung telur.

Saat mengalami endometriosis, Anda dapat mengalami nyeri haid dan pendarahan menstruasi yang berlebih, rasa sakit saat berhubungan seksual, sakit perut, hingga kemandulan.

Kanker Ovarium

Kanker dapat timbul di berbagai daerah tubuh, termasuk pada bagian indung telur. Akan tetapi, tanda-tanda kanker ovarium bisa menyerupai gejala gangguan pada indung telur lainnya, seperti:

  • Nyeri punggung
  • Adanya penurunan berat badan
  • Bagian perut membengkak
  • Rasa kembung
  • Merasa lelah
  • Adanya rasa tidak nyaman di bagian panggul
  • Cepat merasa kenyang sehabis makan
  • Ingin terus buang air kecil
  • Masalah di pencernaan

Selalu Periksakan Diri ke Dokter

Jika Anda mengalami gejala tertentu yang berpusat pada bagian indung telur atau perut bagian bawah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar dapat menjalani pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Kenali Gangguan Pada Saat Menstruasi

Sumber

Mayo Clinic. (2021). Ovarian Cancer. www.mayoclinic.org

Mayo Clinic. (2020). Polycystic Ovary Syndrome. www.mayoclinic.org

MedlinePlus. Ovarian Disorders. www.medlineplus.gov

MedlinePlus. Primary Ovarian Insufficiency. www.medlineplus.gov

Medical News Today. (2017). Causes and Treatment of Ovary Pain. www.medicalnewstoday.com

Medical News Today. (2018). What Is the Difference Between a Cyst and a Tumor?. www.medicalnewstoday.com

Medical News Today. (2018). Ovarian Torsion: Everything You Need to Know. www.medicalnewstoday.com

WebMD. (2020). Ovarian Pain: Possible Causes, Diagnosis, and Treatments. www.webmd.com