Kenali Gejala Penyakit Urologi dan Cara Pengobatannya

Kenali Gejala Penyakit Urologi dan Cara Pengobatannya

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 25 Januari 2023

 

Penyakit urologi adalah masalah yang muncul pada saluran kemih yang dapat berlangsung dalam jangka waktu yang pendek atau secara terus-menerus dan berkelanjutan. Jika terus dibiarkan, penyakit ini akan mengganggu, terutama saat akan buang air kecil.

Jika Ada merasa nyeri atau kesulitan saat buang air kecil, itu bisa menjadi salah satu indikasi adanya penyakit urologi. Tapi, gejala dari penyakit urologi tidak hanya itu saja! Lantas, apa saja gejala dan cara pengobatan penyakit urologi?

Baca Juga: Susah Buang Air Kecil: Penyebab dan Penanganannya

Apa Gejala Penyakit Urologi?

Penyakit urologi akan berdampak pada bagian saluran kemih, seperti ginjal dan kandung kemih. Adanya gangguan pada bagian-bagian ini akan membuat tubuh kesulitan untuk menyaring dan menyalurkan air seni ke luar tubuh.

Meskipun gangguan ini dapat menyerang pria, wanita, dan anak-anak, tapi pada wanita, penyakit urologi hanya berdampak pada saluran kemih, sedangkan pada pria, masalah ini dapat mengganggu organ reproduksi atau saluran kemih.

Rasa nyeri saat mengeluarkan air seni hanyalah satu dari beberapa gejala penyakit urologi. Berikut adalah beberapa tanda yang bisa muncul saat seseorang mengalami masalah pada saluran kemih:

  • Sering buang air kecil
  • Adanya darah pada kandung kemih
  • Rasa sakit pada pinggang
  • Kesulitan untuk menahan buang air kecil
  • Rasa nyeri pada selangkangan

Apa Saja Jenis Penyakit Urologi yang Sering Muncul dan Cara Mengobatinya?

Penyakit urologi tidak hanya satu jenisnya! Bahkan, gejala dari penyakit urologi yang timbul bisa tergantung dari jenis penyakit urologi yang Anda derita. Mulai dari yang ringan sampai parah, berikut adalah beberapa penyakit urologi yang bisa muncul beserta cara mengatasinya:

1. Kandung Kemih yang Sensitif

Kandung kemih yang terlalu aktif dapat menyebabkan Anda sering buang air kecil dan sulit menahannya. Untuk mengatasinya, dokter dapat memberikan obat atau meminta Anda menjalani terapi perilaku, injeksi botox, stimulasi saraf, atau bedah.

2. Infeksi Kandung Kemih (UTI)

Infeksi kandung kemih disebabkan oleh virus atau bakteri. Saat mengalami penyakit urologi ini, Anda akan merasakan sensasi terbakar saat buang air kecil, sering buang air kecil, dan merasa air seni belum keluar semuanya.

Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan antibiotik atau anti virus untuk mengobati infeksi kandung kemih. Setelahnya dalam waktu 5-7 hari, infeksi akan hilang setelah pemberian obat.

3. Sindrom Nyeri Kandung Kemih

Seperti namanya, penderita sindrom nyeri kandung kemih akan mengalami rasa sakit yang ringan sampai parah pada bagian kandung kemih atau panggul. Rasa nyeri tersebut akibat oleh tekanan pada bagian kandung kemih.

Selain rasa sakit, Anda juga jadi lebih sering buang air kecil dalam jumlah yang sedikit. Penyakit urologi ini seringnya menyerang wanita.

Sampai sekarang ini belum ada obat untuk mengatasi Sindrom Nyeri Kandung Kemih. Namun, Anda tetap bisa mendapatkan penanganan untuk mengurangi dampaknya, seperti terapi fisik, stimulasi saraf, pemberian obat, distensi kandung kemih, dan operasi.

4. Batu Ginjal dan Saluran Kemih

Adanya penumpukan kristal pada ginjal dapat memicu batu ginjal, kadang kala batu kristal tersebut dapat berpindah dan menutup saluran kemih. Jika sudah demikian, Anda akan mengalami rasa nyeri karena terhambatnya aliran urine.

Apabila batu kristal masih berukuran kecil, maka Anda masih bisa mengeluarkan batu kristal tersebut saat sedang buang air kecil.

Sayangnya, jika batu kristal berukuran besar, dokter akan meminta Anda untuk menjalani bedah atau mengikuti prosedur extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) untuk memecah dan mengeluarkan batu kristal.

5. Sistokel

Sistokel merupakan kondisi dimana kandung kemih turun ke bagian vagina akibat otot bagian depan vagina yang melemah atau longgar.

Untuk mengatasi penyakit urologi ini, dokter dapat memasang alat pesarium ke dalam vagina untuk membantu menyokong kandung kemih atau meminta Anda untuk mengikuti terapi pengganti estrogen, stimulasi listrik, atau biofeedback.

Kalau sudah parah, dokter dapat menyarankan Anda untuk menjalani bedah agar bisa memperbaiki posisi kandung kemih. Apabila kondisi sistokel ringan, dokter akan meminta Anda untuk melakukan latihan kegel.

5. Pembesaran Prostat Jinak (BPH)

Pembesaran pada kelenjar prostat umumnya terjadi pada pria yang berusia lanjut. Penyakit ini terjadi karena adanya tekanan prostat pada uretra atau saluran tempat keluarnya air seni.

Saat mengalami BPH, Anda akan menjadi lebih sering buang air kecil, memiliki aliran urine yang lemah, dan merasa masih belum mengeluarkan keseluruhan air seni.

Biasanya, dokter akan mengawasi kondisi Anda dan memberikan obat atau meminta Anda menjalani operasi.

Periksakan ke Dokter

Jika Anda mengalami gejala-gejala penyakit urologi atau merasakan ketidaknyaman saat buang air kecil, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Memahami Lebih Jauh Seputar Dokter Urologi dan Kondisi yang Ditangani

Sumber

ABC Plus. (2017). Types and Symptoms of Urologic Disease. www.americasbestcareplus.com

Healthline. (2017). Urologic Disease. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2021). Interstitial Cystitis. www.mayoclinic.org

Mayo Clinic. (2020). Overactive Bladder. www.mayoclinic.org

NIH. Urologic Disease. www.niddk.nih.gov

WebMD. (2020). Prolapsed Bladder. www.webmd.com