Kenali Gejala Bawaan Lahir Atresia Bilier Pada Bayi Anda

Kenali Gejala Bawaan Lahir Atresia Bilier Pada Bayi Anda

Penulis: Nunik | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 13 Juli 2023

 

Sudah pernah mendengar penyakit atresia bilier pada bayi? Atresia bilier merupakan suatu penyakit pada bayi yang baru lahir dimana saluran empedu tertutup dan mengakibatkan menumpuknya cairan empedu tersebut pada hati. Kondisi demikian dapat berlangsung saat bayi masih berada di dalam kandungan. Akan tetapi gejala yang jelas akan muncul pada usia 4 minggu atau sekitar satu bulan setelah dilahirkan.

Saluran empedu memiliki peranan penting bagi tubuh dimana saluran ini yang membawa cairan empedu dari sel hati menuju ke usus 12 jari. Selain itu, cairan empedu berfungsi untuk mengeluarkan racun di dalam tubuh. Di sisi lain, cairan empedu juga berperan dalam proses pencernaan lemak dan vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E dan K.

Nah, pada bayi yang mengalami atresia bilier cairan empedu tidak bisa mengalir ke usus 12 jari sehingga menumpuk di dalam hati. Apabila dibiarkan terus menerus akan merusak hati dan menyebabkan sirosis hati.

Perlu diketahui bahwa penyakit atresia bilier bukanlah penyakit yang diwariskan dari gen orang tua dan termasuk jarang terjadi. Meski demikian penyakit ini sangat berbahaya apabila tidak diketahui dan ditangani di awal.

Penyebab Atresia Bilier

Pada dasarnya belum diketahui secara jelas terkait penyebab atresia bilier. Akan tetapi ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan bayi mengalami atresia bilier yakni terinfeksi virus, terkena paparan bahan kimia, mutasi gen, adanya gangguan hati dan saluran empedu saat di dalam kandungan, gangguan sistem kekabalan tubuh hingga efek mengkonsumsi obat tertentu.

Gejala

Adapun gejala atresia bilier pada umumnya yakni bayi menunjukkan penyakit kuning. Pada dasarnya kondisi ini normal pada bayi yang baru lahir dan akan pulih pada 2 minggu. Akan tetapi pada bayi dengan penyakit atresia bilier tanda kuning bisa berlangsung lebih dari satu bulan.

Jika dilihat dari berat badannya akan cenderung normal di bulan pertama kemudian dapat turun drastis dan sulit naik kembali. Nah, penyakit kuning ini lambat hari akan terus memburuk.

Adapun gejala lain yang dialami bayi atresia bilier yakni:

  • Urin yang berwarna gelap, kondisi ini disebabkan oleh produksi bilirubin (produk pemecahan dari hemoglobin) di dalam darah. Bilirubin kemudian disaring oleh ginjal dan dikeluarkan dalam bentuk urin.
  • Tinja berwarna pucat dengan bau menyengat, hal ini dikibatkan oleh tidak adanya zat pewarna empedu atau bilirubin yang ada di dalam usus. Pasalnya empedu memberikan warna hijau ataupun coklat pada feses. Jika saluran empedu tersebut tersumbat maka feses tidak memperoleh zat warna sehingga berwarna pucat ataupun putih.
  • Kondisi perut membengkak akibat pembesar hati dan limpa.
  • Terjadi mimisan dan gatal-gatal akibat kerusakan hati.
  • Terjadi penurunan berat badan secara drastis dan sulit untuk memulihkan berat badan kembali.

Diagnosis

Jika dilihat dari gejala atresia bilier penyakit ini sangat mirip dengan penyakit liver. Nah, untuk memastikan apakah itu atresia bilier atau penyakit hati dapat dilakukan diagnosis agar diketahui secara pasti.

  • Dapat melakukan tes darah untuk mengukur kadar billirubin lengkap (langsung dan tidak langsung) ditambah dengan pemeriksaan lain..
  • Melakukan USG untuk melihat secara detail kondisi hati, limpa dan empedu.
  • HIDA Scan untuk mengetahui saluran empedu mana yang tersebut apakah terletak di dalam atau di luar organ hati.
  • Melakukan biopsi atau pengambilan sampel jaringan. Hal ini bertujuan untuk membuang penyakit kuning akibat hepatitis.
  • Bedah diagnostik dengan laparoskopi yakni membuat sayatan kecil untuk melihat kondisi hati dengan menggunakan kamera agar diketahui secara lebih detail kondisi hati.

Kapan harus mengunjungi dokter? Sebaiknya segera kunjungi dokter ketika bayi menunjukkan tanda penyakit kuning yang disertai dengan gejala yang mengarah pada atresia bilier.

Ada baiknya segera melakukan diagnosis dini untuk memastikan penyakit yang diderita bayi. Penanganan dini akan meminimalisir risiko yang fatal bagi bayi.

Baca Juga: Penyakit Kuning pada Bayi, Apakah Kondisi Ini Berbahaya?

Sumber

Cleveland Clinic. (2019). Biliary Atresia. My.clevelandclinic.org

John Hopkins. Biliary Atresia. www.hopkinsmedicine.org

Medscape. (2021). Pediatric Biliary Atresia. emedicine.medscape.com

NIH. (2022). Biliary Atresia. www.ncbi.nlm.nih.gov