Kenali Aturan Berhubungan Intim Saat Hamil

Kenali Aturan Berhubungan Intim Saat Hamil

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Gairah seksual bagi wanita dewasa dapat datang kapan saja, termasuk saat sedang mengandung Si Kecil. Saat hamil bukan menjadi halangan untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan. Berikut adalah aturan dan cara berhubungan intim saat hamil.

Mungkin sebagian dari Anda masih ragu dan takut melakukan hubungan intim saat hamil. Namun, apakah aman berhubungan intim saat hamil?

Faktanya, berhubungan saat hamil aman dan boleh saja Anda lakukan dengan catatan bahwa kehamilan Anda dalam keadaan sehat dan tidak mengalami gangguan.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa berhubungan intim saat hamil memiliki beragam manfaat seperti mempererat hubungan suami istri, menjadi salah satu olahraga yang baik untuk ibu hamil, serta memperlancar aliran darah.

Namun, walau berhubungan intim tidak akan memengaruhi kondisi bayi, tetapi ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil tidak boleh melakukan hubungan intim. Di antaranya meliputi:

  • Mempunyai pengalaman melahirkan prematur
  • Memiliki gangguan plasenta
  • Berisiko tinggi mengalami keguguran
  • Memiliki gangguan serviks
  • Mengalami perdarahan vagina

Frekuensi berhubungan intim saat hamil yang aman

Berhubungan intim saat hamili boleh saja Anda lakukan, namun tetap memperhatikan aturan dan cara yang benar.

Selama kehamilan Anda berjalan normal dan sehat, sah-sah saja berhubungan intim kapan saja Anda dan pasangan inginkan. Pastinya, hal ini juga bergantung pada kesepakatan Anda dan pasangan untuk melakukannya atau tidak.

Akan tetapi dari segi frekuensi, terdapat batasan berhubungan intim saat hamil setidaknya tidak lebih dari 3 kali per minggu.

Adapun risiko yang akan Anda alami jika terlalu sering berhubungan intim saat hamil adalah terkena infeksi saluran kemih (ISK). ini merupakan gangguan yang cukup serius bagi ibu hamil. Jika tidak segera mendapat penanganan dengan baik maka akan menyebabkan komplikasi kehamilan.

Jika Anda ingin berhubungan intim saat hamil, sebaiknya Anda buang air kecil sebelum dan sesudah melakukan aktivitas seksual ini. Hal ini bertujuan untuk membantu mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kencing.

Perlu Anda ingat bahwa tidak semua ibu hamil ingin dan merasa nyaman melakukan hubungan intim, terlebih saat hamil. Penting untuk selalu mengomunikasikan dengan pasangan agar hubungan Anda tetap harmonis.

Baca Juga : Diagnosis, Pengobatan, dan Cara Mencegah Hamil Kosong

Kondisi kehamilan yang aman melakukan hubungan intim

Meski melakukan hubungan intim saat hamil diperbolehkan, tetapi tetap ada aturan yang perlu Anda perhatikan. Berikut adalah detailnya.

1. Hindari melakukan hubungan intim saat hamil di trimester pertama

Awal kehamilan merupakan masa adaptasi wanita dari berbagai perubahan kondisi tubuh akibat kenaikan hormon estrogen dan progesteron.

Meski belum banyak terjadi perubahan fisik, tetapi tidak sedikit dari istri yang ragu untuk melakukan hubungan intim saat hamil di trimester pertama.

Jika usia kandungan berada pada trimester pertama, sebaiknya tunda untuk melakukan hubungan intim. Hal ini dikarenakan sperma mengandung senyawa prostaglandin yang dapat memicu kontraksi.

2. Pastikan kondisi kandungan normal dan sehat

Sebelum ingin melakukan hubungan intim, pastikan kondisi kandungan dalam keadaan normal dan sehat.

Selain itu, pastikan hubungan seksual Anda dan pasangan tidak menimbulkan beberapa indikasi yang dapat membahayakan janin seperti infeksi, pecah ketuban, atau terbukanya mulut rahim.

3. Posisi berhubungan intim saat hamil

Berhubungan intim saat hamil aman Anda lakukan ketika masa kehamilan memasuki trimester kedua. Namun perlu Anda ketahui, Anda dan pasangan tidak bisa berhubungan intim dengan berbagai posisi. Beberapa posisi yang direkomendasikan yaitu:

  • Misionaris
  • Posisi menyamping (spoon position)
  • Posisi duduk (sitting dog)
  • Woman on top

Adapun posisi yang tidak disarankan jika melakukan hubungan intim saat hamil yaitu posisi telentang. Cara ini berpotensi untuk membuat pembuluh darah di sekitar perut mengalami tekanan.

4. Pastikan Anda tidak memiliki riwayat pendarahan

Ketika melakukan hubungan intim saat hamil, pastikan Anda tidak memiliki riwayat perdarahan dan tidak mengidap plasenta previa.

Jika terdapat riwayat pendarahan dan mengidap plasenta previa, hal ini akan berisiko terhadap tertutupnya jalan lahir Si Kecil hingga mengalami pendarahan serius.

5. Hindari berhubungan intim 4 minggu sebelum persalinan

Selain pada trimester pertama, Anda sebaiknya tidak melakukan hubungan intim menjelang 4 minggu sebelum persalinan. Hal ini dikarenakan usia kehamilan tersebut dapat memicu terjadinya persalinan prematur dan kontraksi sebelum masa due date.

Baca Juga : Ketahui 6 Gangguan pada Plasenta yang Membahayakan Janin

Walaupun Anda sudah mengetahui aturan berhubungan intim saat hamil, sebaiknya Anda melakukan konsultasi ke dokter sebelum melakukannya. Terlebih Anda memiliki keraguan atau pertanyaan terkait berhubungan intim saat hamil.

Dokter akan menjelaskan dengan detail boleh atau tidaknya, karena kondisi setiap orang berbeda-beda. Dengan begitu, nantinya Anda akan mendapatkan arahan dan aturan yang tepat untuk berhubungan intim saat hamil, sesuai dengan kondisi kehamilan Anda.

Sumber

Baby Centre. (2021). Sex during pregnancy. www.babycentre.co.uk

Healthline. (2020). Can Sex in the First Trimester Cause Miscarriage? Early Pregnancy Sex Questions. www.healthline.com

March of Dimes. (2020). SEX DURING PREGNANCY. www.marchofdimes.org

Mayo Clinic. (2020). Sex during pregnancy: What’s OK, what’s not. www.mayoclinic.org

Medical News Today. (2019). What to know about sex during pregnancy. www.medicalnewstoday.com

NHS. (2021). Sex in pregnancy. www.nhs.uk