Mengenal Jenis Bahan Pengawet Makanan yang Aman Dikonsumsi Menurut BPOM

Mengenal Jenis Bahan Pengawet Makanan yang Aman Dikonsumsi Menurut BPOM

Penulis: Dita | Editor: Umi

Untuk memperpanjang masa simpan makanan, banyak individu maupun produsen yang menambahkan pengawet. Pengawet makanan sendiri merupakan zat tambahan yang dimasukkan ke dalam makanan atau minuman untuk mencegah pembusukan (baik karena jamur, bakteri, atau virus) dan mempertahankan kualitas, serta kandungan nutrisi makanan.

Penggunaan bahan pengawet sering dihubungkan dengan dampak kesehatan yang membahayakan. Walaupun demikian, tidak semua bahan pengawet itu berbahaya. Garam dan gula misalnya, adalah contoh bahan pengawet alami yang aman untuk digunakan. Selain itu, ada beberapa jenis pengawet lain yang dianggap aman untuk digunakan selama masih dalam batas maksimum penggunaan.

Menurut Peraturan Kepala BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) No. 36 Tahun 2013, ada setidaknya 5 jenis bahan pengawet makanan yang boleh ditambahkan ke dalam makanan dan minuman dalam jumlah yang wajar. Simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: Ketahui Manfaat dan Efek Samping dari Guar Gum

1. Asam Benzoat dan Natrium Benzoat

Karena asamnya tidak dapat larut di dalam air, asam benzoat banyak dipakai dalam bentuk garamnya yaitu natrium benzoat. Zat ini bekerja dengan cara menghambat perkembangan mikroorganisme yang merugikan sehingga proses pembusukan makanan dan minuman bisa dicegah.

Natrium benzoat kebanyakan dipakai untuk mengawetkan makanan dengan cita rasa asam, seperti lemon kemasan, kecap, bumbu, dressing salad, dan lain sebagainya. Selain oleh BPOM, natrium benzoat juga dianggap aman oleh FDA (Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat) dengan batas konsumsi aman 0–5 mg/kg berat badan.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa ada beberapa penelitian yang menghubungkan natrium benzoat dengan berbagai risiko, seperti obesitas, peradangan hingga ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.

2. Nitrat dan Nitrit

Nitrat dan nitrit merupakan senyawa yang secara alami bisa diproduksi oleh tubuh kita serta bisa ditemukan pada sayur-sayuran.

Nitrat dan nitrit umumnya dipakai untuk mengawetkan daging dan produk lain yang mudah rusak.

Sebagai bahan tambahan makanan, nitrat dan nitrit bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya khususnya Clostridium botulinum, bakteri yang bertanggung jawab atas botulisme yang bisa menyebabkan kematian.

3. Sulfit

Sulfit memiliki nama lain sulfur oksida. Sulfit digunakan untuk mengawetkan beberapa jenis makanan, minuman, hingga obat-obatan. Tingkat sulfit alami yang rendah juga ditemukan dalam berbagai jenis makanan.

Sulfit bekerja dengan cara melepaskan gas sulfur oksida yang merupakan komponen aktif yang membantu mengawetkan makanan, minuman, serta obat-obatan.

Meski secara umum dianggap aman, penggunaan sulfit pada sebagian orang ternyata bisa menyebabkan alergi, khususnya bagi penderita asma. Karena itu, jika Anda memiliki masalah asma dan mengalami kekambuhan yang diduga karena senyawa ini, hindari makanan yang menggunakan pengawet sulfit untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

4. Asam Sorbat

Asam sorbat merupakan senyawa alami yang paling umum digunakan sebagai pengawet makanan di berbagai belahan dunia.

Asam sorbat secara alami bisa kita temukan dalam beberapa jenis buah-buahan, terutama buah beri. Namun, untuk bisa bekerja sebagai pengawet, asam ini harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu.

Asam sorbat yang digunakan sebagai pengawet bisa menghambat tumbuhnya jamur pada makanan yang bisa menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan.

Walaupun aman, ada beberapa kelompok orang yang bisa mengalami reaksi alergi saat mengonsumsinya. Tetapi biasanya, alergi yang ditimbulkan masih dalam tahap ringan.

5. Nisin

Bahan pengawet ini merupakan pengawet alami yang banyak dipakai untuk makanan, dan biasanya dipakai untuk mengawetkan produk susu dan daging.

Nisin menghambat pertumbuhan bakteri patogen bawaan dari makanan, seperti Listeria monocytogenes dan banyak mikroorganisme pembusuk makanan Gram-positif lainnya. Nisin dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan bahan pengawet lain.

Itulah beberapa jenis pengawet makanan yang dianggap aman oleh BPOM. Untuk melindungi diri Anda dan keluarga dari konsumsi zat yang membahayakan, pastikan Anda memperhatikan jenis bahan pengawet yang digunakan dalam label yang tercantum di kemasan. Pastikan bahan pengawet yang digunakan aman dan jangan mengonsumsinya secara berlebihan sehingga tidak merugikan kesehatan Anda dan keluarga.

Baca Juga: Pahami 7 Bahan Pengawet Makanan Alami Berikut Ini

 

Sumber