Hindari Hal Berikut Setelah Melakukan Kuret

Hindari Hal Berikut Setelah Melakukan Kuret

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 29 Mei 2023

 

Kuret merupakan prosedur bedah kecil untuk mengangkat jaringan dari lapisan rahim yang dilakukan oleh dokter kandungan atau ginekolog. Ada beberapa alasan diperlukan untuk prosedur kuret yaitu menghilangkan jaringan di rahim setelah keguguran, atau aborsi untuk menghilangkan sisa-sisa potongan kecil plasenta.

Prosedur kuret digunakan untuk membantu mendiagnosis suatu kondisi, sampel dari jaringan dari rahim diambil untuk pengujian di laboratorium. Diagnosis ini dapat digunakan jika Anda diindikasi memiliki:

  • Pendarahan tidak normal.
  • Periode menstruasi tidak teratur.
  • Muncul bercak darah yang muncul saat Anda tidak menstruasi.
  • Pendarahan setelah berhubungan seks.
  • Pendarahan setelah menopause.
  • Masalah kesuburan.
  • Adenomyosis, dimana lapisan dalam rahim tumbuh di dalam lapisan tengah, menyebabkan rasa sakit, kram, dan pendarahan.

Sampel yang diambil dari rahim akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa jika ada:

  • Kanker rahim.
  • Polip atau pertumbuhan sel abnormal.
  • Sel pra kanker.
  • Kanker lapisan rahim.

Setelah Melakukan Prosedur Kuret

Setelah prosedur kuret, pastikan kerabat atau keluarga tinggal bersama Anda selama 24 jam, karena kemungkinan masih merasa disorientasi akibat efek anestesi umum. Ada sejumlah masalah penting yang perlu Anda waspadai saat pemulihan, seperti:

1. Kram

Segera setelah prosedur kuret, kebanyakan wanita termasuk Anda akan mengalami kram perut yang mirip dengan kram saat menstruasi. Kondisi ini akan mereda sekitar 24 jam setelah prosedur. Obat penghilang rasa sakit ringan seperti paracetamol atau ibuprofen dapat membantu meredakan rasa nyeri yang menyebabkan ketidaknyamanan ini.

2. Mual

Anda mungkin akan merasa sakit dan mual setelah menjalani kuret. Namun, jangan khawatir karena gejala tersebut hanya akan berlangsung selama beberapa jam setelah prosedur.

3. Pendarahan

Pendarahan pada vagina kemungkinan akan terjadi setelah prosedur kuret, ditandai dengan warna darah yang awal mulanya tampak merah cerah, dan kemudian memudar menjadi noda cokelat. Untuk kondisi ini Anda dapat menggunakan pembalut, dan hindari penggunaan tampon untuk mengurangi risiko berkembangnya infeksi.

Pendarahan akan hilang dalam waktu 5 sampai 10 hari setelah menjalani prosedur. Selama masa ini, usahakan untuk menghindari berkembangnya infeksi, dan jangan juga menggunakan produk mandi yang memiliki aroma.

4. Hubungan seksual

Setelah Anda melakukan kuret, dihimbau agar Anda tidak melakukan hubungan seksual selama beberapa minggu, rata-rata sekitar 10 – 14 hari, atau lebih lama jika Anda masih mengalami pendarahan. Dengan memperhatikan hal ini juga Anda dapat mengurangi risiko infeksi.

Tentang berapa lama tepatnya tergantung pada keadaan dan kondisi Anda, serta alasan mengapa prosedur kuret dilakukan. Dokter Anda akan memberikan beberapa anjuran tentang hal tersebut.

5. Kontrasepsi

Tetap menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan sampai dokter mengatakan aman untuk Anda untuk mencoba hamil.

Komplikasi

Prosedur kuret umumnya merupakan prosedur yang aman dan sederhana, komplikasi yang terkait jarang terjadi. Namun, kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi antara lain:

1. Infeksi

Terlepas dari upaya terbaik tim medis, risiko infeksi akan selalu ada setelah prosedur pembedahan. Meskipun begitu, risiko infeksi yang berkembang setelah kuret cenderung rendah. Gejala pasca operasi dapat meliputi:

  • Demam, bersuhu tinggi 38 derajat atau lebih.
  • Sakit perut.
  • Keputihan yang mengeluarkan bau tidak sedap.

Segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit atau klinik terdekat jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut. Dan jangan terlalu khawatir, karena sebagian besar infeksi dapat disembuhkan dengan menggunakan antibiotik.

2. Pendarahan berat

Pendarahan hebat merupakan komplikasi prosedur kuret yang jarang terjadi. Jika pun terjadi dikarenakan alat bedah yang melukai dinding rahim, atau jika adanya pertumbuhan non-kanker atau fibroid yang tidak terdeteksi terpotong selama prosedur.

Sama halnya dengan infeksi, risiko alat-alat beda melukai dinding rahim juga sangat rendah. Segera hubungi rumah sakit jika pendarahan setelah operasi masih tetap berat, dan tidak berkurang selama minggu pertama.

3. Sindrom Asherman

Sindrom ini dapat terjadi ketika prosedur kuret menyebabkan kerusakan pada rahim dan mengakibatkan jaringan parut. Jika jaringan parut memburuk, maka dapat melukai rahim dan mengganggu periode menstruasi Anda. Dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kemandulan.

Baca Juga: Ketahui Berbagai Cara Hamil Setelah Kuret

Sumber

Very Well Health. (2021). Dilation and Curettage (D&C) Surgery: Everything You Need to Know. www.verywellhealth.com

Healthily. (2022). Dilatation and curettage (D&C). www.livehealthily.com

HCF. (2022). DILATION AND CURETTAGE. www.hcf.com.au

WebMD. (2022). D and C (Dilation and Curettage). www.webmd.com