Pahami Efek Samping dan Bahaya Kuret

Pahami Efek Samping dan Bahaya Kuret

Penulis: Dita | Editor: Umi

Kuret atau yang dalam bahasa medis dikenal dengan sebutan dilatasi dan kuretase (Dilation and Curettage/D&C) merupakan prosedur bedah yang digunakan untuk mengangkat jaringan yang tersisa dari rahim setelah seseorang mengalami keguguran atau aborsi. Selama prosedur, alat berbentuk sendok bernama kuret digunakan untuk mengikis lapisan dinding rahim dengan lembut. Selanjutnya alat isap (suction) juga mungkin akan digunakan untuk membantu prosesnya.

Meski termasuk prosedur yang umum dilakukan, ternyata ada beberapa kontroversi terkait kuret. Dalam beberapa kasus, kuret dianggap sebagai kebutuhan medis. Misalnya saja, ketika Anda mengalami perdarahan hebat setelah keguguran. Prosedur ini merupakan cara tercepat untuk menghentikan perdarahan sekaligus mencegah hipovolemia (kehilangan darah yang berlebihan) dan anemia.

Dalam situasi non darurat, termasuk kasus keguguran yang tidak lengkap, tindakan kuret mungkin tidak dianggap perlu secara medis. Dalam hal ini, pasien mungkin akan diberi pilihan untuk melakukan kuret atau membiarkan proses keguguran kandungan berjalan dengan sendirinya.

Keputusan untuk membiarkan proses keguguran berjalan dengan alami atau melakukan kuret adalah keputusan yang sangat pribadi, tapi tetap harus dilakukan setelah diskusi dengan dokter. Namun, perlu Anda ketahui bahwa seperti tindakan medis lainnya, kuret mungkin akan menyebabkan sejumlah efek samping yang mungkin membahayakan.

Baca Juga: Pahami Prosedur Kuret dan Pelaksanaannya

Apa Saja Efek Samping yang Mungkin Terjadi Karena Kuret

Secara umum prosedur kuret sebenarnya sangat aman. Namun, beberapa efek samping berikut ini bisa Anda jadikan pertimbangan sebelum memutuskan untuk melakukan kuret atau tidak.

1. Kuret Merupakan Prosedur Klinis

Meskipun kuret merupakan prosedur minimal invasif, banyak wanita yang memilih untuk membiarkan keguguran yang mereka alami berlangsung dengan sendirinya. Mereka umumnya merasa cemas karena kuret adalah prosedur klinis yang melibatkan proses pembiusan.

2. Anda Mungkin Akan Terkejut Karena Proses yang Terlalu Cepat

Keguguran adalah peristiwa yang tidak hanya memengaruhi kondisi fisik, tapi juga emosional seseorang yang mengalaminya. Banyak orang merasa bahwa prosedur kuret akan memaksa mereka untuk berdamai dengan rasa kehilangan tersebut dengan lebih cepat.

Sementara itu keguguran alami, meskipun membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh, memungkinkan Anda secara bertahap memproses rasa kehilangan yang dialami. Ini akan membuat ibu yang mengalami keguguran mengobati kesedihan yang dialaminya secara perlahan-lahan.

3. Adanya Potensi Komplikasi yang Serius

Meskipun jarang terjadi, prosedur kuret bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius antara lain:

  • Perdarahan hebat
  • Infeksi
  • Jaringan parut (adhesi) di dalam rahim
  • Robekan serviks
  • Perforasi (kebocoran) pada rahim maupun usus.

Anda mungkin pernah mendengar bahwa ada sindrom Asherman yang mungkin bisa menjadi efek samping pasca kuret yang harus diwaspadai. Sindrom Asherman merupakan kondisi yang mengacu pada perlengketan yang bisa terjadi di rahim setelah prosedur kuret dilakukan.

Baca Juga: Ketahui Metode Pembersihan Rahim Setelah Keguguran

Haruskah Kuret Dilakukan Jika Keguguran?

Keguguran bisa menjadi pengalaman yang sangat menguras emosi. Dalam kondisi seperti ini, Anda mungkin akan kesulitan dalam memutuskan langkah media apa yang harus dilakukan termasuk untuk memilih kuret atau tidak.

Terlepas dari pro dan kontra kuret, hal pertama yang harus Anda pikirkan adalah keselamatan. Kalau menghindari kuret bisa membahayakan Anda, maka ada baiknya Anda melakukan prosedur tersebut. Namun, ini tidak lantas membuat Anda terburu-buru mengatasi rasa kehilangan yang Anda alami.

Kalau Anda tidak bisa memilih antara kuret atau membiarkan proses keguguran terjadi secara alami, mintalah pendapat dokter. Dokter akan membantu Anda menentukan keputusan mana yang terbaik dengan mempertimbangkan kondisi fisik maupun emosional Anda setelahnya.

Baca Juga: 7 Tips Perawatan Pasca Kuret yang Sebaiknya Dilakukan

Sumber

American Pregnancy Association. (2021). D&C Procedure After a Miscarriage. www.americanpregnancy.org

Healthline. (2020). Having a D&C Procedure After a Miscarriage. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2019). Dilation & Curettage (D&C). www.mayoclinic.org

Verywell Family. (2020). Pros and Cons of D&C After a Miscarriage. www.verywellfamily.com