7 Tips Perawatan Pasca Kuret yang Sebaiknya Dilakukan

7 Tips Perawatan Pasca Kuret yang Sebaiknya Dilakukan

Penulis: Dhiya | Editor: NiaHappy

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 1 Agustus 2020

 

Dilation & curettage (D&C) atau yang biasa disebut kuret dalam bahasa indonesia merupakan tindakan pengangkatan jaringan dari dalam rahim menggunakan peralatan bedah. Kuret dilakukan karena berbagai alasan seperti keguguran, aborsi, atau untuk mengatasi gangguan rahim.

Kuret dilakukan dengan cara operasi di mana leher rahim akan dibuka dan rahim Anda akan dibersihkan dengan alat. Sehingga kuret akan membuat Anda merasa tidak nyaman serta dapat memberikan dampak emosional yang berat bagi Anda dan pasangan.

Namun, kuret penting untuk dilakukan supaya kesehatan Anda kembali pulih. Setelah Anda melakukan kuret, Anda akan menjalankan masa pemulihan dan perawatan selama beberapa hari. Anda akan dibantu oleh dokter untuk memantau keadaan setelah kuret dilakukan. Biasanya akan timbul gejala pasca kuret seperti nyeri/kram dan perdarahan ringan.

Maka dari itu, Anda perlu melakukan perawatan yang tepat supaya lekas pulih. Berikut beberapa tips pasca kuret yang sebaiknya Anda lakukan:

Baca Juga : 11 Tanda Awal Deteksi Kehamilan Sedini Mungkin

1. Istirahat Penuh

Setelah kuret selesai dilakukan, biasanya Anda akan ditempatkan di ruang pemulihan selama beberapa jam. Dokter akan memantau Anda apabila terjadi komplikasi.

Pada 24 jam pertama tubuh Anda akan terasa lelah dan dokter akan menyarankan Anda untuk istirahat penuh atau bedrest. Anda bisa memilih untuk istirahat di rumah sakit atau di rumah. Anda perlu beristirahat selama 5 – 7 hari supaya luka rahim segera pulih.

Dengan beristirahat penuh, tubuh Anda akan menyesuaikan kondisi tubuh yang baru serta memulihkan diri dari rasa kehilangan. Jika Anda merasa sulit tidur nyenyak, sebaiknya minum segelas susu hangat supaya tubuh merasa rileks. Hindari juga melakukan kegiatan fisik yang terlalu berat setelah kuret.

2. Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi

Setelah melakukan kuret, Anda perlu memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Sebaiknya lakukan diet sehat untuk mengembalikan kesehatan tubuh. Makanan sehat tentunya akan lebih membantu memulihkan tubuh lebih cepat.

Ada beberapa makanan yang wajib dikonsumsi setelah kuret yaitu buah yang mengandung vitamin C seperti jeruk dan semangka serta sayuran seperti kacang panjang dan bayam.

Anda juga perlu mengkonsumsi makanan kaya kalsium seperti ikan salmon dan sarden. Sumber protein juga perlu Anda masukkan dalam menu harian seperti daging unggas. Selain itu jangan lupa minum air putih minimal 2 liter sehari.

3. Makanan yang Perlu Dihindari

Terdapat beberapa makanan yang perlu Anda hindari untuk dikonsumsi setelah kuret. Misalnya saja makanan tinggi karbohidrat (seperti mie atau pasta) yang bisa meningkatkan lonjakan gula darah, produk kedelai (seperti tempe dan tahu) yang bisa menghambat penyerapan zat besi, serta olahan susu dan daging yang bisa memperlambat proses pemulihan.

Selain itu, makanan manis juga perlu dihindari karena memiliki indeks glikemik tinggi yang membahayakan tubuh, serta junkfood yang rendah serat dan tinggi kolesterol.

4. Tunda Berhubungan Seksual

Bagi Anda yang baru menjalani kuret, sebaiknya jangan berhubungan seksual sekurang-kurangnya 3 hari sampai 14 hari atau sesuai anjuran dokter. Karena hubungan seksual dapat memicu kontraksi dan pendarahan, jadi tunda berhubungan seksual sampai pendarahan Anda berhenti.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah masuknya bakteri ke dalam rahim yang bisa menyebabkan infeksi. Selain itu bertujuan untuk menjaga rahim tetap dalam kondisi sehat.

5. Jangan Berlebihan Membersihkan Vagina

Pasca kuret, salah satu hal tidak nyaman yang biasanya terjadi adalah aroma vagina yang tidak sedap. Namun, ada pantangan yang perlu diperhatikan yaitu jangan membersihkan vagina dengan sabun pembersih dalam beberapa hari bahkan sampai beberapa minggu.

Hal ini perlu dilakukan supaya Anda terhindar dari infeksi. Jika Anda ingin membersihkannya cukup menggunakan air biasa dan bilas hingga kering supaya tidak lembap dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

6. Berkonsultasi ke Dokter

Jika Anda mengalami kenaikan suhu tubuh hingga 37,6 derajat celcius, sebaiknya lakukan konsultasi atau pemeriksaan ke dokter. Hal ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan adanya infeksi pada rahim atau bagian tubuh lainnya.

Walaupun Anda sudah merasa agak sehat, Anda perlu konsultasi kembali ke dokter untuk memastikan atau melakukan pengecekan serta memastikan apakah perlu perawatan lebih lanjut.

Jika Anda mengalami pendarahan yang cukup banyak sebaiknya segera periksa ke dokter walaupun tidak sesuai jadwal. Karena biasanya darah akan masih keluar sedikit selama 7–10 hari pasca kuret.

7. Olahraga Ringan

Apabila Anda terbiasa olahraga, sebaiknya lakukan olahraga ringan seperti berenang, jalan santai, dan yoga. Dengan olahraga Anda bisa mendapatkan manfaat untuk menurunkan tingkat stres dan memeperbaiki suasana hati. Biasanya dokter akan mengizinkan Anda untuk berolahraga setelah seminggu pasca kuret.

Selain mengetahui perawatan pasca kuret tersebut, Anda dan pasangan juga perlu memahami masalah keguguran atau masalah kehamilan lainnya. Karena wanita memang berisiko mengalami masalah kehamilan yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti hormonal, genetis atau penyakit lainnya.

Lakukan perawatan pasca kuret sesuai dengan saran dokter dan rajinlah berkonsultasi ke dokter. Umumnya kondisi rahim akan normal setelah 3 bulan. Semoga bermanfaat!

Baca Juga : Makanan Terbaik untuk Perkembangan Otak Bayi dalam Kandungan

Sumber

Mayo Clinic (2019). Dilation and curettage (D&C). www.mayoclinic.org

Johns Hopkins Medicine. Dilation and Curettage (D and C). www.hopkinsmedicine.org

WebMd (2020). D and C (Dilation and Curettage). www.webmd.com

Betterhealth. Dilatation and Curettage (D&C). www.betterhealth.vic.gov.au