Hepatitis A, Gejala dan Penyebabnya

Hepatitis A, Gejala dan Penyebabnya

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 26 Juni 2020

Hepatitis A merupakan infeksi hati yang sangat menular yang disebabkan oleh virus. Menurut data dari organisasi kesehatan dunia WHO, sedikitnya ada 1,4 juta kasus hepatitis A yang terjadi setiap tahunnya di dunia. Beberapa penderita mengalami gejala ringan yang bertahan hingga beberapa minggu. Namun tidak sedikit kasus berat yang dapat bertahan hingga berbulan-bulan. 

Penderita hepatitis biasanya terpapar infeksi dari makanan atau minuman yang mengandung  virus. Tidak seperti hepatitis tipe B dan C, hepatitis A biasanya tidak menyebabkan efek yang berbahaya. Hepatitis A juga tidak akan menyebabkan efek kerusakan organ hati yang kronis seperti hepatitis B dan C. 

Para penderita biasanya akan sembuh secara total dan tidak akan terinfeksi lagi untuk kedua kali karena tubuh sudah kebal terhadap virusnya. Meski tidak menimbulkan efek fatal, beberapa penanganan oleh tenaga medis mungkin akan diperlukan oleh penderita.

Gejala

Anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun umumnya tidak menunjukkan gejala tertentu saat terkena virus hepatitis A. Anak-anak di atas 6 tahun, remaja dan orang dewasa yang terpapar virus akan menunjukkan beberapa gejala seperti:

  • Sakit kuning atau munculnya warna kuning pada kulit, area putih mata hingga urin yang semakin pekat
  • Rasa sakit di area perut karena infeksi yang menyerang hati
  • Kehilangan selera makan
  • Mual
  • Demam
  • Diare
  • Sakit di area persendian
  • Kelelahan

Seseorang yang terpapar virus hepatitis A dapat menularkannya pada orang lain dalam satu atau dua minggu sebelum gejalanya muncul. Dalam beberapa kasus, orang yang tidak menunjukkan gejala sama sekali juga bisa menularkan virus pada orang di sekitarnya.

Penyebab

Virus hepatitis A dapat menyerang seseorang yang mengonsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi kotoran seseorang yang mengidap hepatitis A. Transmisi virus juga bisa terjadi ketika penderita:

  • Memakan buah, sayur-sayuran atau makanan yang terkontaminasi virus
  • Memakan kerang atau ikan yang diternakkan di air yang terkontaminasi virus
  • Memakan es yang dibuat dari air yang sudah terkontaminasi virus

Selain beberapa penyebab di atas, ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan seseorang terserang virus hepatitis A yakni:

  • Baru saja melakukan perjalanan ke luar negeri, terutama ke daerah-daerah yang memiliki tingkat sanitasi dan kebersihan yang rendah
  • Tinggal atau bekerja di komunitas yang tinggi populasi
  • Hubungan seksual dengan penderita hepatitis.A
  • Bekerja atau tinggal di panti khusus (seperti panti asuhan, panti jompo atau tempat penitipan anak)
  • Aktif melakukan penyuntikan obat-obatan, terutama dengan cara berbagi jarum yang sama dengan orang lain

Kapan Harus Menemui Dokter?

Ketika Anda menemukan salah satu gejala, ada baiknya segera menghubungi pusat kesehatan terdekat. Melakukan vaksinasi dengan imunoglobulin dalam dua minggu setelah terpapar virus akan menghindarkan Anda dari infeksi berkelanjutan.

Tidak ada terapi atau pengobatan khusus untuk penyembuhan infeksi hepatitis A. Tapi untuk mencegah munculnya komplikasi lebih lanjut seperti dehidrasi atau kelelahan yang berlebihan, penderita sebaiknya tetap mengonsumsi makanan atau minuman yang bernutrisi. Hindari alkohol, perbanyak istirahat dan minum obat pereda sakit jika dibutuhkan. 

Jika pasien menunjukkan gejala seperti mual dan muntah, pemberian cairan infus di pusat kesehatan terdekat mungkin dibutuhkan. Komplikasi penyakit ini sangat jarang terjadi. Pasien biasanya akan sembuh secara penuh dalam 3 hingga 6 bulan.

Baca Juga: Cara Mencegah Penularan Hepatitis A

Sumber


Webmd (2019). Hepatitis.A. www.webmd.com
Medical News Today (2017). Causes, Symptoms and Treatment of Hepatitis.A. www.medicalnewstoday.com
Mayo Clinic (2019). Hepatitis.A –  Symptops and Causes. www.mayoclinic.org
Healthline (2018). Hepatitis.A. www.healthline.com