Penyebab dan Cara Mengatasi Diare Berkepanjangan

Penyebab dan Cara Mengatasi Diare Berkepanjangan

Penulis: Mustika | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 3 Juli 2020

 

Siapa dari Anda yang pernah mengalami diare? Diare merupakan sebuah kondisi ketika pengidapnya melakukan buang air besar (BAB) lebih dari biasanya. Di samping itu, feses pengidap diare akan lebih encer dari biasanya.

Walaupun kondisi ini cukup sepele, tapi Anda perlu mewaspadai bahaya diare ketika berlangsung selama waktu yang lama karena dapat menyebabkan Anda kehilangan banyak cairan dan dehidrasi. Oleh karena itu, sebelum kita berbicara lebih jauh mengenai diare Anda perlu mengetahui beberapa hal ini!

Penyebab Diare

Biasanya diare terjadi karena virus yang masuk ke dalam usus Anda. Beberapa orang menyebutnya dengan “flu usus” atau “flu perut”. Tapi diare juga dapat disebabkan oleh faktor lain seperti penyalahgunaan alkohol, gejala awal diabetes, penyakit usus (seperti penyakit crohn atau kolitis ulseratif), infeksi oleh bakteri (sebagian besar dikarenakan keracunan makanan), minum obat pencahar, melakukan terapi radiasi, dan pra-operasi pada sistem pencernaan.

Perlu diingat bahwa ada banyak hal yang dapat memicu terjadinya diare. Maka dari itu, Anda sangat disarankan untuk melakukan tes alergi dan juga lebih memperhatikan makanan yang Anda makan setiap harinya. Karena alergi terhadap makanan juga dapat menyebabkan diare.

Baca Juga : Makanan Wajib Anda Konsumsi saat Diare!

Gejala yang Sering Menyertai Diare

Diare memang tergolong penyakit yang dapat menimpa setiap orang. Setidaknya ada lima jenis diare berbeda yang perlu Anda waspadai, yaitu diare sekretori, diare osmotik, diare yang berhubungan dengan motilitas, collagenous colitis, dan diare inflamasi. Kelima jenis diare tersebut umumnya menunjukkan gejala yang mirip.

Biasanya gejala diare ditandai dengan mulas atau rasa sakit pada perut disertai keinginan untuk BAB secara terus-menerus. Namun, terdapat beberapa gejala lain dari penyakit diare seperti:

  • Feses yang Cair

Feses yang cair menjadi salah satu gejala yang menyertai diare. Feses yang cair ini biasanya disertai dengan warna yang berbeda, mulai dari hitam hingga merah (apabila terjadi infeksi yang parah). Apabila feses Anda berwarna hijau, kondisi ini bisan disebabkan oleh asupan makanan berwarna hijau, obat-obatan tertentu, infeksi bakteri, maupun pencernaan yg terlalu cepat.

  • Perut Mual

Penderita diare biasanya akan merasakan mual karena seringkali disertai dengan hilangnya nafsu makan oleh penderitanya. Bahkan jika diare sudah berada pada tingkat kronis dan akut, penderita bisa mengalami muntah terus-menerus.

Perlu diketahui bahwa diare akut vs kronis pembedanya hanya pada lamanya waktu sakit, diare akut berlangsung kurang dari 2 minggu, sedangkan kronis berlangsung lebih dari 2 minggu.

  • Kram Perut

Diare biasanya disertai dengan kram perut yang ringan hingga sedang. Apabila Anda telah merasakan kram perut yang parah dan tidak umum, maka berkonsultasilah kepada dokter.

  • Demam

Jika Anda mengalami diare disertai dengan pusing dan demam, maka kemungkinan besar Anda mengalami penyakit lain yang lebih serius. Untuk itu, apabila Anda merasakan demam dan diare yang berkepanjangan segera lakukan tes darah untuk mencari tahu penyakit yang menjangkit Anda.

  • Dehidrasi

Selain muntah dan demam, dehidrasi saat diare merupakan tanda penyakit yang berpotensi serius. Tanda munculnya dehidrasi karena diare pada orang dewasa dan anak-anak berbeda-beda.

Jika umumnya orang dewasa akan merasa sangat haus dan mulut terasa kering saat mengalami dehidrasi, maka dehidrasi pada anak-anak ditandai dari siklus buang air kecil lebih jarang dari biasanya. Anak-anak mungkin juga terlihat sangat mengantuk atau menolak untuk makan dan minum.

Baca Juga : Cara Ampuh Mengatasi Diare pada Bayi

Bagaimana Cara Mengatasi Diare Berkepanjangan?

Salah satu resiko terbesar yang ditimbulkan dari diare berkepanjangan adalah dehidrasi. Oleh karena itu, jika Anda menderita diare dalam waktu yang lama, Anda disarankan untuk:

  • Minum Air Putih yang Banyak

Diare yang berkepanjangan dapat memicu dehidrasi akut karena hilangnya cairan tubuh secara terus-menerus. Dehidrasi akut dapat berakibat fatal bagi tubuh Anda. Jadi, Anda harus tetap menjadi asupan cairan tubuh. Apabila diare terjadi pada anak Anda, tetaplah menyusui atau memberikan susu formula.

  • Konsumsi Probiotik

Probiotik adalah bakteri baik yang hidup dalam usus Anda. Bakteri ini sangat diperlukan untuk mengembalikan fungsi sistem pencernaan Anda. Ketika tubuh Anda tengah melawan diare, sistem kekebalan tubuh Anda melawan bakteri dan virus yang masuk, dan probiotik dapat membantu keseimbangan bakteri dalam usus Anda.

  • Hindari Makanan yang Membuat Diare Semakin Parah

Salah satu cara untuk mengobati diare berkepanjangan adalah dengan menghindari makanan yang pedas, digoreng, berminyak, dan yang mengandung pemanis buatan (permen, minuman kemasan, dan sebagainya). Karena makanan tersebut umumnya tidak bisa dicerna dan diserap dengan baik jika Anda sedang diare.

  • Makan Seperti Biasa

Selama mengalami diare, pastikan Anda tetap mengonsumsi makanan tetapi dalam porsi yang tidak banyak. Pilih makanan yang mengandung pectin yang berfungsi menyerap kelebihan cairan dalam usus seperti pisang, nasi, dan roti.

  • Konsumsi Obat Diare

Pemberian obat diare berguna untuk membantu mengurangi gejala diare.

Demikian penjelasan singkat mengenai penyebab dan cara mengatasi diare berkepanjangan. Namun, jika diare terus berlanjut, periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Baca Juga : Hubungan Sering Bersendawa dengan Masalah Pencernaan dan Enzim

 

Sumber

Healthline. 2019. Causes of Diarrhea and Tips for Prevention. www.healthline.com
WebMD. 2019. Diarrhea. www.webmd.com
Emedicinehealth. 2019. Diarrhea. www.emedicinehealth.com
Medical News Today. 2017. What you should know about diarrhea. www.medicalnewstoday.com