Fungsi Pemeriksaan Radiologi yang perlu Anda Ketahui

Fungsi Pemeriksaan Radiologi yang perlu Anda Ketahui

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 25 Januari 2023

 

Radiologi merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang menggunakan teknologi pencitraan untuk melakukan diagnosis dan mengobati penyakit. Radiologi terbagi menjadi dua bidang yang berbeda, yaitu radiologi diagnostik dan radiologi intervensi. Berikut penjelasan lebih detail mengenai pemeriksaan tersebut.

Radiologi Diagnostik

Radiologi diagnostik berfungsi untuk membantu penyedia layanan kesehatan untuk dapat melihat struktur di dalam tubuh. Dengan menggunakan gambar hasil metode radiologi diagnostik, ahli radiologi dan dokter dapat melakukan hal sebagai berikut:

  • Diagnosis penyebab gejala penyakit yang diderita pasien.
  • Memantau seberapa baik tubuh pasien merespons pengobatan yang diterima untuk penyakit atau kondisi pasien.
  • Skrining untuk berbagai penyakit, seperti kanker payudara, kanker usus besar, atau penyakit jantung.

Jenis dan fungsi pemeriksaan radiologi diagnostik yang paling umum meliputi:

1. CT Scan

Computed tomography atau yang biasanya disebut sebagai CT scan merupakan suatu alat yang menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh. Mesin CT scan akan menggerakkan sinar-X di sekitar pasien untuk menghasilkan beberapa gambar detail pada sudut yang berbeda. CT scan dapat memberikan detail yang lebih besar dari jaringan lunak seperti organ atau pembuluh darah daripada sinar-X tradisional. CT scan juga dapat digunakan untuk biopsi jaringan atau cairan.

Baca Juga: Melacak penyakit dengan CT Scan: Pengertian, Prosedur dan Manfaatnya

2. Fluoroskopi

Fluoroskopi adalah suatu metode tes pencitraan yang menggunakan sinar-X atau x-ray untuk membuat gambar tubuh bergerak secara “real-time”. Dengan menggunakan prosedur fluoroskopi, maka akan lebih memudahkan dokter untuk melihat organ dan jaringan langsung pada layar video, mirip dengan menonton film. Prosedur fluoroskopi membantu dokter untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi masalah mengenai pembuluh darah, tulang, persendian, sistem pencernaan, saluran kemih, pernapasan, dan reproduksi.

3. Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI)

MRI menggunakan magnet bertenaga tinggi serta gelombang radio yang dapat menghasilkan gambar organ dan struktur di dalam tubuh. Pemindai MRI berbentuk seperti sebuah blok bangunan dengan lubang yang sangat besar di tengahnya yang digunakan untuk tempat pasien berbaring di atas meja selama pemeriksaan. Pada MRI, kualitas gambar terbaik berada di tengah magnet. Hal tersebut yang menjadi alasan mengapa tubuh pasien yang perlu diperiksa dokter selalu ditempatkan di tengah. Informasi hasil pemindaian MRI nantinya akan dikumpulkan oleh pemindai MRI lalu dikirim ke komputer dan diterjemahkan ke dalam gambar.

Baca Juga: Memahami Pemindaian dengan MRI : Pengertian, Prosedur, dan Risikonya

4. Mammografi

Mammografi adalah suatu jenis pencitraan payudara khusus yang menggunakan sinar-x dosis rendah, yang digunakan sebagai tes skrining mendeteksi kanker lebih awal, sebelum wanita mengalami gejala, sehingga kanker tersebut dapat diobati. Pemeriksaan menggunakan prosedur mammografi, yang disebut mammogram, berguna untuk membantu deteksi dini dan diagnosis penyakit payudara pada wanita.

5. Ultrasonografi

Ultrasonografi atau USG adalah prosedur medis yang memanfaatkan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menangkap gambar langsung dari dalam tubuh. Oleh karena itu, ultrasonografi juga sering disebut sebagai sonografi.

Teknik pencitraan USG mirip dengan yang digunakan oleh sonar dan radar, yang membantu militer mendeteksi pesawat dan kapal. USG bermanfaat untuk memudahkan dokter untuk melihat masalah pada organ dalam, pembuluh, dan jaringan tanpa perlu membuat sayatan atau melakukan pembedahan.

Tidak seperti teknik pencitraan pada umumnya, prosedur medis USG tidak menggunakan radiasi. Oleh karena itu, USG merupakan prosedur medis yang disukai untuk melihat perkembangan janin selama masa kehamilan.

Ultrasonografi juga dapat digunakan untuk berbagai alasan selama kehamilan. Dokter dapat merekomendasikan untuk melakukan lebih banyak prosedur medis menggunakan USG jika mereka mendeteksi masalah pada hasil USG atau tes darah sebelumnya. USG juga dapat dilakukan untuk alasan non-medis, seperti menentukan jenis kelamin bayi. Meskipun teknologi USG sebetulnya aman untuk ibu dan anak, praktisi kesehatan tidak menyarankan penggunaan USG jika tidak ada alasan atau manfaat medis.

6. Positron Emission Tomography (PET)

Positron Emission Tomography (PET) dapat berfungsi untuk membuat gambar yang menunjukkan seberapa baik organ atau jaringan dalam tubuh. Tes pencitraan ini dilakukan untuk mengevaluasi fungsi organ dan jaringan di dalam tubuh. PET menggunakan senyawa nuklir atau radioaktif yang dapat mengalirkan arus balik yang berupa gambar ke komputer.

Pemindaian PET pada umumnya digunakan dalam kombinasi dengan computerized tomography (CT), oleh karena itu biasa disebut sebagai PET/CT scan. PET scan adalah pemeriksaan yang sering digunakan untuk membantu mendiagnosis kanker, mendeteksi penyebaran kanker ke bagian lain dari tubuh atau mengukur efektivitas pengobatan kanker. Pencitraan PET juga digunakan untuk mendiagnosis penyakit otak dan jantung seperti alzheimer, parkinson, huntington, epilepsi, stroke, atau arteri koroner.

Selain itu, radiologi diagnostik juga meliputi kedokteran nuklir yang mencakup tes seperti pemindaian tulang, dan pemindaian tiroid.

Radiologi Intervensi

Radiologi intervensi dapat dilakukan oleh dokter untuk menjalankan prosedur medis seperti memasukkan kateter, dan instrumen serta alat kecil lainnya ke dalam tubuh pasien. Pada umumnya, hal ini membutuhkan sayatan yang kecil.

Dokter menggunakan hasil pencitraan tersebut untuk mendeteksi dan mengobati gangguan dalam tubuh pasien, daripada harus langsung melihat ke dalam tubuh melalui kamera atau dengan operasi terbuka.

Contoh prosedur radiologi intervensi meliputi:

  • Angiografi atau angioplasti dan penempatan stent
  • Embolisasi untuk mengontrol perdarahan
  • Pengobatan kanker termasuk embolisasi tumor menggunakan kemoembolisasi atau radioembolisasi Y-90.
  • Ablasi tumor dengan ablasi frekuensi radio, cryoablasi, atau ablasi gelombang mikro.
  • Vertebroplasti dan kyphoplasty
  • Biopsi jarum dari berbagai organ, seperti paru-paru dan kelenjar tiroid.
  • Biopsi payudara, dipandu baik oleh teknik stereotaktik atau ultrasound.
  • Embolisasi arteri uterina
  • Penempatan tabung makanan
  • Penempatan kateter akses vena, seperti port dan PICC.

Baca Juga: Memahami Manfaat, Prosedur, dan Risiko Pemeriksaan Rontgen/X-Ray

Sumber

CDC. (2020). Radiation in Medicine: Medical Imaging Procedures. www.cdc.gov

MedlinePlus. Imaging and radiology. medlineplus.gov

John Hopkins Medicine. Johns Hopkins Medical Imaging. www.hopkinsmedicine.org

UCSF Department of Radiology & Biomedical Imaging. Benefits of Imaging Using Radiation. radiology.ucsf.edu