Faktor Lingkungan Penyebab Berat Badan Naik

Faktor Lingkungan Penyebab Berat Badan Naik
Penulis: Unik Fa | Editor: Atsa
Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida
Terakhir ditinjau: 15 Juli 2020
Semua orang tahu beberapa orang yang bisa makan es krim, kue, dan apapun yang mereka inginkan tapi badannya tetap ideal. Sementara, ada juga yang makan dengan porsi sama atau lebih sedikit tapi berat badan mudah sekali naik. Sebenarnya, apa penyebab berat badan mudah naik? Apa yang memungkinkan seseorang untuk tetap memiliki badan ideal, sementara sebagian lainnya justru mudah sekali gendut.
Pada tingkat yang sangat sederhana, berat badan Anda tergantung pada jumlah kalori yang Anda konsumsi, berapa banyak kalori yang Anda simpan, dan berapa banyak yang Anda bakar. Tetapi, masing-masing faktor ini sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang mempengaruhi fisiologi Anda (seperti seberapa cepat Anda membakar kalori) serta perilaku Anda sendiri (misalnya jenis makanan yang Anda pilih untuk dimakan).
Supaya lebih mudah memahaminya, berikut rangkuman mengenai faktor lingkungan yang menyebabkan berat badan mudah sekali naik dan susah turun.
Baca Juga : 5 Cara Efektif Disiplin Diet
1. Kemudahan Akses pada Makanan
Mudahnya akses untuk makan apapun yang diinginkan saat ini sangat mempengaruhi berapa banyak orang makan setiap hari. Bayangkan kalau selalu ada beragam snack di rumah seperti coklat, biskuit, keripik, kemungkinan untuk ngemil akan lebih tinggi lagi. Apalagi kalau selalu ada stok frozen food di rumah. Makin tergoda untuk makan ekstra saat tengah malam.
Orang yang tidak lapar pun bisa “lapar mata” kalau dikelilingi makanan. Sebaliknya, saat orang lapar karena bosan tengah malam tapi di sekelilingnya nggak ada cemilan. Maka rasa “lapar palsu” tersebut akan kalah dengan rasa malas untuk keluar cari makanan.
2. Standar Diameter Piring
Tahukah Anda kalau semakin berkembangnya zaman standar porsi makan semakin besar? Sekarang ini, porsi makan kita mungkin 2x porsi makan orang tahun 1960an. Coba perhatikan juga menu yang disajikan di restoran juga semakin lama penyajiannya menggunakan piring saji yang lebih besar. Tidak heran kalau angka obesitas juga semakin meningkat.

Perhatikan gambar di atas, makan piring penuh jaman sekarang dengan dahulu terlihat berbeda. Porsi yang sama persis, efek “kenyang” bisa berbeda secara psikologis. Ketika tampilan makanan tampak lebih kecil, hal itu mempengaruhi sinyal Anda untuk menganggap makanan tersebut nggak bikin kenyang. Akhirnya justru makan lebih banyak lagi.
Porsi makan semakin bertambah, sedangkan pembakaran kalori pada manusia tetap sama saja. Hal ini menyebabkan semakin banyak orang yang memiliki kelebihan berat badan, bahkan meski masih muda.
3. Gaya Hidup Banyak Makan, Sedikit Gerak
Era modern sekarang mayoritas orang memiliki akses ke kendaraan, juga pekerjaan yang hanya memerlukan duduk. Badan makin sedikit bergerak dibandingkan orang zaman dahulu. Apalagi orang sekarang makin asik dengan gadget sehingga makin jarang gerak.
Orang zaman sekarang membakar kalori lebih sedikit dari aktivitas dibandingkan orang zaman dahulu yang lebih banyak bekerja menggunakan tenaga fisik. Ditambah, orang zaman sekarang memiliki gaya hidup yang banyak makan dan sedikit gerak, kalori yang dikonsumsi juga lebih banyak. Kesadaran diri untuk menjaga porsi makan dan lebih aktif bergerak menjadi sangat penting sekarang ini.
4. Pola Hidup “Ingin Serba Praktis”
Hingga beberapa tahun yang lalu yang dimaksud serba praktis hanya makan di restoran atau fast food. Itu juga masih sedikit mengeluarkan tenaga untuk pergi ke tempat tersebut. Tapi sekarang, banyak sekali layanan pengiriman makanan online yang membuat orang semakin malas bergerak.
Lapar, tetap duduk dan pesan online. Nggak lapar pun sambil bermain sosial media kepikiran makanan (lapar palsu) lalu pesan makanan online. Sementara badan tetap duduk atau tiduran di kasur sambil menunggu makanan datang. Apalagi, yang dipesan juga fast food. Pola hidup seperti ini yang menyebabkan banyak orang kelebihan berat badan, ditambah terkena penyakit seperti kolestrol, diabetes, dan asam urat.
Baca Juga : Mengenal Metode Diet Intermittent Fasting
SumberBlechert, Jens. (2016). To eat or not to eat : Effects of food availability on reward system activity during food picture viewung. www.ncbi.nlm.nih.gov
Rolls, B. J., (2007). The effect of large portion size on energy intake is sustained for 11 days. www.ncbi.nlm.nih.gov
Centers for Disease Control and Prevention. (2020). Other Factors in Weight Gain. www.cdc.gov
Journal of Obesity & Eating Disorders. Behavioural and Environmental factors causing Obesity. www.imedpub.com