Pertolongan Pertama setelah Digigit Kucing

Pertolongan Pertama setelah Digigit Kucing

Penulis: Ossy | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 8 Maret 2023

 

Kucing adalah makhluk yang lucu. Namun, kucing tetaplah hewan yang memiliki naluri menyelamatkan diri dengan menggigit atau mencakar.

Terkadang ada situasi di mana seekor kucing menggigit atau mencakar Anda seperti saat takut atau merasa terancam.

Jika kucing yang menggigit atau mencakar adalah kucing rumahan yang bersih dan divaksin, Anda mungkin tidak perlu terlalu khawatir.

Akan tetapi, apabila kucing liar yang menggigit, Anda perlu lebih waspada.

Baca Juga: Kucing Anda Terkena Ringworm? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Pertolongan Pertama setelah Digigit Kucing

Ketika Anda digigit kucing, atau hewan apa saja seperti anjing atau tupai, Anda harus menekan bagian yang digigit tersebut dengan perban atau handuk bersih untuk menghentikan pendarahan.

Apabila gigitan berasal dari kucing liar, Anda perlu  Pertolongan pertama yang Anda harus lakukan adalah sebagai berikut:

  • Segera pisahkan kucing dengan mereka yang digigit. Apabila kucing tersebut ada pemiliknya, mereka sebaiknya mengamankan kucing mereka dan menenangkannya.
  • Jika Anda merawat pihak yang terluka, cuci tangan Anda dan gunakan sarung tangan untuk melakukan perawatan, terutama apabila terjadi pendarahan.
  • Anda dapat mengendalikan pendarahan dengan memberikan tekanan langsung pada luka dengan kain bersih atau kasa hingga pendarahan berhenti. Jika perdarahan terjadi pada lengan atau tungkai, tinggikan tungkai di atas ketinggian jantung dan tekan luka Anda di posisi tersebut.
  • Jika kasa yang Anda gunakan berdarah, jangan dilepas. Tambahkan kain kasa baru di atasnya dan tekan perlahan-lahan.
  • Setelah pendarahan terkontrol, bersihkan luka dengan air hangat dan sabun. Bilas secara menyeluruh dengan air untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran dan darah Anda.
  • Tutupi luka dengan perban yang bersih dan kering. Anda bisa mengoleskan salep antibakteri atau obat luka.
  • Jika luka cukup serius atau gigitan dilakukan oleh kucing liar, amati apakah terdapat gejala infeksi. Jika gejala infeksi muncul, Anda perlu segera mengunjungi dokter.

Infeksi yang Dapat Ditimbulkan oleh Gigitan Kucing

Gigitan kucing mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi berpotensi menularkan penyakit tertentu.

Kucing rumahan biasanya lebih sehat, terlebih jika kucing tersebut telah divaksin rabies dan hidup bersih.

Berikut beberapa infeksi yang berpotensi ditularkan oleh kucing, terutama kucing liar:

  • Cat scratch disease (CSD)

CSD dikenal juga sebagai demam cakar kucing  adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae.

CSD paling sering terjadi pada anak-anak. Efek CSD biasanya tidak serius, tetapi pada mereka yang memiliki kekebalan rendah, dapat menyebabkan risiko serius.

CSD berisiko tinggi dibawa oleh perantara berikut:

    • Anak kucing kurang dari 1 tahun
    • Kucing pemburu
    • Kucing liar
    • Kucing berkutu
  • Tetanus

Tetanus adalah infeksi serius disebabkan bakteri Clostridium tetani.

Apabila Anda mendapatkan vaksin tetanus lebih dari lima tahun lalu, Anda direkomendasikan mendapatkan booster vaksin tetanus.

  • Pasteurella multocida 

Pasteurella multocida adalah bakteri yang ditemukan di mulut kucing yang dapat menyebabkan infeksi setelah digigit atau digaruk.

Seseorang yang terkena bakteri ini mungkin merasa sakit, bengkak, dan peradangan di sekitar luka dalam waktu 24-48 jam setelah gigitan.

Antibiotik mungkin dibutuhkan dalam kasus ini.

  • Rabies 

Seperti mamalia lainnya, kucing dapat menularkan rabies terutama kucing liar yang tidak divaksin rabies.

Jika Anda digigit oleh kucing liar atau yang tidak diketahui apakah mereka telah divaksin, amankan kucing tersebut dan amati selama sepuluh hari.

Seekor kucing yang mengalami rabies akan mengalami perubahan mendadak dalam perilaku, di samping kelumpuhan progresif.

Hewan pengidap rabies akan mati dalam beberapa hari setelah mereka menggigit manusia atau hewan lain.

Tanda Infeksi setelah Digigit Kucing

Ketika gigitan kucing menyebabkan infeksi, Anda mungkin akan mengalami:

  • Rasa sakit
  • Bengkak
  • Peradangan
  • Kemerahan atau perubahan warna kulit di area luka
  • Demam
  • Bernanah

Tanda-tanda infeksi mungkin semakin parah atau menyebar meliputi demam tinggi, gemetar, kelelahan, pembengkakan dan keringat malam.

Kapan perlu ke dokter?

  • Jika kucing liar menggigit Anda, segera cuci luka Anda dengan sabun dan air selama 5 menit dan segera menghubungi dokter.
  • Jika Anda digigit kucing domestik atau kucing Anda sendiri, setelah luka Anda dibersihkan, perhatikan kembali tanda-tanda infeksi. Jika terjadi infeksi, segeralah hubungi dokter.

Pencegahan

Mencegah lebih baik daripada mengobati, berikut beberapa pencegahan yang bisa Anda lakukan.

  • Berhati-hatilah dengan hewan yang tidak dikenal, dan dekati mereka dengan perlahan meskipun mereka terlihat ramah
  • Hindari bermain kasar atau memancing kemarahan atau ketakutan kucing, karena ini dapat menyebabkan mereka menjadi defensif terhadap orang lain
  • Potong kuku kucing Anda
  • Pastikan anjing dan kucing Anda telah divaksin rabies dan vaksin lainnya.
  • Ajari anak-anak untuk menghargai dan menyayangi kucing serta bermain dengan hati-hati.

Baca Juga: Waspadai 5 Bahaya Bulu Kucing bagi Kesehatan

Sumber

Cleveland Clinic. (2020). What You Should Do for a Cat Bite or Scratch. health.clevelandclinic.org

Very Well Health. (2022). How to Treat Cat Bites and Scratches. www.verywellhealth.com

Healthline. (2021). Are Cat Bites Dangerous?. www.healthline.com

Medical News Today. (2021). How can cat bites be dangerous?.www.medicalnewstoday.com