Penyebab Muncul Nanah di Tubuh dan Cara Mengobatinya

Penyebab Muncul Nanah di Tubuh dan Cara Mengobatinya

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Nanah merupakan cairan kental yang muncul sebagai salah satu respons alami sistem kekebalan tubuh saat tubuh melawan infeksi, terutama yang disebabkan oleh serangan bakteri.

Tergantung pada lokasi dan jenis infeksi, nanah bisa berwarna putih, kuning, hijau, atau coklat. Bahkan nanah juga terkadang berbau busuk.

Baca Juga: Ketahui Cara Mengatasi Telinga Bernanah Pada Anak

Penyebab Muncul Nanah di Tubuh

Ketika sistem kekebalan Anda mendeteksi adanya infeksi, tubuh akan mengirimkan sel darah putih (bernama leukosit) untuk melawan infeksi.

Sel darah putih bekerja dengan membunuh dan menyerap bakteri yang masuk, serta menghancurkan jaringan mati. Selama proses inilah, sel darah putih juga rusak dan mati.

Sel darah putih dan jaringan yang mati, serta bakteri bercampur menjadi satu, membentuk nanah.

Banyak jenis infeksi bisa menyebabkan munculnya nanah. Misalnya saja, infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes sangat rentan menimbulkan nanah.

Kedua bakteri tersebut mampu melepaskan racun yang merusak jaringan tubuh, dan menyebabkan munculnya nanah.

Umumnya, nanah terbentuk dalam abses. Abses adalah suatu rongga yang terbentuk akibat kerusakan jaringan.

Abses dapat terbentuk pada permukaan kulit atau di bagian tubuh mana saja, termasuk organ tubuh, seperti paru-paru, tulang, otak, dan saluran pencernaan.

Muncul Nanah pada Bekas Sayatan Operasi

Setiap luka atau sayatan yang dilakukan selama operasi bisa mengembangkan jenis infeksi yang disebut infeksi luka operasi (surgical site infection/SSI). Menurut Johns Hopkins Medicine, orang yang menjalani operasi memiliki peluang 1–3 persen risiko mengalami infeksi tersebut.

Meski SSI bisa memengaruhi siapa saja yang menjalani operasi, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalaminya. Berikut faktor risiko SSI:

  • Kebersihan yang buruk, seperti tidak mencuci tangan sebelum menyentuh luka
  • Diabetes
  • Lansia
  • Merokok
  • Obesitas
  • Gangguan sistem kekebalan, infeksi HIV, atau kanker
  • Penggunaan obat-obatan yang mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh, seperti kortikosteroid atau imunosupresan
  • Kelumpuhan atau mobilitas terbatas
  • Suhu tubuh rendah
  • Operasi panjang dan rawat inap
  • Prosedur darurat.

SSI sendiri bisa terjadi ketika peralatan bedah terkontaminasi bakteri, atau bakteri mungkin sudah berada di kulit maupun tubuh Anda sebelum operasi.

Jika Anda memiliki luka atau sayatan bedah dan mengalami gejala seperti flu, (meski tidak mengeluarkan nanah), segera dapatkan perawatan medis. Kondisi tersebut menjadi pertanda Anda mengalami SSI.

Infeksi yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah serius, bahkan bisa mengancam jiwa, seperti sepsis.

Baca Juga: Proses Pembekuan Darah Saat Terjadi Luka

Apakah Nanah atau Abses Menimbulkan Gejala?

Jika Anda memiliki infeksi yang menyebabkan munculnya nanah, Anda mungkin juga mengalami beberapa gejala lain.

BIla infeksi berada di permukaan kulit, Anda mungkin akan merasakan sensasi hangat dan kemerahan di sekitar abses. Area tersebut mungkin juga terasa sakit dan bengkak.

Sementara, jika abses terjadi di dalam tubuh (disebut abses internal) biasanya tidak menunjukan gejala yang terlihat. Meski begitu Anda mungkin merasakan gejala, seperti flu dan gejala lain termasuk demam, panas dingin, hingga kelelahan.

Gejala seperti flu ini juga bisa menjadi pertanda infeksi kulit yang lebih parah.

Cara Mengobati Nanah

Perawatan nanah tergantung pada seberapa serius infeksi yang Anda alami.

Untuk mengobati abses kecil di permukaan kulit, Anda bisa mengompres area tersebut dengan air hangat agar membantu mengeluarkan nanah. Kompres beberapa kali sehari selama beberapa menit.

Pastikan Anda tidak memencet abses. Hal ini karena memencet abses bisa mengakibatkan nanah terdorong semakin dalam ke kulit Anda dan bisa menciptakan luka terbuka baru, bahkan menimbulkan komplikasi pada infeksi.

Sementara untuk mengatasi abses yang lebih dalam, lebih besar, atau lebih sulit dijangkau, Anda memerlukan bantuan medis.

Dokter dapat mengeluarkan nanah dengan menggunakan jarum atau membuat sayatan kecil agar nanah mengalir keluar. Jika abses sangat besar, dokter mungkin akan memasukkan tabung steril untuk mengeringkan nanah.

Sedangkan pada infeksi yang lebih dalam atau tidak kunjung sembuh, Anda mungkin memerlukan antibiotik. Antibiotik membantu sel darah putih menyerang infeksi, sehingga mempercepat proses penyembuhan dan mencegah komplikasi terjadinya infeksi parah.

Pencegahan Munculnya Nanah pada Tubuh

Ada beberapa hal sederhana yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko terkena infeksi dan munculnya nanah:

  • Bersihkan luka dengan lembut menggunakan sabun dan air mengalir.
  • Ikuti instruksi perawatan penyedia layanan kesehatan Anda setelah operasi atau rawat inap untuk cedera.
  • Cuci tangan Anda sebelum maupun setelah menyentuh luka atau nanah.
  • Jangan memencet nanah, termasuk pada jerawat atau bisul. Sebaiknya, kompres hangat dengan lembut beberapa kali sehari.
  • Jangan berbagi handuk atau pisau cukur dengan orang lain.
  • Berhati-hatilah dalam mengontrol gula darah jika Anda menderita diabetes.
  • Berhenti merokok.
  • Jaga agar luka dan luka tetap bersih dan kering.

Baca Juga: Pahami Proses Penyembuhan Luka

Sumber

Healthline. (2018). Everything You Need to Know about Pus. www.healthline.com

Medical News Today. (2017). What Is Pus?. www.medicalnewstoday.com

The Health Board. (2021). What Causes Pus. www.thehealthboard.com

Verywell Health. (2021). What Is Pus? Thick Fluid That Is a sign of Infection. www.verywellhealth.com