Beberapa Hal tentang Flu Tulang

Beberapa Hal tentang Flu Tulang

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 7 November 2022

 

Anda mungkin pernah mendengar penyakit flu tulang, yaitu rasa nyeri tak tertahankan di bagian sendi yang muncul dengan demam. Meskipun ranah medis tidak mengenal istilah tersebut, namun beberapa penyakit seperti chikungunya, osteomielitis, dan rheumatoid arthritis kerap dianggap sebagai flu tulang.

Tetapi, tahukah Anda alasan chikungunya, osteomielitis, dan rheumatoid arthritis dianggap sebagai flu tulang? Untuk itu, berikut penjelasannya.

Flu tulang pada penyakit chikungunya

Chikungunya merupakan infeksi virus yang muncul dengan gejala nyeri sendi dan demam tinggi. Virus chikungunya dapat menyerang dan menular melalui gigitan nyamuk aedes aegypti atau Aedes albopictus, penyebab demam berdarah.

Gejala chikungunya tersebut sering dianggap sebagai flu tulang. Nyatanya, itu merupakan bagian dari gejala-gejala yang muncul saat terjadinya chikungunya.

Berikut gejala yang umum ditimbulkan dari gigitan nyamuk aedes aegypti atau Aedes albopictus.

  • Demam tinggi hingga mencapai 40 derajat celcius
  • Tubuh terasa lemas
  • Kelelahan
  • Nyeri otot dan nyeri sendi
  • Mual dan muntah
  • Ruam di kulit, terutama wajah dan leher.

Gejala yang timbul tersebut umumnya berlangsung selama 3-7 hari setelah Anda terinfeksi. Namun gejala nyeri sendi, akan bertahan lebih lama daripada gejala lain.

Oleh sebab itu, infeksi virus chikungunya dapat meningkatkan risiko yang fatal terhadap sendi dan otot.

Flu tulang pada penyakit osteomielitis

Osteomielitis merupakan peradangan akibat infeksi bakteri yang menyerang tulang, seperti bakteri staphylococcus yang akan masuk ke aliran darah dan menginfeksi tulang. Penyakit ini umumnya akan menyerang tulang belakang, lengan, panggul, dan kaki.

Gejala flu tulang pun ada pada penyakit ini, yaitu rasa nyeri di bagian tubuh yang terinfeksi, kelelahan, dan demam tinggi.

Namun, tidak jarang penderitanya tidak mengalami gejala sama sekali atau bahkan mirip dengan penyakit lain, sehingga sulit dibedakan.

Bakteri penyebab osteomielitis dapat menginfeksi melalui luka dalam, operasi penggantian pinggul, dan operasi perbaikan tulang retak atau patah.

Berikut beberapa gejala yang timbul saat terinfeksi osteomielitis, meliputi:

  • Nyeri di bagian tubuh yang terinfeksi
  • Sakit pada tulang
  • Kaku dan membengkak di bagian tubuh yang terinfeksi
  • Ruam di kulit
  • Demam tinggi

Flu tulang pada penyakit rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis merupakan peradangan sendi akibat melemahnya sistem imun tubuh dan menyerang jaringan di dalam tubuh itu sendiri, sehingga mengakibatkan peradangan kronis pada sendi.

Dapat dikatakan bahwa flu tulang merupakan bagian dari penyakit rheumatoid arthritis karena gejala yang timbul berupa nyeri, pembengkakan, peradangan, rasa kaku pada sendi, serta demam tinggi.

Ada baiknya Anda harus waspada jika mengalami rheumatoid arthritis. Pasalnya peradangan yang terjadi dapat menyebar luas ke bagian tubuh lainnya, sehingga dapat memengaruhi kesehatan pembuluh darah, kulit, mata, kulit, paru-paru, hingga jantung.

Baca Juga : Waspada Flu Tulang saat Musim Hujan: Gejala dan Cara Penanganannya

Obat untuk mengatasinya

Sebelum dokter merekomendasikan obat pada Anda, biasanya dokter akan mengecek dan mendiagnosis penyebab terjadinya flu tulang yang Anda alami. Pasalnya, rekomendasi obat mungkin akan berbeda-beda, tergantung dari penyebabnya.

Berikut beberapa obat yang mungkin menjadi rekomendasi dokter, meliputi:

1. Ibuprofen

Anda dapat mengatasi nyeri sendi, nyeri otot, dan peradangan akibat flu tulang dengan mengonsumsi ibuprofen. Obat ini bisa Anda gunakan tanpa resep dokter sekalipun. Adapun dosis maksimal yang dapat Anda konsumsi adalah 3,2 gram per hari.

Namun, sebaiknya Anda tidak menggunakan ibuprofen pada penderita demam berdarah (DBD). Obat golongan NSAID seperti ibuprofen akan berisiko menimbulkan pendarahan, sehingga sangat berbahaya untuk penderita demam berdarah (DBD).

2. Paracetamol

Terkenal sebagai obat yang mampu meredakan nyeri dan menurunkan demam, paracetamol dapat Anda gunakan untuk mengatasi flu tulang.

Paracetamol bisa Anda dapatkan secara bebas di apotek. Namun, sebaiknya Anda mengonsumsi paracetamol sesuai dengan dosis dan arahan dokter atau sesuai arahan pada kemasan obat.

3. Antibiotik

Jika penyebab flu tulang adalah penyakit osteomielitis, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter. Biasanya dokter akan merekomendasikan Anda untuk mengonsumsi obat antibiotik seperti nafcillin, oxacillin, atau vancomycin.

Selain itu, dokter akan memantau perkembangan kesehatan Anda secara berkala.

4. Naproxen

Jika gejala flu tulang seperti nyeri sendi, nyeri tulang, dan peradangan yang Anda alami terjadi karena penyakit rheumatoid arthritis atau osteomielitis, biasanya dokter akan merekomendasikan Anda obat naproxen.

Obat ini termasuk ke dalam golongan obat NSAID yang mampu membantu mengatasi inflamasi.

Namun, naproxen tidak disarankan untuk seseorang dengan gangguan kesehatan tertentu seperti penyakit hati, penyakit ginjal, masalah jantung, dan hipertensi.

Baca Juga : Makanan untuk Memperkuat Sendi dan Tulang

Sumber

Cleveland Clinic. (2017). Osteomyelitis. www.my.clevelandclinic.org

Drugs. (2021). Naproxen. www.drugs.com

Drugs. (2021). Paracetamol. www.drugs.com

Healthline. (2020). Everything You Want to Know About Rheumatoid Arthritis. www.healthline.com

MedlinePlus. (2021). Ibuprofen. www.medlineplus.gov

NHS. (2019). Antibiotics. www.nhs.uk

WebMD. (2021). What Is Chikungunya?. www.webmd.com