Cara Mengatasi Efusi Pleura dan Pencegahannya

Cara Mengatasi Efusi Pleura dan Pencegahannya

Penulis: Lely | Editor: Handa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 26 November 2022

 

Efusi Pleura disebabkan oleh menumpuknya cairan di rongga pleura yang terkait dengan gangguan paru-paru, rongga pleura itu sendiri, dan kondisi kesehatan lainnya yang memicu komplikasi. Biasanya pasien dengan efusi pleura datang dengan gejala sesak napas, batuk kering atau berdahak, dan radang selaput dada.

Upaya perawatan dan pengobatan untuk efusi pleura tergantung dari masing-masing masalah kesehatan dan jenisnya. Misalnya, bagi Anda yang mengidap pneumonia, akan diberikan antibiotik dan obat anti tuberkulosis (OAT). Sedangkan untuk gagal jantung diresepkan obat diuretik. Untuk mengatasi rasa nyeri biasanya dapat diredakan dengan obat antiinflamasi non steroid (OAINS) atau analgesik oral lainnya.

Baca Juga: Efusi Pleura: Ketahui Jenis, Gejala, dan Faktor Risikonya

Pengobatan Efusi Pleura

Penyebab yang mendasari kondisi ini dan tingkat keparahan efusi pleura akan menentukan bagaimana cara perawatan dan pengobatannya. Berikut adalah penjelasannya:

1. Mengeluarkan Cairan

Cairan yang menumpuk dikeluarkan dengan teknik thoracentesis yang juga dikenal dengan sebutan pleura tap. Prosedur medis ini dilakukan dengan mengambil dan mengeluarkan cairan tersebut menggunakan jarum yang dimasukkan melalui rongga pleura.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi sesak napas, nyeri dada, atau batuk parah. Proses ini dilakukan lebih dari satu kali untuk memastikan agar tidak ada penumpukan cairan kembali.

Pada prosedur ini, penderita akan diberikan bius lokal agar proses perawatan lebih nyaman. Namun, tidak menutup kemungkinan efek setelahnya akan merasa tidak nyaman dan nyeri saat obat bius sudah menghilang.

2. Pleurodesis

Pleurodesis atau chest drain merupakan proses pengobatan dengan menyuntikkan zat talc powder atau doxycycline. Talc powder merupakan mineral dengan bentuk bubuk seperti bedak yang lengket.

Talc powder ini berfungsi untuk menempelkan lapisan dada dan rongga pleura, hingga tidak ada ruang untuk cairan atau udara. Pengobatan ini dilakukan untuk mencegah kembalinya penumpukan cairan di antara keduanya.

Baca Juga: Waspadai Fibrosis Paru dan Ketahui Cara Mengobatinya

3. Pemasangan Water Seal Drainage (WSD)

Pipa tipis yang biasa disebut dengan kateter ini merupakan pipa khusus yang dimasukkan ke dalam rongga pleura dan dipasangkan di bawah ketiak penderita kemudian ditutup dengan perban. Prosedur ini dilakukan untuk mempermudah perawatan sehingga tidak harus berkunjung ke rumah sakit.

Kateter dipasangkan secara permanen dimaksudkan agar cairan bisa dikeluarkan sewaktu-waktu dengan bantuan keluarga Anda yang sebelumnya sudah dilatih demi membantu proses penyembuhan. Perlu di ingat meskipun bisa dilakukan di rumah, namun perawatan ini tetap dalam pantauan dokter.

4. Operasi Pembedahan

Untuk efusi pleura yang tidak dapat ditangani dengan drainase atau prosedur lainnya, mungkin memerlukan perawatan bedah. Ada dua proses pembedahan, di antaranya:

  • Bedah torakoskopi dengan bantuan video (VATS). Prosedur operasi besar ini efektif dalam menangani efusi pleura yang sulit dikeluarkan atau kambuh karena tingkat keparahannya. Dengan bantuan alat yang dilengkapi dengan kamera kecil serta peralatan bedah lainnya, proses ini dilakukan dengan membedah dada kemudian memasukkan talc powder atau antibiotik ke dalam rongga dada. Operasi bedah ini dilakukan untuk mencegah terulangnya penumpukan cairan.
  • Bedah torakotomi. Prosedur ini dilakukan melalui sayatan berukuran 6-8 inci di dada dan direkomendasikan untuk efusi pleura jika terdapat infeksi. Proses bedah dilakukan untuk mengangkat semua jaringan fibrosa dan membantu mengevakuasi infeksi dari rongga pleura. Pasien akan membutuhkan chest tube selama 2 hari hingga 2 minggu setelah operasi untuk terus mengeluarkan cairan.

Baca Juga: Limfoma, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Cara Mencegah Efusi Pleura

Efusi pleura adalah kondisi medis yang sering terjadi dan dengan cepat menjadi penyakit yang serius. Orang yang menderita efusi pleura atau radang selaput dada harus segera melakukan pemeriksaan untuk memulai pengobatan sebelum infeksi atau komplikasi lain terjadi.

Namun dengan memiliki kebiasaan gaya hidup sehat dapat mencegah Anda agar tidak terinfeksi. Berikut kiat-kiat pencegahan yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyakit ini.

Memahami Kondisi dan Kesehatan

Jika Anda mengalami efusi pleura atau radang selaput dada, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi gejala dan mencegah kondisi tersebut berulang. Perbanyak istirahat dan hindari aktivitas fisik yang dapat memperparah nyeri dada atau masalah pernapasan.

Jika efusi pleura Anda disebabkan oleh kondisi medis yang mendasari, seperti kanker, gagal jantung kongestif, atau penyakit paru-paru, lakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pasalnya, pemeriksaan dini dapat membantu Anda terhindar dari penyakit komplikasi lainnya.

Mengonsumsi Makanan Sehat

Untuk mencegah penyakit efusi pleura, sebaiknya Anda memiliki pola makan sehat dan seimbang dengan banyak sayuran, buah, dan protein tanpa lemak. Selain itu, Anda juga perlu membatasi makanan dengan gula, lemak atau bahkan alkohol. Makanan yang sehat sangat penting untuk membantu tubuh Anda tetap ternutrisi selama dan setelah perawatan yang tengah dilakukan.

Olahraga

Rekomendasikan untuk menghindari aktivitas fisik saat Anda mengalami efusi pleura atau pleuritis mungkin diperlukan. Tetapi setelah perawatan Anda dapat melakukan olahraga dengan normal kembali.

Pasalnya, tekanan darah tinggi meningkatkan risiko efusi pleura. Sehingga olahraga teratur mampu membantu menurunkan tekanan darah, bahkan mengurangi stres dan kecemasan, serta meningkatkan kekuatan, suasana hati, dan kesehatan tulang.

Perubahan Gaya Hidup

Merokok dan tekanan darah tinggi membuat Anda berisiko tinggi terkena efusi pleura. Berhentilah merokok, bila perlu mintalah bantuan dokter dan dukungan orang terdekat untuk bisa menghentikan kebiasaan yang tidak sehat ini.

Selain itu, temukan cara sehat untuk mengelola stres. Usahakan juga untuk tidur 7–8 jam setiap malam. Biasakan sering mencuci tangan untuk menghindari paparan virus atau bakteri.

Jika Anda merasa terserang flu atau virus, istirahatlah yang banyak, dan segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami nyeri dada, kesulitan bernapas, atau demam, terutama jika gejala yang Anda rasakan semakin memburuk.

Baca Juga: Pentingnya Mengetahui Kapasitas Paru-paru

 

Sumber

Cleveland Clinic. (2018). Pleural Effusion Causes, Signs & Treatment. my.clevelandclinic.org

Healthline. (2018). Fluid in the Chest (Pleural Effusion). www.healthline.com

Medical News Today. (2020). What to know about pleural effusion. www.medicalnewstoday.com

MSD Manual. (2019). Pleural Effusion. www.msdmanuals.com

National Jewish Health. (2019). Pleural Effusion. www.nationaljewish.org

WebMD. (2020). What Is a Pleural Effusion?. www.webmd.com