Limfoma, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Limfoma, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Penulis: Marizka | Editor: Handa

Apakah Anda pernah mengalami pembengkakan kelenjar getah bening tanpa rasa sakit di leher, ketiak, selangkangan, atau gejala lain, seperti sering demam dan kelelahan terus-menerus? Jika benar, Anda perlu memeriksakan kondisi kesehatan tubuh Anda, karena bisa jadi Anda menderita limfoma.

Limfoma merupakan kanker pada sistem limfatik, meliputi kelenjar getah bening yang bisa muncul pada limpa, kelenjar timus dan sumsum tulang, dan saluran pencernaan. Limfoma terjadi ketika sel kanker menyerang salah satu sel darah putih (limfosit) yang berfungsi melawan infeksi. Lantas apa penyebab limfoma?

Penyebab Limfoma

Perlu diketahui bahwa hingga saat ini penyebab limfoma belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang mengidap penyakit ini.

1. Perubahan Genetik

Limfoma dapat berkembang ketika limfosit (sel darah putih yang melawan infeksi) tumbuh di luar kendali. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan genetik dalam sel.

Saat ini belum diketahui penyebab pasti dari perubahan pada genetik. Bahkan sebagian besar perubahan genetik mungkin dapat terjadi secara kebetulan.

2. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah

Seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah juga berisiko mengidap limfoma. Sistem kekebalan tubuh lemah dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti mengonsumsi obat-obatan tertentu, transplantasi organ, atau mengidap penyakit autoimun (seperti  HIV atau AIDS, lupus, rheumatoid, arthritis).

Baca Juga : 7 Jenis Penyakit Autoimun Paling Umum dan Gejalanya

3. Obesitas

Menurut American Cancer Society (ACS), berat badan berlebih atau obesitas memiliki keterlibatan dalam meningkatkan limfoma. Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan Tongzhang Zheng, Kepala Divisi Ilmu Kesehatan Lingkungan di Yale School of Public Health, bahwa seseorang yang memiliki asupan protein hewani lebih tinggi, berisiko mengidap limfoma.

Sebaliknya, jika orang yang sering mengonsumsi sayuran dan buah-buahan memiliki risiko rendah untuk terkena limfoma. Oleh sebab itu, jika Anda memiliki berat badan lebih, mulailah hidup sehat dengan mengonsumsi makanan rendah lemak dan melakukan olahraga secara rutin.

4. Terinfeksi Virus, Bakteri, atau Parasit

Jika mengidap infeksi virus, bakteri, atau parasit tertentu, Anda juga berisiko lebih tinggi terkena limfoma, Beberapa virus, bakteri, atau parasit yang dapat meningkatkan limfoma, seperti:

• Virus limfotropik sel-T manusia (HTLV-1). Virus ini dapat menyebar melalui transfusi darah, kontak seksual, dan jarum bersama.
• Human herpesvirus 8 (HHV8). Virus ini dapat meningkatkan risiko limfoma langka yang dikenal sebagai limfoma efusi primer (PEL).
• Virus hepatitis C (HCV). Virus ini dapat meningkatkan risiko limfoma non-Hodgkin dengan menyebabkan produksi limfosit yang berlebihan.  Limfoma yang dikaitkan dengan HCV umumnya tingkat rendah dan tumbuh lambat.
• Helicobacter pylori (H. pylori). Infeksi bakteri ini dikaitkan dengan limfoma jaringan terkait mukosa (MALT) dari lambung.
• Virus Epstein-Barr (EBV). Virus ini erat kaitannya dengan limfoma burkitt dan limfoma pasca transplantasi. Selain itu, sebanyak 20 hingga 25 persen dari semua kasus limfoma Hodgkin disebabkan oleh virus ini.

5. Paparan Bahan Kimia

Beberapa bahan kimia, seperti benzena dan insektisida dapat meningkatkan risiko limfoma hodgkin dan non hodgkin. Benzena merupakan bahan kimia yang banyak digunakan di bidang industri.

Sedangkan insektisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membunuh serangga dan gulma. Oleh sebab itu, jika sering terpapar kedua zat ini, ada baiknya jika Anda cek kesehatan secara rutin.

Baca Juga : Waspada, Ini Bahaya Konsumsi Obat Kadaluarsa dan Obat Palsu

Gejala Limfoma

Beberapa gejala paling umum yang dialami oleh penderita limfoma adalah:

1. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Gejala limfoma yang paling umum adalah munculnya benjolan pada leher, ketiak atau selangkangan. Benjolan tersebut biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.

Benjolan ini merupakan pembengkakan kelenjar getah bening. Namun, perlu diingat tidak semua benjolan penyebabnya adalah limfoma. Serta tidak semua limfoma menyebabkan benjolan yang jelas.

2. Penurunan Berat Badan yang Tidak Bisa Dijelaskan

Gejala limfoma lainnya adalah penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya atau tidak bisa dijelaskan. Proses penurunan berat badan terjadi secara cepat tanpa melibatkan banyak usaha. Tidak hanya limfoma, gejala ini juga bisa mengindikasikan penyakit lain.

3. Berkeringat Banyak

Penderita limfoma biasanya akan berkeringat banyak pada malam hari bahkan seringkali membuat pakaian tidur serta sprei basah kuyup. Tidak hanya malam ternyata penderita limfoma juga dapat mengeluarkan banyak keringat pada siang hari. Namun kasus yang terjadi lebih sering pada malam hari.

4. Gatal

Rasa gatal (pruritus) tanpa ruam kerap kali menghampiri penderita limfoma. Hal Ini bisa sangat menyusahkan, terutama di cuaca panas. Namun tidak semua orang dengan limfoma mengalami hal ini.

Gatal menyerang sekitar 1 dari 3 orang dengan limfoma Hodgkin dan 1 dari 10 orang dengan limfoma non-Hodgkin. Gejala yang dialami oleh penderita limfoma berbeda-beda.

5. Demam

Limfoma menyebabkan demam karena sel-sel limfoma menghasilkan bahan kimia yang meningkatkan suhu tubuh Anda. Limfoma biasanya menyebabkan demam ringan.

Selain itu, gejala demam juga kerap hilang timbul. Oleh sebab itu, segera konsultasikan kesehatan pada dokter jika Anda demam tanpa sebab yang jelas dan berlangsung selama 2 minggu atau lebih.

Selain gejala di atas, Anda juga mungkin akan  mengalami beberapa gejala lain, seperti batuk, sesak napas, kejang, pusing, lemah dan tungkai menjadi lemah, anemia, serta pembengkakan lengan atau kaki. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.

Baca Juga : Sama-sama Kanker Darah, Apa Perbedaan Leukemia dan Limfoma?

Sumber