Piracetam: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Piracetam: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Penulis: Lely | Editor: Handa
Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida
Terakhir ditinjau: 25 Desember 2022
Piracetam merupakan suplemen yang diresepkan dokter untuk meningkatkan fungsi kognisi dan sistem saraf pada beberapa pasien penderita penyakit tertentu. Suplemen ini juga dikenal dengan sebutan obat pintar.
Piracetam dianggap dapat membantu sel-sel di otak dan pembuluh darah agar berfungsi lebih baik. Pada beberapa jenis penyakit, membran yang mengelilingi sel mulai menjadi kaku karena penuaan.
Obat ini dapat memengaruhi otak dan sistem saraf dengan melindungi korteks serebri agar tidak kekurangan oksigen. Secara umum, piracetam akan dikombinasikan dengan obat lain untuk mengobati myoclonus, yaitu kondisi di mana sistem saraf menyebabkan otot-otot, terutama di lengan dan kaki kedutan yang tak terkendali.
Baca Juga: Ketahui Gangguan Otak dan Sistem Saraf
Manfaat Penggunaan Piracetam
Sebelum mengonsumsi piracetam, sebaiknya pahami dulu manfaat dari piracetam dengan jelas. Berikut ini beberapa manfaat dari piracetam yang perlu dipahami, di antaranya:
1. Meningkatkan Fungsi Otak
Mengonsumsi suplemen piracetam dapat meningkatkan fungsi kerja otak. Meskipun masih belum jelas alasan pastinya, penelitian menunjukkan bahwa piracetam membuat membran sel lebih cair. Hal inilah yang mempermudah sel untuk mengirim dan menerima sinyal dalam membantu komunikasi.
2. Mengurangi Gejala Disleksia
Disleksia adalah gangguan belajar, yang membuat penderita memiliki kesulitan untuk belajar, membaca, dan mengeja. Mengonsumsi suplemen piracetam dapat membantu penderita disleksia untuk belajar dan membaca dengan lebih baik.
3. Melindungi dari Serangan Epilepsi Mioklonik
Kejang mioklonik adalah kejang otot di bagian lengan dan kaki yang terjadi secara tiba-tiba. Sebagian besar penelitian yang tersedia menunjukkan bahwa penggunaan piracetam mengurangi beberapa gejala epilepsi pada pasien yang juga menggunakan obat antikejang.
4. Mengobati Tardive Dyskinesia
Tardive dyskinesia adalah gangguan pergerakan tak terkendali pada wajah atau beberapa anggota tubuh lain yang sering disebabkan oleh obat antipsikotik. Gejala tardive dyskinesia tampak membaik pada beberapa orang yang melakukan pengobatan piracetam.
5. Mengobati Vertigo Kronis
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen piracetam dapat mengurangi rasa pusing pada penderita vertigo. Kondisi tersebut memberikan rasa tidak nyaman dan sensasi berputar pada penderita bahkan seringkali disertai mual atau muntah.
Piracetam merupakan turunan senyawa asam gamma-aminobutirat yang berfungsi untuk meningkatkan neuroplastisitas dan memberikan efek pelindung saraf. Jika Anda mengidap penyakit ini, bicaralah dengan dokter untuk mendapat pengobatan yang tepat.
Baca Juga: Gabapentin: Dosis, Efek Samping, serta Interaksi dengan Obat Lain
Dosis Piracetam
Piracetam diperjual belikan dengan bebas dan memiliki berbagai macam bentuk dan merk. Dosis biasanya berdasarkan kondisi pasien dan penyakit apa yang diderita.
Pemakaian oral piracetam pada orang dewasa, dosis yang diberikan sesuai dengan anjuran dari ahli kesehatan, yaitu:
- Untuk kondisi pembedahan guna meningkatkan aliran darah ke jantung (pembedahan CABG), adalah 12 gram setiap hari selama 6 minggu, di mulai pada hari ke-6 setelah pembedahan.
- Untuk gangguan kejang (epilepsi), dosis yang diberikan yaitu 9,6–24 gram setiap hari hingga 18 bulan.
- Untuk gangguan pergerakan yang sering disebabkan oleh obat antipsikotik (tardive dyskinesia), dosisnya adalah 2,4 gram 2 kali sehari selama 4 minggu.
- Untuk vertigo, dosisnya yaitu 800 miligram tiga kali sehari selama 8 minggu.
Sedangkan penggunaan piracetam dengan jarum suntik, dosis yang diberikan, yaitu:
- Kondisi pembedahan guna meningkatkan aliran darah ke jantung (pembedahan CABG), dosisnya sebanyak 12 gram sebagai dosis tunggal setiap hari, dari hari sebelum operasi hingga 6 hari setelah operasi.
- Kondisi gangguan pergerakan yang sering disebabkan oleh obat antipsikotik (tardive dyskinesia), dosisnya yaitu 8–24 gram.
- Kondisi vertigo, dosisnya yaitu 1–2 gram sebagai dosis tunggal.
Jika obat ini digunakan anak-anak, dokter akan memberikan dosis obat ini sesuai dengan berat badan, usia, serta kondisi yang dialami anak. Berikut adalah dosis piracetam untuk anak-anak, yaitu:
- Kondisi gangguan pernapasan, dosisnya yaitu 40 miligram/kg setiap hari selama 2–3 bulan pada anak usia 6–36 bulan.
- Kondisi disleksia, dosisnya yaitu 3,3 gram setiap hari selama setidaknya 12 minggu pada anak usia 7–14 tahun.
Efek Samping Piracetam
Sama seperti dengan obat-obatan lainnya, piracetam dapat memicu sejumlah efek samping, seperti:
- Gangguan tidur
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Diare
- Penambahan berat badan
- Mengantuk
- Ruam pada kulit
- Mulut kering
- Depresi
- Kelelahan
- Pusing
- Insomnia
- Kecemasan
- Otot tegang
- Paranoia.
Jika Anda sedang hamil atau menyusui, tanyakan pada dokter apakah Anda bisa mengonsumsi piracetam atau tidak. Selain itu, jika Anda memiliki riwayat atau sedang mengidap penyakit tertentu, seperti masalah ginjal, setidaknya konsultasikan kesehatan Anda sebelum menggunakan piracetam.
Baca Juga: Obat Incidal: Fungsi, Pemakaian, dan Efek Samping
Sumber Drugbank. (2020). Piracetam. www.go.drugbank.com
Verywell Health. (2020). The Health Benefits of Piracetam. www.verywellhealth.com
Web MD. (2020). Piracetam. www.webmd.com
Healthline. (2019). 5 Benefits of Piracetam (Plus Side Effects). www.healthline.com