Ketahui Jenis Obat Antipsikotik, Fungsi, serta Efek Sampingnya

Ketahui Jenis Obat Antipsikotik, Fungsi, serta Efek Sampingnya

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Terdapat berbagai jenis masalah mental dengan beragam obat yang dapat membantu mengatasi gejalanya. Masyarakat biasanya lebih mengenal obat antidepresan atau obat anticemas, tapi apakah Anda sudah tahu mengenai obat antipsikotik?

Obat antipsikotik tentunya memiliki fungsi yang berbeda dengan obat untuk depresi, kecemasan, ataupun bipolar. Anda bisa menelusuri apa saja jenis obat antipsikotik beserta fungsi dan efek sampingnya di bawah!

Baca Juga: Ketahui Manfaat Antidepresan dan Efek Sampingnya

Fungsi Obat Antipsikotik

Sebelum memahami jenis-jenis obat antipsikotik, ada baiknya Anda mengetahui apa itu obat antipsikotik dan bagaimana cara kerjanya. Obat antipsikotik adalah medikasi yang diberikan oleh psikiater kepada pasien yang mengalami gejala psikosis, seperti halusinasi dan delusi.

Obat antipsikotik bekerja dengan mengubah senyawa kimia, khususnya dopamin, dalam otak untuk mengurangi gejala psikosis yang dirasakan. Selain psikosis, obat antipsikotik ini juga dapat menanggulangi gejala lain, seperti:

  • Kesulitan dalam berpikir atau berbicara
  • Kecemasan berlebih
  • Gangguan suasana hati
  • Masalah mania atau euforia yang berlebih
  • Kebingungan
  • Perilaku kasar atau yang mengganggu

Oleh karena itu, obat antipsikotik juga dapat diberikan untuk penderita bipolar, kecemasan berlebih, depresi yang parah, atau skizofrenia.

Saat mengonsumsi obat antipsikotik, gejala yang dialami tidak hilang sepenuhnya tapi akan jauh berkurang dari yang sebelumnya. Sampai saat ini belum ada medikasi yang secara pasti dapat menyembuhkan gangguan mental tertentu.

Meskipun obat antipsikotik tidak dapat menyembuhkan psikosis dan masalah mental lainnya, tapi dengan mengonsumsi medikasi ini, penderitanya akan bisa lebih fokus dan kembali beraktivitas seperti sedia kala.

Biasanya, obat antipsikotik baru akan terlihat efeknya setelah sudah dikonsumsi selama kurang lebih 6 minggu sampai beberapa bulan. Lama pemakaian obat tergantung dari kondisi dan instruksi dari dokter.

Terkadang, dokter juga masih perlu memantau apakah seseorang cocok dengan jenis obat antipsikotik tertentu atau apakah ada efek samping tertentu setelah mengonsumsi obat antipsikotik selama satu bulan.

Jenis-Jenis Obat Antipsikotik

Obat ini tidak hanya ada satu jenis saja. Secara garis besar terdapat dua macam obat, yaitu:

1. Obat Antipsikotik Tipikal

Obat antipsikotik tipikal atau yang juga dikenal sebagai obat generasi pertama merupakan jenis obat yang telah digunakan sejak tahun 1950 an. Jenis obat antipsikotik ini bekerja dengan menghambat kinerja dopamin yang berlebih.

2. Obat Antipsikotik Atipikal

Obat generasi kedua atau obat antipsikotik atipikal telah dipakai sejak tahun 1990an dan memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada generasi pertamanya dan tidak hanya mampu menghambat kinerja dopamin, tapi juga menyeimbangkan kadar serotonin dalam tubuh.

Jenis obat ini memiliki peluang yang lebih kecil untuk memicu masalah pada pergerakan, seperti otot kaku, tremor, atau diskinesia tardif. Obat antipsikotik atipikal juga memberikan efek yang lebih positif pada kemampuan kognitif penggunanya.

Tiap orang memiliki kecocokannya masing-masing, ada yang lebih cocok dengan obat antipsikotik tipikal dan ada pula yang lebih sesuai dengan jenis obat atipikal. Kadang kala, dokter juga dapat meresepkan lebih dari satu jenis obat antipsikotik.

Efek Samping Obat Antipsikotik

Seperti obat-obatan pada umumnya, obat ini juga memiliki efek sampingnya tersendiri. Berikut adalah beberapa efek samping yang bisa dialami ketika seseorang mengonsumsinya:

  • Pusing
  • Masalah pada pergerakan, misalnya tubuh terasa kaku atau tremor
  • Penglihatan kabur
  • Merasa ngantuk
  • Sakit kepala
  • Untuk wanita, tidak mengalami menstruasi, payudara terasa lunak, atau terdapat cairan yang keluar dari payudara.
  • Sembelit
  • Hidung tersumbat
  • Merasa kurang berenergi
  • Penumpukan cairan dalam tubuh
  • Kenaikan berat badan
  • Cemas
  • Kejang-kejang
  • Sindrom neuroleptik maligna yang ditandai dengan demam, otot kaku, dan delirium atau kebingungan yang parah.
  • Berisiko lebih tinggi mengalami diabetes
  • Mulut terasa kering
  • Menurunnya hasrat seksual

Apabila Anda mengalami salah satu efek samping yang tertera atau tidak tercantum di atas, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan ke dokter. Dokter bisa saja mengganti dosis atau jenis obat agar sesuai dengan tubuh Anda.

Lakukan Ini Saat Mengonsumsi Obat Antipsikotik

Saat Anda memakai obat ini, Anda tetap perlu menjaga pola makan, mengikuti pemeriksaan kesehatan secara berkala, dan rutin berolahraga.

Hal yang paling penting untuk dilakukan adalah bersosialisasi dengan teman dekat dan keluarga sebagai dukungan emosional. Anda juga disarankan untuk menjalani terapi atau konseling bersama psikolog, psikiater, atau konselor yang memang sudah profesional, memiliki lisensi untuk praktik, dan ahli di bidangnya.

Baca Juga: Aripiprazole: Dosis, Petunjuk Penggunaan, dan Efek Samping

Sumber

Better Health Channel. Antipsychotic Medicine. www.betterhealth.vic.gov.au

CAMH. Antipsychotic Medicine. www.camh.ca

Cleveland Clinic. (2021). Mania. www.my.clevelandclinic.org

Drugs.com. Antipsychotics. www.drugs.com