9 Gejala Kerusakan Saraf yang Perlu Diwaspadai

9 Gejala Kerusakan Saraf yang Perlu Diwaspadai

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 25 Desember 2022

 

Sistem saraf terlibat dalam segala hal yang dilakukan oleh tubuh Anda. Mulai dari mengatur pernapasan hingga mengendalikan otot dan merasakan panas, serta dingin.

Karena saraf merupakan bagian yang sangat penting untuk semua hal yang dilakukan oleh manusia, nyeri dan kerusakan saraf dapat secara serius berpengaruh pada kualitas hidup seseorang.

Baca Juga: Ketahui Hal-Hal Seputar Konsultasi Penyakit Saraf

Apa Saja Gejala Saraf yang Rusak atau Sakit?

Ada berbagai penyebab kerusakan saraf. Misalnya saja kerusakan saraf tepi atau disebut juga neuropati perifer, yang merupakan komplikasi paling serius pada pasien diabetes.

Selain itu, trauma, paparan zat kimia berbahaya hingga penyakit autoimun dan infeksi juga bisa menyebabkan kerusakan saraf.

Untungnya, kerusakan saraf secara umum berkembang secara perlahan. Artinya, Anda bisa menanganinya sedini mungkin sebelum kerusakan menjadi semakin parah.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja gejala yang mungkin menjadi pertanda adanya kerusakan saraf. Dengan begitu, Anda dapat melakukan langkah pengobatan secepatnya. Gejala-gejala tersebut antara lain:

Baca Juga: Ketahui Lebih Jauh Bagian dan Sistem Saraf Manusia

1. Merasakan Sensasi Mati Rasa, Kesemutan, atau Terbakar

Sensasi ini merupakan tanda awal kerusakan saraf dan bisa menyebar dari tangan ke lengan atau telapak kaki ke kaki bagian atas.

Tekanan pada saraf sensorik (yang biasanya terjadi ketika tidur) adalah hal yang relatif umum. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala, seperti mati rasa atau kesemutan.

Keluhan ini umumnya berlangsung sementara. Namun, bila kesemutan terjadi berulang kali atau bahkan tidak hilang dalam waktu lama, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter.

2. Respons Otak Menjadi Lambat

Saraf sensorik seharusnya memberi tahu otak Anda jika ada permukaan berbahaya (seperti benda panas atau tajam). Jika saraf sensorik tidak bekerja dengan benar, Anda sangat rentan mengalami luka atau cedera.

Bila Anda sering mengalami luka bakar atau luka lainnya karena tidak menyadari sudah menyentuh benda berbahaya, Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan.

3. Berkeringat Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit

Tubuh biasanya akan berkeringat ketika suhu naik atau ketika melakukan aktivitas fisik. Namun, kalau tiba-tiba Anda berkeringat ketika sedang tidak melakukan apa pun atau saat cuaca tidak panas, maka ini bisa mengindikasikan kerusakan saraf.

Pada saat yang sama, tidak berkeringat selama aktivitas fisik atau ketika cuaca sedang panas juga bisa menandai gejala kerusakan saraf.

Kerusakan pada sistem saraf otonom bisa mengganggu pengiriman sinyal dari saraf pusat ke kelenjar keringat. Kondisi ini bisa terjadi akibat sejumlah kondisi medis, seperti penyakit Parkinson, amyloidosis, sindrom Sjögren, dan diabetes.

4. Kelemahan otot, terutama di lengan atau kaki

Jika kerusakan memengaruhi saraf motorik, maka lemah otot bahkan lumpuh bisa terjadi. Gejala ini menunjukkan adanya masalah mendasar yang harus mendapatkan penanganan segera (darurat).

Misalnya saja rasa lemah atau mati rasa datang tiba-tiba, bahkan Anda merasakan kebingungan yang mendadak, kesulitan berjalan, atau melihat, serta mengalami sakit kepala parah. Bila mengalami gejala tersebut, Anda mungkin mengalami stroke dan harus segera mendapatkan penanganan medis.

5. Rasa Sakit pada Satu Kaki

Rasa sakit yang sangat tajam, terbakar, atau kesemutan yang terus-menerus dari punggung bagian bawah dan menjalar ke kaki bisa jadi pertanda Anda menderita sciatica atau linu panggul.

Kondisi ini terjadi ketika saraf skiatik tertekan atau rusak, baik karena disk hernia di tulang belakang atau karena penyakit, seperti diabetes. Saraf skiatik adalah saraf terpanjang di tubuh, yang membentang dari bagian belakang tulang panggul, pantat hingga ke kaki bagian bawah.

6. Kehilangan Keseimbangan

Jika Anda mendadak sering jatuh atau tersandung, kemungkinan ada masalah dengan saraf besar yang memengaruhi sensasi. Hal ini menyebabkan kurangnya koordinasi dan kegagalan untuk merasakan posisi tubuh yang menyebabkan Anda mudah jatuh.

Misalnya saja, mati rasa di kaki akan menyulitkan Anda merasakan apa pun, sehingga Anda akan mudah tersandung atau terjatuh.

7. Sulit Menelan

Kerusakan pada sistem saraf (di otak dan sumsum tulang belakang) dapat mengganggu saraf yang bertanggung jawab mengontrol proses menelan makanan, sehingga penderitanya akan kesulitan untuk makan.

8. Sering Sakit Kepala

Ada banyak jenis sakit kepala dengan penyebab yang berbeda. Namun, Anda perlu waspada bila tiba-tiba sering merasakan sakit kepala dan berlangsung lama, yang terasa seperti sengatan listrik.

Jenis sakit kepala ini bisa jadi pertanda Anda mengalami neuralgia oksipital, suatu kondisi yang dapat terjadi ketika saraf di leher Anda terjepit.

9. Sering Buang Air Kecil

Otot dan saraf pada sistem kemih bekerja sama untuk menahan dan melepaskan urine pada waktu yang tepat.

Kerusakan saraf dan infeksi pada kandung kemih bisa menyebabkan tubuh tidak mampu mengontrol urine, sehingga membuat Anda sering buang air kecil. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut kandung kemih neurogenik.

Itulah beberapa gejala kerusakan saraf yang sebaiknya Anda waspadai. Jika Anda merasakan salah satunya, ada baiknya segera melakukan pemeriksaan.

Baca Juga: Pengobatan Saraf Kejepit secara Medis

 

Sumber

Mayo Clinic. (2021). Peripheral Neuropathy. www.mayoclinic.org

Premier Neurology & Wellness Center. (2021). 8 Signs of Possible Nerve Damage. www.premierneurologycenter.com

Prevention. (2020). 8 Signs You Might Have Nerve Damage, According to Doctors. www.prevention.com

WebMD. (2020). Nerve Pain and Nerve Damage. www.webmd.com