8 Contoh Perilaku Hidup Bersih

8 Contoh Perilaku Hidup Bersih

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 9 November 2022

Di kala pandemi yang sedang melanda, perilaku hidup bersih adalah tameng dan senjata yang diperlukan untuk menghindari virus Covid-19. Tentunya menerapkan pola hidup bersih tidak hanya bisa menangkal virus Corona saja, tapi juga bisa melindungi Anda dari mikroba-mikroba berbahaya lainnya.

Mencuci tangan hanya satu dari delapan contoh perilaku hidup bersih yang dapat Anda terapkan. Yakin sudah melakukan semua perilaku hidup bersih? Ayo cek berapa banyak pola hidup bersih yang sudah Anda lakukan!

1. Mencuci Tangan

Perilaku hidup sehat yang paling dikenali masyarakat umum adalah mencuci tangan dengan air bersih dan sabun selama kurang lebih 20 detik. Dengan membersihkan tangan, Anda bisa menghentikan penularan dan melindungi diri dari infeksi bakteri dan virus.

Mencuci tangan tidak hanya sekedar membasahi tangan dengan air dan sabun saja. Anda perlu menggosok telapak tangan, sela-sela jari, bagian bawah kuku, dan daerah belakang tangan sebelum dibilas dengan sabun.

Cucilah tangan Anda sebelum mengonsumsi makanan dan memegang area wajah, terutama jika Anda baru saja menyentuh benda-benda di tempat umum atau hewan.

Saat air bersih dan sabun tidak tersedia, Anda bisa menggunakan hand sanitizer dengan kadar alkohol minimal 60 persen untuk membersihkan kedua tangan selama kurang lebih 20 detik.

2. Jangan Lupakan Gigi dan Mulut!

Selain tangan, Anda juga perlu fokus menjaga kebersihan gigi dan mulut. Sebaiknya sikat gigi menggunakan benang gigi setidaknya dua kali sehari untuk mengurangi bau mulut, kerusakan gigi, dan penyakit pada gusi.

Akan lebih baik jika Anda melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi, terutama jika Anda mengalami masalah pada gigi dan mulut.

Baca Juga: Dapatkan Senyum Cemerlang dengan 8 Tips Perawatan Gigi Harian

3. Menutup Mulut saat Bersin dan Batuk

Bersin dan batuk bisa jadi salah satu cara penularan virus dan bakteri melalui air liur, karenanya saat Anda sedang bersin atau batuk, tutup mulut dengan tisu atau sikut. Setelahnya, buang tisu di tempat sampah.

Jangan gunakan tangan untuk menghalau bersin dan batuk karena Anda bisa saja menyentuh benda lain menggunakan tangan dan menempelkan virus atau bakteri ke benda-benda di sekitar.

4. Mencuci dan Mendisinfektan Barang

Rutin membersihkan rumah, terutama benda-benda yang sering dipegang, dapat mengurangi risiko penularan bibit penyakit. Anda dapat menggunakan air bersih dan sabun atau disinfektan untuk membersihkan barang-barang di rumah, seperti mebel, laptop, gagang pintu, dan saklar lampu.

Untuk benda-benda yang sering dipegang, Anda bisa membersihkannya dengan sabun dan air terlebih dahulu sebelum menyemprotkan disinfektan.

Jika Anda kehabisan sabun ataupun disinfektan, Anda bisa memakai larutan pemutih. Tapi, Anda harus berhati-hati saat menggunakannya, selalu baca petunjuk pemakaian dan pembuatan larutan pemutih pada pemutih yang akan dipakai sebelum membersihkan barang-barang.

Biasanya, untuk membuat larutan pemutih, Anda membutuhkan empat sendok teh pemutih dengan kadar sodium 5-9 persen untuk tiap liter air. Larutan pemutih hanya dapat bertahan selama kurang lebih 24 jam, karenanya Anda perlu membuat larutan pemutih yang baru setiap harinya.

Jangan mencampur larutan pemutih dengan senyawa kimia lainnya, larutan pemutih hanya membutuhkan pemutih dan air bersuhu ruangan saja.

Saat membersihkan dengan larutan pemutih, gunakan sarung tangan, pelindung mata, dan penutup mulut. Pastikan ruangan tempat pembersihan terjadi memiliki ventilasi udara yang baik. Anda bisa membuka pintu atau jendela agar udara segar bisa keluar masuk ruangan.

5. Menyediakan Makanan secara Higienis

Makanan merupakan sumber energi bagi tubuh, tapi kalau tidak diolah dengan benar malah dapat merusak tubuh. Anda perlu menerapkan perilaku hidup bersih saat sedang membuat makanan untuk diri dan keluarga.

Sebelum memasak atau menyiapkan makanan, selalu cuci tangan dengan air dan sabun. Daging dan sayur perlu diolah secara terpisah untuk menghindari bakteri dari daging menempel pada sayur. Sebaiknya, masak daging dengan matang sampai tidak ada bagian yang berwarna merah muda.

6. Pakai dan Buang Masker dengan Benar

Meskipun kasus Covid-19 sudah menurun, Anda tetap perlu memakai masker saat bepergian. Tentunya untuk memaksimalkan penggunaan masker, Anda harus memasang dan melepaskannya dengan tepat.

Sebelum memakai masker, cucilah tangan terlebih dahulu dan pastikan masker menutupi hidung, mulut, dan dagu. Tiap Anda melepas atau menyentuh masker, Anda harus membersihkan tangan Anda lagi.

Jangan lupa untuk membuang masker ke tempat sampah seusai pemakaian dan jika ingin digunakan kembali, masukkan ke dalam kantong plastik yang bersih.

Baca Juga: Ketahui, Cara Memakai Masker dengan Benar

7. Menjaga Jarak

Selain memakai masker, Anda juga tetap perlu menjaga jarak atau menerapkan physical distancing. Sebaiknya hindari keramaian dan beri jarak antara diri Anda dengan orang lain sekitar 1.5 meter.

Akan lebih baik jika Anda bertemu orang lain di luar ruangan karena risiko terjangkit virus Covid-19 akan lebih besar bila Anda berinteraksi dengan orang lain di ruangan yang tertutup.

8. Terapkan Isolasi Mandiri saat Tidak Enak Badan

Saat sedang tidak enak badan, jangan berjalan-jalan keluar rumah, terutama jika Anda mengalami gejala Covid-19, seperti batuk, demam, sakit tenggorokan, atau sesak napas. Konsultasikan ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.

Lebih Baik Mencegah daripada Mengobati
Perilaku hidup bersih tidak hanya diterapkan selama pandemi saja. Setelah pandemi berakhir, Anda tetap perlu menjalani perilaku hidup bersih untuk mencegah menulari dan terjangkit bibit penyakit lain.

Baca Juga: 10 Gaya Hidup Sehat untuk Umur yang Lebih Panjang