5 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional (EQ)

5 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional (EQ)

Penulis: Dita | Editor: Umi

Kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan seseorang untuk memahami, mengontrol, dan mengevaluasi emosi. Beberapa peneliti menyebut bahwa kecerdasan emosional bisa dipelajari dan diperkuat. Sementara sebagian peneliti lain mengklaim bahwa itu merupakan karakteristik bawaan yang tak dapat diubah.

Kemampuan untuk mengekspresikan dan mengendalikan emosi sangat penting. Namun, kemampuan untuk memahami, menafsirkan, dan menanggapi emosi orang lain juga tidak kalah penting. Bayangkan jika Anda tidak mampu memahami ketika seorang teman sedang merasa sedih atau marah. Psikolog menyebut kemampuan ini sebagai emotional quotients atau kecerdasan emosional (EQ).

Saat ini banyak perusahaan secara aktif mengembangkan dan mengukur EQ sebagai bagian dari persyaratan rekrutmen. Biasanya EQ ini disebut dengan soft skills.

Namun, EQ lebih dari sekadar soft skills untuk membantu Anda di dunia kerja, tapi juga di berbagai aspek kehidupan terutama dalam hal-hal yang berhubungan dengan interaksi sosial. Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan EQ. Apa saja?

Baca Juga: Bagaimana Cara Meningkatkan IQ Anda?

1. Melatih Self-Awareness

Self-awareness atau kesadaran diri bukan hanya tentang mengetahui kelebihan dan kekurangan, tetapi menyadari dengan baik perasaan Anda.

Kita tidak hanya perlu mengidentifikasi perasaan kita, tapi juga mencoba mencari dan memahami alasan yang lebih dalam di belakangnya.

Misalnya saja, emosi yang umum bagi para pria adalah kemarahan. Namun, kerap kali ada emosi lain di belakangnya, seperti rasa takut.

Anda perlu menggali sedikit lebih dalam untuk lebih meningkatkan kesadaran diri. Ada berbagai teknik yang dapat membantu proses ini, seperti membuat jurnal, bermeditasi, dan mengeksplorasi perasaan dengan berbicara pada teman atau orang terdekat.

2. Minta Pendapat untuk Menambah Perspektif

Salah satu aspek penting dari kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami bahwa orang-orang memiliki pandangan berbeda dan itu adalah hal yang wajar. Faktanya, perbedaaan adalah sesuatu yang bagus dan harus kita terima.

Ini juga berlaku untuk persepsi kita terhadap diri kita sendiri. Penting untuk mengetahui apakah orang lain juga melihat Anda, seperti Anda melihat diri Anda sendiri. Serta salah satu cara terbaik adalah bertanya langsung kepada mereka.

Anda harus menanggapi semua umpan balik atau pendapat terutama yang negatif sebagai hal positif terlepas dari bagaimana cara penyampaiannya.

Faktanya banyak orang yang tidak tahu cara menyampaikan kritik dengan baik. Alih-alih fokus pada cara penyampaiannya, fokuslah pada pesan di baliknya.

3. Latih Kepekaan Anda

Anda mungkin pernah mendengar bahwa sebanyak 80-93% bagian dari komunikasi bentuknya adalah non-verbal. Terlepas dari persentase pastinya, kita semua tahu bahwa isyarat non-verbal adalah faktor kunci dalam cara kita menafsirkan suatu situasi atau menilai pendapat seseorang.

Bahasa tubuh Anda dan orang lain bisa memengaruhi pesan yang ingin disampaikan. Menjadi pribadi yang jeli dan peka memerlukan penggunaan semua indra termasuk emosi Anda.

Aspek lain dari kepekaan ini juga termasuk menyesuaikan diri dengan efek emosi Anda terhadap diri sendiri dan orang-orang di sekitar Anda. Kalau Anda perhatikan, ada hubungan langsung antara suasana hati Anda dengan perilaku orang lain.

Baca Juga: Pengaruh Emosi Terhadap Kesehatan Tubuh

4. Latih Empati Anda

Empati merupakan kemampuan untuk memposisikan diri pada posisi orang lain dan melihat segala hal dari perspektif mereka. Lebih dari sekadar melihat, empati juga tentang kemampuan merasakan apa yang dirasakan orang lain.

Langkah pertama untuk meningkatkan empati adalah dengan menyelaraskan emosi diri Anda sendiri. Selanjutnya kembangkan kemampuan mengidentifikasi, mengenali dan merasakan emosi orang lain. Setelah Anda bisa mengidentifikasi emosi orang lain, cobalah untuk mengeksplorasi alasan di belakangnya.

Cobalah untuk tidak menilai orang lain berdasarkan emosinya. Kenyataannya, emosi itu nyata dan kita tidak bisa memilih apa yang akan kita rasakan. Cobalah untuk memahami alasan mengapa mereka merasakan hal itu.

5. Berpikir Sebelum Merespons

Salah satu kemampuan EQ yang perlu dikembangkan dan dilatih adalah berhenti untuk berpikir sejenak sebelum merespons. Perlu digaris bawahi bahwa merespons dan bereaksi itu merupakan dua hal yang berbeda.

Bereaksi adalah proses bawah sadar yang murni dipicu oleh emosi. Inilah yang sering membuat kita mendapatkan masalah.

Sementara itu merespons adalah proses sadar yang melibatkan proses pengenalan emosi diri sendiri kemudian memilih tindakan atau ucapan yang akan dikatakan sebagai respons.

Ini bukan tentang mengabaikan emosi. Sebaliknya, emosi perlu menjadi bagian yang penting dalam membentuk respons Anda.

Namun, Anda juga harus mampu berhenti dan berpikir sejenak. Ini memungkinkan otak kognitif Anda untuk mengejar ketertinggalan dengan otak emosional Anda. Hasilnya, Anda akan merespons dengan cara yang lebih cerdas secara emosional.

Selain lima langkah di atas, masih banyak lagi cara lain yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kecerdasan emosional. Namun, yang terpenting jangan lupa bahwa hanya Andalah yang bisa mengontrol emosi Anda, jangan biarkan emosi yang mengontrol Anda.

Saat Anda sudah berhasil melatih kecerdasan emosi Anda dengan baik, kualitas hidup juga akan meningkat.

Baca Juga: 5 Jenis Emosi Manusia dan Cara Terbaik Menghadapinya

Sumber

Psych Central (2021). Can I Improve Emotional Intelligence (EQ)? www.psychcentral.com

Medium (2020). 7 Ways to Improve Your Emotional Intelligence. www.medium.com

Help Guide (2021). Improving Emotional Intelligence (EQ). www.helpguide.org

Verywell Mind (2020). What Is Emotional Intelligence? www.verywellmind.com