Pengaruh Emosi Terhadap Kesehatan Tubuh

Pengaruh Emosi Terhadap Kesehatan Tubuh

Penulis: Gladiola | Editor: Niahappy

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 8 Juli 2020

 

Seringkali, penyebab penyakit dalam tubuh adalah emosi yang terperangkap sehingga memengaruhi kita secara fisik. Anda dapat merasakan emosi dalam tubuh sebagai perubahan fisiologis, misalnya ketika Anda malu, wajah akan memerah dan merasa panas pada bagian aliran darah ke wajah Anda. Dengan ini, Anda tahu bagaimana beberapa emosi dapat dirasakan secara fisik di dalam tubuh.

Jika dapat mengendalikannya, emosi negatif dapat membantu untuk menjaga Anda tetap aman dan memotivasi Anda untuk meningkatkan kualitas kehidupan, seperti halnya emosi positif. Tubuh Anda merespons cara Anda berpikir, merasakan, dan bertindak. Ketika pikiran sedang stres, cemas, atau kesal, tubuh akan bereaksi sehingga menimbulkan gangguan pada tubuh.

Sebagai contoh, reaksi akan kematian seseorang yang Anda cintai akan berpengaruh terhadap tekanan darah atau penyakit asam lambung, hal ini merupakan salah satu respon dari emosi negatif yang dialami. Berikut adalah beberapa emosi negatif dan positif yang dapat mempengaruhi kesehatan.

Baca Juga : Kenali Gejala Depresi Ringan

1. Cinta

Ketika sedang jatuh cinta, detak jantung manusia akan berdegup lebih kencang serta telapak tangan akan lebih berkeringat. Hal ini disebabkan oleh stimulasi adrenalin dan norepinefrin.

Menurut Kat Van Kirk, seorang seksolog klinis, pada saat yang sama, oksitosin atau yang biasa dikenal sebagai hormon cinta akan membuat Anda merasa bahagia, percaya diri, dan memudarkan rasa sakit Anda pada daerah tertentu karena area “penghilang rasa sakit” di otak diaktifkan, dan jantung Anda menjadi lebih sehat. Karena itu, dapat dikatakan bahwa orang yang sudah menikah hidup lebih lama daripada orang lajang.

2. Kemarahan dan Kecemasan

Kemarahan dapat membuat Anda merasakan beberapa hal yang sebelumnya tidak dirasakan seperti sakit kepala, susah tidur, masalah pencernaan, masalah kulit, serangan jantung, atau bahkan stroke.

Terlebih lagi, bagi seseorang yang sering merasakan kekhawatiran secara berlebihan, kemarahan dapat memperburuknya dan menyebabkan gejala gangguan kecemasan umum. Hal ini tentunya merupakan bagian dari emosi negatif yang berdampak sangat buruk bagi kesehatan tubuh dan mental.

3. Depresi

Depresi adalah gangguan otak yang dapat menyebabkan kesedihan emosional. Keadaan ini meningkatkan risiko sejumlah penyakit dan membuat sistem kekebalan tubuh Anda lemah. Ini juga menyebabkan insomnia karena ketidakmampuan untuk merasa nyaman atau banyaknya pikiran yang bermasalah.

Depresi dan stres menyebabkan risiko serangan jantung. Emosi seperti ini juga dapat menyebabkan masalah pada ingatan atau membuat seseorang tidak dapat mengambil keputusan.

Selain itu, jika depresi tidak segera disembuhkan maka memungkinkan seseorang mengalami depresi berat dan berujung berpikiran untuk mengakhiri hidupnya. Untuk itu, penderita depresi harus selalu diberi dukungan dengan tulus.

4. Ketakutan

Ketika merasakan takut, darah benar-benar mengalir dari wajah kita, sehingga membuat kita pucat. Hal ini terjadi dikarenakan reaksi yang ditimbulkan oleh sistem saraf otonom. Emosi yang dikeluarkan seseorang ketika merasa ketakutan secara berlebihan, akan menghilangkan kendali seseorang tersebut terhadap dirinya sendiri.

Selain itu, seseorang yang memiliki rasa ketakutan secara berlebihan cenderung merasa tidak berdaya, merasa terisolasi, dan malu mengungkapkan apa yang terjadi sehingga mengganggu aspek kehidupannya seperti pekerjaan, kehidupan sosial, dan batin.

5. Jijik

Merasa jijik terhadap sesuatu atau seseorang adalah salah satu emosi yang paling sulit untuk dikendalikan siapa pun. Tidak seperti emosi lain seperti ketakutan dan kemarahan, yang membuat detak jantung Anda meningkat, jijik membuat detak jantung Anda sedikit melambat.

Anda juga bisa merasakan mual atau seolah ada yang tidak beres dengan perut Anda. Ini terjadi karena antipati yang dihasilkan oleh rasa jijik memiliki banyak elemen fisiologis yang sama yang membentuk sistem pencernaan.

6. Malu

Malu merupakan sebuah emosi normal yang dimiliki setiap manusia. Namun rasa malu yang berlebihan, yang biasanya berasal dari masa lalu, akan menimbulkan perasaan atau emosi lain semacam tekanan bagi dirinya.

Hal ini dapat menyebabkan masalah seperti kelebihan produksi kortisol, hormon stres primer, peningkatan denyut jantung, dan penyempitan pembuluh darah.

7. Cemburu

Rasa cemburu yang normal adalah emosi yang dirasakan seseorang ketika mereka khawatir atau takut kehilangan orang yang dicintai atau berpengaruh dalam hidupnya. Namun kecemburuan yang berlebihan dapat menghancurkan hati, hubungan, dan keluarga.

Perasaan stres saat merasakan cemburu yang berlebihan dapat mempercepat detak jantung dan meningkatkan tekanan darah. Emosi ini juga dapat mempengaruhi beberapa hal seperti, nafsu makan yang buruk, penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan, insomnia, masalah perut, dan sebagainya.

Beberapa pengaruh emosi yang berlebihan pada kesehatan tubuh di atas tentunya dapat dihindari. Terdapat beberapa strategi yang baik untuk mengelola emosi agar tidak mempengaruhi kesehatan pada tubuh Anda.

Diantaranya adalah dengan mengekspresikan perasaan atau emosi dengan cara yang tepat, jalani kehidupan dengan seimbang, kenali dan cintai diri sendiri, serta tenangkan pikiran Anda dengan melakukan relaksasi atau meditasi.

Baca Juga : Sebelum Terlambat, Kenali Gejala dan Penyebab Alzheimer

Sumber

Brightside. (2019). 11 Surprising Ways Emotions Can Affect Your Body. www.brightside.me

Family Doctor. (2017). Mind/Body Connection: How Your Emotions Affect Your Health. www.familydoctor.org

Power Of Positivity. (2018). How Your Emotions Affect Your Health. www.powerofpositivity.com     

Uplift. (2016). How Our Emotions Affect Our Health. www.upliftconnect.com

Verywell Mind. (2019). How Negative Emotions Affect Us And How To Embrace Them. www.verywellmind.com