Tumbuh Kembang Ideal Anak Usia 2 Tahun

Tumbuh Kembang Ideal Anak Usia 2 Tahun

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 21 Desember 2022

Saat anak berusia 2 tahun, pertumbuhan dan perkembangannya sangat pesat. Si Kecil pun semakin aktif bereksplorasi dengan kemampuan barunya. Mulai dari berjalan, berlari, berbicara, melompat, dan lainnya. Seolah, energinya tidak ada habisnya.

Dengan segala rasa ingin tahu dan kemampuan bahasanya yang juga berkembang, anak usia 2 tahun seperti tak terbendung. Jiwa eksplorasinya sangat tinggi dan terkadang membuat orang tua merasa kewalahan.

Meski demikian, tahap tumbuh kembang anak pada usia ini sangat penting. Mulai dari pertumbuhan fisik Si Kecil, perkembangan motorik, bahasa, emosi, hingga kemampuan sosialnya.

Baca Juga: Tahapan Pertumbuhan Gigi Anak dan Tips Perawatannya

Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik

Pada usia 2 tahun, anak cenderung ingin menunjukkan kemampuan motorik yang baru mereka kuasai. Tak heran jika anak menjadi semakin aktif dan tidak bisa diam.

Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena kontrol atas gerakannya pun semakin baik. Lalu, apa saja perkembangan fisik anak yang bisa orang tua amati?

• Kemampuan motorik kasar: pada tahap ini, otot anak semakin berkembang, begitu juga kemampuan motorik kasarnya. Mulai dari suka memanjat perabotan di rumah, berlari, menendang, berjinjit, hingga melompat. Untuk mendukung aktivitas ini, sebaiknya sediakan ruang yang luas.
• Kemampuan motorik halus: anak usia 2 tahun biasanya menyukai kegiatan corat-coret, mewarnai, menyusun balok, dan memasangkan benda-benda sesuai bentuknya. Sebaiknya, berikan stimulus mainan balok dengan bentuk dan warna beragam.

Selain kedua hal di atas, dari segi perkembangan fisik, hal yang paling mencolok adalah kemandirian anak. Artinya, buah hati Anda sudah mampu berjalan dengan tegap tanpa bantuan dan stabil.

Perkembangan Emosional 

Jangan sedih apalagi ikut marah ketika Si Kecil tidak bisa mengontrol emosinya dan tampak rewel. Faktanya, anak usia 2 tahun memang mengalami keterbatasan bahasa dalam mengekspresikan perasaan, baik sedih, marah, lelah, atau rasa lapar.

Karena sulit mengekspresikannya secara verbal, anak-anak pun menunjukkannya dengan tindakan. Merengek, menangis, hingga berteriak mungkin akan ia lakukan untuk mendapat perhatian atau agar keinginannya dimengerti.

Karena perilakunya yang berkembang di fase ini, anak bahkan mendapat julukan terrible two. Jangan khawatir, kondisi ini merupakan fase yang normal.

Adapun tahap perkembangan emosional paling mencolok yakni menunjukkan emosi yang luas mulai dari sedih, gembira, sampai marah. Selain itu, anak menjadi lebih mandiri.

Baca Juga: Pahami Psikologi Anak Usia Dini, Mengapa Itu Penting?

Perkembangan Kognitif

Tak perlu kaget jika Si Kecil bercerita tentang hal-hal unik yang tidak pernah Anda temukan dalam realita, seperti mobil terbang atau pesawat yang bisa menyelam.

Hal ini karena anak usia 2 tahun mulai mengembangkan daya imajinasinya. Bahkan ceritanya bisa menjadi semakin rumit dari waktu ke waktu.

Ada 2 kemampuan penting yang anak kembangkan pada usia ini:

• Bahasa: umumnya, anak mulai menguasai setidaknya 50 kosakata. Sebelum usia ke-3, anak baru bisa menyusun kalimat yang terdiri dari 2 kata. Ia juga mulai mengenal nama anggota tubuh, mengenal dan mengingat nama orang lain. Anak juga mulai memahami instruksi sederhana, seperti ajakan untuk makan atau perintah larangan.
• Eksplorasi: pada usia ini, anak mulai bermain untuk bereksplorasi dan memuaskan rasa keingintahuannya. Rasa ingin tahunya sering kali tak terbendung. Anak juga mungkin akan sering mengulang kata atau pertanyaan yang sama sehingga bisa membuat orang tua harus lebih sabar dalam menjawabnya.

Perkembangan Sosial

Anak-anak usia 2 tahun cenderung memahami bahwa dunia berpusat pada dirinya. Ia belum menyadari bahwa orang lain mungkin punya pendapat berbeda.

Meski demikian, pada tahap ini, kemampuan sosial anak mulai meningkat. Ia akan merasa senang bergaul dengan temannya. Nah, saat usia 2 tahun juga, anak cenderung suka menyalin kata-kata yang diucapkan orang dewasa. Karena kemampuan ini pun Si Kecil dapat julukan the best photocopier atau peniru terhebat.

Selain itu, anak juga menyukai permainan peran atau pura-pura. Menirukan gerakan atau suara binatang, berperan jadi pahlawan, atau melakukan cerita lainnya.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan

Meski orang tua bisa melihat perkembangan anak secara umum, perlu Anda ingat bahwa setiap anak mempunyai kecepatan berbeda. Namun, ketika memahami setiap fase tumbuh kembang anak, orang tua dapat mengetahui jika anak mengalami isu perkembangan.

Maka dari itu, Anda perlu membawa anak ke dokter jika menunjukkan tanda-tanda keterlambatan saat usianya melewati 2 tahun, seperti:

• Tidak berjalan tegap
• Sulit atau tidak bisa mengikuti ucapan atau tindakan yang dicontohkan orang dewasa
• Tidak dapat mengikuti instruksi sederhana
• Kehilangan kemampuan yang sudah dimiliki sebelumnya
• Tidak mengerti kegunaan benda-benda sederhana seperti sendok, garpu, atau sikat gigi
• Tidak dapat mengucapkan frase atau lebih dari 2 kata.

Orang tua juga bisa melakukan tes untuk mengetahui adanya spektrum autisme saat anak berusia 18 dan 24 bulan. Jika diketahui adanya masalah, dokter akan menyarankan untuk melakukan program intervensi dini (EI).

Saran Penggunaan Gawai untuk Anak

Tidak dimungkiri, di era seperti saat ini, orang tua merasa terbantu dengan adanya gawai. Tidak ada larangan untuk anak usia 2 tahun menggunakan gadget. Bahkan, Anda bisa memanfaatkannya juga untuk tujuan pembelajaran.

Namun, perlu diperhatikan screen time atau waktunya, yakni tak boleh lebih dari 1 jam setiap harinya. Terlalu lama terpapar dengan gawai akan membuat anak mengalami masalah tidur dan menghambat aktivitas fisiknya. Sebaiknya, jangan meninggalkan anak dengan gawai seorang diri, orang dewasa harus mengawasi.

Baca Juga: Pahami Tahapan Pertumbuhan Bayi Ideal Usia 0-11 Bulan