TB MDR dan Cara Mengendalikannya

TB MDR dan Cara Mengendalikannya

Penulis: Shania | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 9 Januari 2023

 

Anda mungkin pernah mendengar tuberkulosis atau TB. Penyakit ini  disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis dan bersifat menular. Bakteri mycobacterium tuberculosis dapat menyebar ke beberapa organ di tubuh Anda. Organ yang dapat terserang bakteri mycobacterium tuberculosis adalah bagian paru-paru, usus, tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, dan lain-lain. Mycobacterium tuberculosis dapat menyebar ke organ-organ dalam tubuh melalui aliran darah yang dipompa ke seluruh tubuh.

Tuberkulosis perlu ditangani secara cepat dan disiplin dengan bantuan tenaga medis. Anda harus menjalani pengobatan dengan benar, jika tidak keadaan Anda dapat memburuk dengan cepat. Penyebarannya bakteri juga dapat merusak banyak organ vital pada tubuh Anda.  Bagi Anda yang tidak mau mengikuti anjuran medis serta tidak mendapatkan penanganan tuberkulosis yang tepat, Anda memiliki resiko untuk mengalami kekebalan antibiotik tuberkulosis. Kondisi kebal terhadap obat-obatan tuberkulosis disebut juga dengan TB MDR atau multiple drug resistant.

Baca Juga: Waspadai Tuberkulosis Usus

Penyebab

Secara garis besar TB MDR disebabkan oleh penggunaan obat yang tidak sesuai dengan anjuran tenaga medis. Hal ini menyebabkan penderita menjadi kebal dan tubuh tidak memberikan reaksi efek kepada obat antibiotik yang berguna untuk tuberkulosis. Akan tetapi, secara ilmiah belum terdapat penjelasan secara pasti mengapa TB MDR dapat terjadi. Ada beberapa kemungkinan penderita yang rutin dan rajin melakukan pengobatan tetap mengalami TB MDR. Kondisi ini jarang ditemukan, namun tetap bisa terjadi. Para ahli masih terus melakukan penelitian terkait penyakit TB dan kondisi TB MDR untuk memberikan penanganan yang lebih baik kepada penderita tuberkulosis kedepannya.

Kondisi TB MDR

Kondisi TB MDR adalah kondisi penolakan atau resistensi tubuh terhadap  antibiotik yang diberikan. Penolakan ini menandakan bahwa bakteri mycobacterium tuberculosis tidak lagi terpengaruh dengan reaksi antibiotik. Kondisi ini mengakibatkan tubuh tidak lagi mampu menyembuhkan infeksi yang terjadi pada bagian yang terjangkit mycobacterium tuberculosis.

Seseorang yang mengalami TB MDR memiliki proses pengobatan yang lebih panjang dan kompleks. Selain itu, efek samping dari pengobatan yang massive dan kuat akan membuat penderita mengalami efek yang berat juga. Umumnya, penderita TB MDR mengalami kebal terhadap obat-obatan antibiotik pertama, yaitu isoniazid (INH) dan rifampisin.

Cara Pengendalian TB MDR

Tuberkulosis MDR merupakan kondisi yang dapat ditangani dan disembuhkan secara perlahan. Meskipun, peluang pengobatan menjadi lebih kecil bukan berarti tuberkulosis yang dialami oleh penderita TB MDR tidak dapat disembuhkan. Penderita TB MDR memerlukan pengobatan yang lebih lama dan kompleks daripada penderita tuberkulosis pada umumnya.

Bakteri  mycobacterium tuberculosis pada penderita TB MDR biasanya kebal terhadap obat anti TB lini 1. Oleh karena itu, tenaga medis akan memberikan  ciprofloxacin, ofloxacin, fluoroquinolone (levofloxacin), serta obat injeksi seperti amikasin dan kanamisin yaitu obat-obatan antibiotik lini 2 yang digunakan untuk mengatasi bakteri mycobacterium tuberculosis. Berikut adalah beberapa hal yang juga dilakukan untuk membantu pengobatan tuberkulosis pada penderita TB MDR, antara lain

  • Penambahan dosis dan metode pengobatan berbeda pada penderita TB MDR.
  • Diferensiasi varian obat
  • Waktu pengobatan yang lebih panjang
  • Injeksi dalam kurun waktu 8 bulan
  • Penderita TB MDR dilarang merokok
  • Mengonsumsi makanan sehat
  • Memastikan agar tubuh mendapatkan cahaya matahari yang cukup.

Baca Juga: Tuberkulosis Milier : Gejala, Penyebab, dan Pencegahan Penularan

Sumber

CDC. (2020). Tuberculosis.  www.cdc.gov

CDC. (2020). Drug-Resistant TB. www.cdc.gov

NCBI. Multidrug-Resistant Tuberculosis and Extensively Drug-Resistant Tuberculosis. www.ncbi.nlm.nih.gov

WebMD. (2020). Tuberculosis (TB). www.WebMD.com