Seputar Operasi Kelamin dan Prosedurnya

Seputar Operasi Kelamin dan Prosedurnya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Operasi kelamin atau operasi penggantian kelamin mengacu pada prosedur yang dilakukan untuk membantu seseorang bertransisi dari jenis kelamin yang mereka identifikasi sendiri. Saat ini, lebih banyak orang yang menggunakan istilah afirmasi gender atau operasi konfirmasi.

Selama ini operasi kelamin identik dengan transeksualisme atau ketika seseorang mengalami perbedaan antara tingkah laku atau kondisi psikis dengan fisiknya. Namun, operasi afirmasi atau operasi kelamin ini juga penting dilakukan bagi mereka yang memiliki kelainan kelamin ganda sejak lahir.

Baca Juga: Ketahui Ciri-ciri Kondiloma Akuminata pada Kelamin dan Penyebabnya

Mengapa Operasi Kelamin Dilakukan?

Banyak orang yang menjalani operasi penggantian kelamin agar tubuh fisik yang mereka miliki sesuai dengan identitas gender mereka.

Orang yang memilih operasi afirmasi gender biasanya melakukannya karena mereka mengalami disforia gender. Disforia gender merupakan penderitaan secara mental yang terjadi ketika jenis kelamin yang dibawa seseorang sejak lahir tidak sesuai dengan identitas gender yang dimilikinya.

Bagaimana Prosedur Operasi Kelamin Dilakukan?

Untuk melakukan operasi penggantian kelamin, prosesnya sangat panjang. Untuk lebih memahaminya, simak tahapan-tahapannya berikut ini!

1. Evaluasi Kesehatan Mental

Evaluasi kesehatan mental dilakukan oleh psikolog atau spesialis kesehatan mental yang berpengalaman menangani masalah gender.

Profesional medis ini akan menjadi orang yang menentukan apakah pasien tersebut memang membutuhkan operasi kelamin karena disforia gender atau tidak.

2. Terapi Hormon

Sebelum menjalani prosedur operasi yang sebenarnya, pasien juga akan diminta untuk menjalani terapi hormon. Hal ini penting karena jenis kelamin seseorang tidak hanya ditentukan oleh penampilan struktur seksualnya saja.

Faktanya, ada beberapa faktor lain yang menjadi ciri seseorang berdasarkan jenis kelaminnya dan ini dipengaruhi oleh hormon. Ini termasuk ukuran payudara, pertumbuhan rambut di berbagai bagian tubuh serta massa otot total.

Jadi, sebelum seseorang mengubah jenis kelaminnya, seluruh tubuh pasien harus melalui serangkaian proses transisi lengkap dengan mempertimbangkan karakteristik seksual seseorang.

Wanita yang ingin bertransisi menjadi pria perlu mengonsumsi suplemen hormon pria yang disebut androgen. Hormon-hormon ini secara bertahap bisa membuat tubuh menjadi lebih maskulin dengan meningkatkan massa otot.

Androgen juga bisa memicu pertumbuhan rambut di tubuh dan di wajah serta membuat suara menjadi lebih dalam. Suplemen androgen juga bisa menyebabkan pembesaran klitoris.

Di sisi lain, suplementasi hormon wanita pada pasien pria akan membuatnya menjadi lebih feminim dengan mengurangi massa serta kekuatan otot total, meningkatkan ukuran payudara, memperlambat pertumbuhan rambut wajah dan tubuh, serta mengubah distribusi lemak.

Perubahan yang disebabkan oleh terapi hormon biasanya akan mulai terlihat setelah satu bulan. Namun, untuk mendapatkan efek penuh, pasien perlu menunggu sampai 5 tahun.

Alasan mengapa terapi hormon perlu dilakukan sebelum operasi adalah karena dalam beberapa kasus, hal ini bisa mengurangi bahkan meredakan disforia gender yang dialami oleh seseorang.

3. Pembedahan

Pembedahan merupakan opsi yang tersisa jika terapi hormon dianggap tidak efektif. Setelah semua prosedur evaluasi kesehatan mental dan terapi hormon selesai, prosedur dilakukan dengan menggunakan penis dan skrotum untuk merekonstruksi vagina dan vulva atau untuk membentuk penis baru.

Baca Juga: Apa itu LGBT? Apakah Termasuk dalam Gangguan Kepribadian?

Risiko Operasi Kelamin

Prosedur yang berbeda memberikan dampak yang berbeda pula. Pasien mungkin akan mengalami perubahan pada sensasi seksual mereka atau mengalami masalah untuk mengosongkan kandung kemih mereka.

Secara umum, komplikasi yang signifikan jarang terjadi selama prosedur bedah dilakukan oleh tenaga profesional. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi pasca operasi bisa berupa perdarahan, infeksi, dan efek samping anestesi.

Bagaimana Hukum Operasi Penggantian Kelamin di Indonesia?

Aturan mengenai perubahan jenis kelamin sebenarnya belum diatur secara khusus. Namun, secara hukum administratif, seseorang yang menjalani operasi penggantian kelamin harus melakukan pelaporan dan perubahan data harus dilakukan berdasarkan penetapan pengadilan.

Sebab, hal ini termasuk sebagai peristiwa pencatatan penting lainnya yang disebutkan dalam Undang-undang No. 23 Tahun 2006 mengenai Administrasi Kependudukan.

Persyaratan mengenai perubahan jenis kelamin untuk mendapatkan ketetapan dari pengadilan berbeda-beda dan diatur oleh masing-masing pengadilan. Pastikan Anda berkonsultasi baik dengan tenaga medis maupun pakar hukum untuk memperoleh solusi terbaik.

Baca Juga: Waspadai Macam-macam Kelainan Seksual

Sumber

Cleveland Clinic. (2021). Gender Affirmation (Confirmation) or Sex Reassignment Surgery. www.clevelandclinic.org

Healthline. (2018). What to Expect from Gender Confirmation Surgery. www.healthline.com

DocDoc. (2020). What Is Sex Change Surgery: Overview, Benefits and Expected Results. www.docdoc.com

Verywell Health. (2021). Gender Confirmation Surgery. www.verywellhealth.com

Hukum Online. (2021). Prosedur Hukum Ganti Kelamin. www.hukumonline.com