Berbagai Fakta tentang Sakau Narkoba
By: Opie
Berbagai Fakta tentang Sakau Narkoba
Penulis: Heldania | Editor: Opie
Ditinjau oleh: dr. Tommy
Terakhir ditinjau: 13 Oktober 2022
Sakau merupakan kondisi putus obat yang menyebabkan berbagai gejala pada tubuh. Penggunaan narkoba yang dihentikan secara mendadak atau pengurangan dosis secara drastis dapat menyebabkan sakau narkoba.
Seseorang yang telah menggunakan zat dengan potensi ketergantungan yang tinggi, seperti narkoba, dapat mengalami berbagai gejala sakau jika berhenti tiba-tiba atau mengurangi penggunaan secara drastis.
Baca Juga: Kokain: Bahaya, Cara Kerja dan Cara Menangani Kecanduan
Fakta Singkat Mengenai Sakau
- Intensitas dan durasi gejala sakau dapat sangat bervariasi, tergantung pada jenis obat dan kondisi tubuh.
- Sakau dapat membuat tubuh tidak nyaman dan dalam beberapa kasus berpotensi berbahaya.
- Diperlukan konsultasi dengan dokter sebelum menghentikan atau mengurangi penggunaan suatu zat, seperti narkoba.
Gejala Sakau Narkoba
Gejala sakau narkoba adalah reaksi tubuh terhadap tidak adanya zat tertentu secara tiba-tiba. Seseorang pengguna narkoba untuk waktu yang lama mengembangkan toleransi serta ketergantungan.
Tubuh belajar berfungsi di bawah pengaruh dan akhirnya membutuhkan zat untuk eksis. Saat berhenti menggunakan narkoba, tubuh Anda akan memberontak. Beberapa gejala sakau narkoba termasuk:
- Gejala Fisik
Reaksi fisik mengacu pada gejala tubuh yang dihasilkan dari tiba-tiba berhenti menggunakan narkoba. Gejala fisik sakau narkoba termasuk:
- Kelelahan dan kelesuan
- Berkeringat
- Gemetar
- Kulit lembap
- Kesemutan
- Rasa dingin atau menggigil
- Nyeri otot
- Kejang
- Perilaku
Gejala perilaku adalah gejala yang berkaitan dengan cara seseorang berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Orang yang berhenti menggunakan narkoba biasanya bersikap sulit dan menjengkelkan sehingga menyebabkan:
- Agitasi, yakni perasaan gelisah, jengkel, dan marah, umumnya membuat seseorang selalu mondar-mandir atau tanpa henti meremas-remas tangan
- Lekas marah
- Frustrasi
- Gastrointestinal
Gejala gastrointestinal disebabkan oleh cara sistem pencernaan merespon kekurangan zat. Kondisi ini meliputi:
- Hilangnya nafsu makan
- Kesulitan untuk makan karena ketidakseimbangan sistem internal yang tiba-tiba
- Mual, kram perut, dan muntah
- Psikologis
Gejala psikologis adalah dampak sakau narkoba terhadap suasana hati, kesejahteraan, dan kesehatan mental.
Sama seperti agitasi dan frustasi sebagai respons umum terhadap kekurangan zat, secara psikologis seseorang yang sakau juga merasa cemas dan gugup.
Berikut adalah beberapa gejala psikologis dari sakau:
- Halusinasi. Ini berarti melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal yang tidak ada
- Paranoia atau paranoid. Kondisi psikologis berupa rasa curiga dan takut berlebihan
- Delirium. Merupakan kondisi bingung parah dan turunnya kesadaran tentang lingkungan sekitar
Baca Juga: Dikenal Punya Banyak Manfaat, Inilah Efek Samping dan Risiko Kratom
- Masalah Tidur
Masalah tidur adalah gejala sakau narkoba yang sangat umum. Tidur adalah bagian dari sistem internal yang berusaha diatur tubuh selama penggunaan obat aktif.
Menghentikan obat-obatan membuang keseimbangan tidur dan menghasilkan gejala seperti:
- Sulit tidur
- Tidur terganggu
- Mimpi buruk
- Gejala Kognisi
Gejala kognisi mengacu pada kemampuan seseorang untuk berpikir dan memproses informasi selama periode sakau.
Kecanduan narkoba melemahkan fungsi kognisi, namun berhenti menggunakan narkoba tidak langsung membuat seseorang mendapatkan kembali kemampuan kognitif seperti semula.
Diperlukan waktu untuk mendapatkan kembali kemampuan kognitif yang normal.
Selama masa sakau, gejala kognisi akan membuat seseorang mengalami:
- Kebingungan dan disorientasi
- Kesulitan berkonsentrasi
- Proses berpikir yang lambat
Sakau Berdasarkan Jenis Narkoba
Gejala sakau spesifik yang Anda alami tergantung pada jenis obat yang Anda pakai. Ada beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan sakau, termasuk:
- Antidepresan
- Ganja
- Depresan
- Halusinogen
- Inhalansia
- Opioid
- Stimulan
Berikut beberapa jenis zat yang sering disalahgunakan dan gejala sakau yang menyertai:
- Heroin. Menghentikan heroin dapat menyebabkan perasaan gelisah, nyeri pada otot, nyeri tulang, sulit tidur, diare, mual dan muntah, atau rasa panas dan dingin disertai menggigil.
- Alkohol. Menarik diri dari alkohol dapat menyebabkan kecemasan atau perasaan gugup, depresi, kabut otak, insomnia, mual dan muntah, detak jantung cepat, kehilangan nafsu makan, pupil melebar, kulit lembap, tremor, agitasi, halusinasi, kebingungan parah, atau kejang.
- Kokain. Penghentian kokain dapat menyebabkan depresi, kelelahan, nafsu makan meningkat, pemikiran atau gerakan menjadi lambat, atau perasaan gelisah.
- Ganja. Menghentikan pemakaian ganja dapat menyebabkan iritabilitas, sulit tidur, nafsu makan berkurang, dan kecemasan.
Menangani Gejala Sakau
Ketakutan akan gejala sakau membuat banyak orang khawatir untuk berhenti menggunakan narkoba, namun ada cara untuk mencari dukungan selama periode ini.
Penanganan untuk sakau termasuk:
- Dukungan dari pihak lain, termasuk orang-orang terdekat
- Perawatan
- Obat-obatan yang dapat meredakan gejala dan mencegah kemungkinan komplikasi
Untuk beberapa zat, seseorang dapat menghentikan penggunaan secara tiba-tiba dan mengelola gejala sakau secara mandiri. Misalnya, seseorang mungkin dapat berhenti konsumsi kafein tanpa bantuan dan mengatasi gejala yang tidak menyenangkan sendiri sampai berhenti.
Tapi, tiba-tiba menghentikan konsumsi kokain atau ganja bisa berpotensi berbahaya, jadi selalu konsultasikan dengan dokter untuk membuat rencana detoks. Sakau dengan bantuan medis dapat memastikan Anda aman dan meminimalkan gejala yang tidak menyenangkan.
Baca Juga: Narkotika dan Psikotropika: Ketahui Perbedaan serta Efek
Verywellmind. (2020). What Is Withdrawal?. www.verywellmind.com
American Addiction Centers. (2021). Drug Withdrawal Symptoms, Timelines, and Treatment. americanaddictioncenters.org
America’s Rehab Campuses. (2021). What Happens to Your Body During Drug Withdrawal?. www.americasrehabcampuses.com
Alcohol and Drug Foundation. (2021). Withdrawal. adf.org.au