Dikenal Punya Banyak Manfaat, Inilah Efek Samping dan Risiko Kratom

Dikenal Punya Banyak Manfaat, Inilah Efek Samping dan Risiko Kratom

Penulis: Siska | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 18 Oktober 2022

 

Apakah Anda pernah mendengar tentang kratom? Tanaman ini tengah menjadi perbincangan karena polemiknya.

Di mana, pada satu sisi tanaman ini menjadi primadona dan sumber penghasilan warga di beberapa daerah, terutama Kalimantan Barat. Sedangkan di sisi lain kratom ternyata mengandung senyawa berbahaya sehingga termasuk dalam narkotika golongan I.

Penggunaannya pun dilarang oleh Badan Nasional Narkotika (BNN), dengan masa transisi hingga tahun 2024 mendatang.

Baca Juga: Inilah Efek Ganja Bagi Tubuh Yang Perlu Diketahui

Apa Itu Kratom?

Kratom atau daun pureng yang memiliki nama ilmiah Mitragyna Speciosa merupakan jenis pohon yang memang diketahui berasal dari Asia Tenggara.

Daun kratom diketahui mengandung senyawa yang dapat memiliki efek psikotropika, atau dapat mengubah pikiran Anda.

Di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, tanaman ini sejak dulu sudah biasa dikonsumsi untuk meredakan rasa sakit hingga mengatasi kelelahan.

Awalnya, tanaman ini tumbuh di tengah hutan, namun sekarang banyak masyarakat setempat yang membudidayakannya, bahkan ditanam di pekarangan rumah.

Tidak heran jika sekitar 42.201 hektar lahan di Kalimantan Barat merupakan lumbung basah, yang menjadi lahan subur untuk tanaman kratom.

Hasil dari budidaya kratom sendiri, yakni sebanyak kurang lebih 90% diekspor ke Amerika, Eropa dan beberapa negara Asia lainnya.

Manfaat Kratom

Meskipun kratom belum diteliti secara mendalam, dan belum secara resmi direkomendasikan untuk penggunaan medis, tanaman ini sudah sejak lama digunakan sebagai obat herbal.

Beberapa manfaat yang sering diambil dari kratom, seperti:

  • Di Bengkulu, daun kratom dimanfaatkan untuk meredakan sakit perut, diare, bengkak, sakit kepala.
  • Di Sulawesi Barat, masyarakat sering menggunakan daun kratom untuk mengobati buang air besar berdarah dan bisulan.
  • Di Kalimantan Timur, kulit batang kratom diaplikasikan sebagai bahan skin care, yakni untuk menghaluskan wajah. Sedangkan daunnya untuk perawatan pada masa nifas, kratom dimanfaatkan sebagai obat penghilang lelah dan pegal linu.
  • Di Asia Tenggara secara umum, daunnya digunakan untuk menyembuhkan luka, cacingan, pereda nyeri, darah tinggi, kencing manis, disentri, menghilangkan rasa lelah, dan pengganti opium.

Pada dosis rendah, kratom bertindak sebagai stimulan, membuat pengguna merasa lebih energik.

Sedangkan pada dosis yang lebih tinggi, kratom bisa mengurangi rasa sakit dan dapat menimbulkan euforia.

Jika dosis dinaikkan lagi menjadi sangat tinggi, ekstrak kratom bertindak sebagai obat penenang, membuat pengguna tenang dan mungkin mengantuk.

Alasan Pelarangan Kratom

BNN mengungkapkan bahwa kratom memberikan efek yang bahaya bagi kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian pun menunjukkan dampak negatif kratom lebih besar daripada manfaatnya.

Berdasarkan hasil identifikasi Puslab Narkoba BNN, kratom mengandung antara lain:

  • Senyawa mitragyna dan 7-hidroksi mitragyna
  • Alkaloid yang mempunyai efek stimulan dan pada dosis tinggi mempunyai efek sedative-narkotika
  • Memiliki efek serupa dengan kokain dan morfin

Kratom berpotensi menimbulkan efek yang kuat pada tubuh, sebab mengandung alkaloid yang jumlahnya hampir sebanyak opium dan jamur halusinogen.

Pada manusia, alkaloid memiliki efek fisik yang kuat. Meskipun beberapa dari efek tersebut bisa menjadi positif, yang lain justru bisa mengkhawatirkan.

Itulah sebabnya diperlukan lebih banyak penelitian tentang kratom sebagai bahan dasar obat.

Efek Samping Kratom

Kratom memiliki sejumlah efek samping, antara lain:

  • Penurunan berat badan
  • Mulut kering
  • Menggigil, mual dan muntah
  • Perubahan urin dan konstipasi
  • Kerusakan hati
  • Nyeri otot

Kratom juga mempengaruhi pikiran dan sistem saraf, sehingga penggunanya akan merasa:

  • Pusing
  • Kantuk
  • Halusinasi dan delusi
  • Depresi
  • Penekanan pernapasan
  • Kejang, koma dan kematian

Efek kratom menjadi lebih kuat saat dosis yang digunakan meningkat.

Sama seperti halnya obat pereda nyeri dan obat-obatan rekreasional, kratom dapat menyebabkan overdosis.

Risiko Konsumsi Kratom

Dalam dosis yang tinggi kratom bisa sangat berbahaya. Hasil penelitian melaporkan berbagai gejala serius penyalahgunaan kratom, yaitu:

  • Gagal hati akut
  • Hepatitis
  • Cedera ginjal
  • Kerusakan pada otot jantung
  • Cedera paru akut
  • Sindrom kesulitan pernapasan
  • Gangguan kognitif
  • Cedera otak
  • Koma

Penggunaan kratom yang berbahaya inilah yang membuat tanaman ini dan olahannya dilarang beredar di beberapa negara-negara, seperti Irlandia, Polandia, Rumania, dan beberapa negara Nordik dan Baltik.

Sedangkan di sebagian negara lain, peredaran kratom diperbolehkan. Negara-negara tersebut, seperti di sebagian negara Eropa dan sebagian besar besar Amerika Serikat.

Baca Juga: 5 Fakta Tentang Ganja yang Layak Diketahui

Sumber

BNN. (2020). Kratom Antara  Polemik dan Harapan. bnn.go.id

BNN. (2020). Kratom dan Permasalahannya. bnn.go.id 

Drug Abuse. (2019). Kratom Drug Facts. www.drugabuse.gov 

Healthline. (2020). Kratom: Is It Safe? www.healthline.com 

Mayo Clinic. (2020). Kratom: Unsafe and Ineffective. www.mayoclinic.org

Medical News Today. (2021). What are the risk and health benefits of Kratom tea? www.medicalnewstoday.com