Mengenal Lebih Jauh tentang Rabun Dekat (Hipermetropi)

Mengenal Lebih Jauh tentang Rabun Dekat (Hipermetropi)

Penulis: Dita | Editor: Umi

Hipermetropi atau rabun dekat (dikenal juga dengan nama hyperopia) merupakan kondisi gangguan penglihatan yang membuat penderitanya kesulitan untuk melihat benda-benda yang berada dalam jarak pandang dekat.

Orang dengan hipermetropi umumnya tidak memiliki masalah saat melihat objek yang jauh, melainkan ketika membaca buku atau menggunakan komputer. Pada rabun dekat tahap lanjut, objek-objek di sekeliling juga akan terlihat buram.

Baca Juga: Gejala, Cara Mencegah, dan Penyembuhan Rabun Jauh (Miopi)

Penyebab Rabun Dekat

Mata yang mengalami rabun jauh tidak bisa membiaskan cahaya dengan benar. Akibatnya, cahaya tidak fokus dan membentuk gambar yang tidak lengkap pada retina.

Ketika masalah ini terjadi, pandangan Anda menjadi buram. Untuk memahami apa yang menyebabkan hipermetropi, mari Anda simak bagaimana cara kerja mata normal:

  • Cahaya masuk ke mata
  • Cahaya dibiaskan melewati dua bagian mata. Pertama ke kornea, penutup mata bagian depan kemudian melewati lensa, bagian bening yang memfokuskan cahaya lebih dalam ke mata
  • Selanjutnya, cahaya akan membentuk titik fokus ke retina, lapisan tipis di belakang mata
  • Retina mengirimkan informasi ke otak
  • Otak menerjemahkan pesan tersebut menjadi gambar yang Anda lihat

Rabun dekat terjadi ketika ada masalah dalam tahapan kedua yakni saat cahaya dibiaskan ke dua bagian mata yang disebut dengan refraksi. Refraksi bisa terganggu karena berbagai faktor:

  • Bola mata terlalu pendek
  • Kornea mata terlalu datar
  • Lensa yang sudah semakin tua seiring pertambahan usia.

Gejala Rabun Dekat

Beberapa gejala rabun dekat yang mungkin dirasakan oleh penderitanya antara lain:

  • Kesulitan untuk fokus pada objek yang berada dalam jarak pandang dekat
  • Sakit kepala
  • Penglihatan kabur
  • Mata terasa tegang.

Lelah atau sakit kepala setelah Anda melakukan tugas jarak dekat, seperti membaca buku atau menggunakan gadget (komputer, ponsel dan lain sebagainya) juga bisa menjadi pertanda Anda mengalami hipermetropi. Lalu, kapan Anda harus ke dokter setelah mengalami gejala-gejala di atas?

Jika tingkat rabun yang Anda alami cukup parah sehingga membuat Anda kesulitan melaksanakan tugas atau kegiatan yang Anda lakukan, maka sebaiknya Anda segera menemui dokter mata.

Dokter akan menentukan tingkat rabun dekat yang Anda alami untuk kemudian menyarankan opsi memperbaiki penglihatan Anda.

Baca Juga: Cara Mengatasi Presbiopi atau Mata Tua

Penanganan untuk Rabun Dekat

Hipermetropi adalah masalah umum yang sebenarnya mudah ditangani. Dokter biasanya akan menyarankan penderitanya untuk menggunakan lensa korektif atau operasi refraktif.

Beberapa pilihan penanganan yang mungkin akan Anda terima saat didiagnosis rabun dekat antara lain:

1. Kacamata

Cara paling umum dan paling sederhana untuk mengoreksi rabun dekat adalah dengan memakai kaca mata. Lensa cembung akan meningkatkan refraksi dan membantu mengoreksi hipermetropi yang Anda alami.

Setelah pemeriksaan, dokter mata atau optometri akan menyebutkan jenis kacamata terbaik yang bisa Anda gunakan dan cara memakainya.

2. Lensa Kontak

Selain kacamata, lensa kontak merupakan solusi lain yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi rabun dekat. Lensa kontak bisa membantu mengubah pembiasan dengan cara yang sama, seperti kacamata.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa tidak semua orang cocok memakai lensa kontak. Apalagi jika Anda mempunyai masalah lain pada sistem mata.

3. Bedah Refraktif

Sejumlah prosedur pembedahan bisa dilakukan untuk memperbaiki masalah refraksi. Dokter akan membentuk kembali kornea mata Anda untuk meningkatkan kemampuan fokusnya atau memasukkan lensa ke mata.

Pembedahan yang dilakukan untuk mengoreksi masalah hipermetropi akan memberikan bentuk kornea yang lebih curam. Akibatnya, gambar yang difokuskan ke luar retina, karena mata yang pendek atau kornea yang datar akan ditarik menjadi lebih dekat atau langsung ke retina setelah operasi selesai.

Rabun dekat adalah masalah yang umum. Meski mudah untuk dikendalikan, kondisi ini tidak bisa dicegah. Hal ini karena seiring pertambahan usia, otot mata memang akan semakin melemah.

Jika Anda merasa ada perubahan dalam penglihatan mata Anda, segera periksakan diri ke dokter untuk memperoleh diagnosis dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Ketahui Prosedur Tes Visus Untuk Uji Ketajaman Mata

Sumber

Cleveland Clinic. (2020). Farsightedness. www.my.clevelandclinic.org

Mayo Clinic. (2020). Farsightedness. www.mayoclinic.org

Verywell Health. (2021). What Is Farsightedness (Hyperopia)? www.verywellhealth.com

WebMD. (2020). Hyperopia (Farsightedness). www.webmd.com