Prosedur Suntik Kurus, Amankah?

Prosedur Suntik Kurus, Amankah?

Penulis: Devita | Editor: Ratna

Memiliki tubuh ideal merupakan impian sebagian besar orang. Terdapat berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan tubuh yang sesuai keinginan, seperti melakukan olahraga, diet, hingga suntik kurus.

Melakukan suntik kurus merupakan cara yang tergolong instan, karena Anda tidak perlu melakukan olahraga atau diet ketat agar berat badan Anda menjadi ideal.

Baca Juga: Cara Diet yang Sehat Agar Cepat Kurus

Suntik Kurus

Suntik kurus merupakan prosedur yang bertujuan untuk mengencangkan, meremajakan kulit, serta mengatasi kelebihan lemak di berbagai area tubuh, seperti wajah, lengan, paha, perut, pinggul, dan bokong.

Prosedur ini juga dikenal dengan istilah mesolipo ini dilakukan dengan cara menyuntikkan cairan tertentu menggunakan teknik mesoterapi.

Mesoterapi itu sendiri merupakan prosedur non bedah yang pertama kali dikembangkan pada tahun 1952 di Perancis. Awalnya, prosedur ini berfungsi untuk mengobati gangguan pembuluh darah dan limfatik.

Selain untuk mengencangkan, meremajakan kulit, serta mengatasi kelebihan lemak, mesoterapi juga dapat digunakan untuk pengobatan lain, seperti gangguan tulang dan sendi, psoriasis, kerontokan rambut (alopecia), mengurangi kerutan dan selulit, serta membentuk kontur tubuh.

Kandungan Suntik Kurus

Terdapat beberapa kandungan dari cairan yang digunakan dalam prosedur suntik kurus, meliputi:

• Vitamin dan mineral.
• Ekstrak tumbuh-tumbuhan herbal.
• Hormon, seperti thyroxin dan calcitonin.
• Enzim, seperti hyaluronidase dan kolagenase.
• Obat-obatan, seperti vasodilator dan antibiotik.

Campuran berbagai cairan di atas akan disuntikan ke dalam lapisan mesodermal kulit yang letaknya beberapa milimeter dari permukaan kulit.

Prosedur

Prosedur suntik kurus dilakukan menggunakan alat suntik dengan jarum halus yang sudah berisi cairan. Namun, sebelum menjalani prosedur ini, Anda harus melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Umumnya, dokter akan menyarankan Anda untuk menghindari konsumsi aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lain selama satu minggu sebelum prosedur dilakukan. Hal ini disebabkan karena obat-obatan tersebut dapat meningkatkan risiko perdarahan dan memar selama prosedur suntik kurus.

Ketika prosedur suntik kurus akan dilakukan, hal ini dilakukan dalam beberapa sesi. Setiap pergantian sesi, dokter akan mengoleskan obat mati rasa pada kulit. Kemudian, serangkaian suntikan dengan jarum kecil khusus diberikan.

Suntikan dapat diberikan pada kedalaman yang berbeda, mulai dari 1-4 milimeter ke dalam kulit. Hal ini disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Anda.

Dokter mungkin menempatkan jarum ke kulit pada suatu sudut, atau menjentikkan pergelangan tangan mereka dengan sangat cepat ketika menyuntikkan. Setiap suntikan hanya dapat menempatkan setetes kecil larutan ke dalam kulit.

Suntik kurus ini dilakukan di bagian tubuh yang menjadi tempat berkumpulnya lemak.

Untuk mencapai hasil yang maksimal, biasanya dibutuhkan 3–15 kali sesi penyuntikan. Awalnya, Anda akan mendapatkan suntikan setiap 7–10 hari sekali. Apabila hasil suntik kurus tersebut mulai terlihat, perawatan dilanjutkan setiap dua minggu sekali atau sebulan sekali.

Memiliki sifat non bedah, setelah melakukan suntik kurus Anda dapat segera kembali ke aktivitas sehari-hari tanpa adanya gangguan.

Namun, beberapa orang mungkin memerlukan istirahat untuk pemulihan.

Efek Samping

Terdapat beberapa efek samping ringan yang mungkin akan muncul, seperti:

• Gatal di sekitar kulit yang telah disuntikkan.
• Sensasi terbakar atau perih.
• Pembengkakan.
• Hematoma atau memar.
• Panniculitis atau peradangan pada lapisan lemak subkutan.
• Terbentuknya jaringan parut di sekitar kulit bekas suntikan.
• Hiperpigmentasi di area suntikan.

Umumnya, efek samping tersebut dapat hilang dalam beberapa hari. Namun, jika efek samping tersebut terjadi dalam waktu yang lama, segera konsultasikan ke dokter agar dapat segera diatasi.

Baca Juga: Berbagai Fakta Tentang Sedot Lemak, Bisakah Membuat Kita Kurus?